"Jangan melihat dari atas, karena sungai yang terlihat tenang dan rendah bisa menenggelamkan siapapun yang berani masuk."
-Zayden Angkasa Maheswara
____________________
"Cepat Jelaskan" Sahut Lino Dari Belakang
"Maaf pasien mengalami koma" Ucap Sang Dokter
Ethan dan Athan yg mendengar itu langsung menghajar lino dan kean lagi
Gara yang mendengar itu langsung membentak sang dokter "Apa Maksud mu hah! Dia tidak mungkin koma" Ucap Gara dengan mata berkaca-kaca
"Maaf tapi itu kenyataannya" Ucap sang dokter lalu pergi meninggalkan mereka
Gara yg mendengar itu langsung mengacak acak rambutnya frustrasi
"AHHHHHH BRENGSEK" Teriak Gara mengelegar di lorong rumah sakit itu
"Lo ga boleh tidur Asa" Gumam Gara Dengan tubuh yang mulai meluruh ke lantai marmer itu
Ethan yang melihat Gara seperti itu berinisiatif memeluknya
"Lo Harus kuat Gar. Kita semua juga ga mau dia tidur" Bisik Ethan
Athan? Dia hanya melihat itu dari kejauhan
"Apakah kita boleh masuk" Tanya Athan dengan nada dingin
"Ga tau" Ucap Ethan yg sudah melepas pelukannya dari Gara
Gara hanya terdiam lalu akhirnya dia memasuki ruangan tempat Angkasa tertidur nyenyak
Gara menghampiri ranjang Angkasa lalu duduk di kursi samping Ranjang dan mencium lembut tangan Angkasa yg dingin
"Lo Harus bangun Sa,Lo Harus Balas dendam" Gumam Gara lalu mencium kening Angkasa lalu pergi meninggalkan ruangan itu
Athan dan Ethan yg melihat Gara meninggalkan ruangan itu hanya bisa menghela nafas
Athan pun pergi menyusul Gara meninggalkan Ethan bersama Angkasa
Ethan pun duduk ke kursi yg sempat di duduki oleh Gara Dan langsung memeluk tangan dingin Angkasa
"Hiks..... Hiks........" Isak Ethan
Setelah sekian lama menangis Ethan pun kelelahan dan tertidur.
________________________________
1 Minggu Kemudian
"Sa mimpi apa sih lu nyenyak banget tidurnya" Ucap Gara. Sekarang keadaannya Gara tidak bisa di bilang baik. Rambut yg berantakan,lingkaran mata yg hitam, bibir yg gelap karena terlalu banyak merokok.
Gara tiba tiba mencekik leher Angkasa. "Lo kalau ga mau bangun biar gue buat lo ga bangun sekalian bangsat" Teriak Gara dengan tangan yg semakin kuat mencekik leher Angkasa
Athan dan Ethan yg baru saja memasuki ruangan Angkasa terkejut Melihat Gara yg sedang mencekik Angkasa
Athan dan Ethan pun langsung berlari menghampiri Gara Dan melepaskan tangan Gara yg berada di leher Angkasa
"Maksud lo apa Gar" Teriak Athan
Sementara Ethan memanggil Dokter untuk mengecek keadaan Angkasa
Gara yg mendengar Athan berteriak kepadanya hanya Terkekeh Pelan "Dari pada dia capek capek bertahan lebih baik gue buat dia pergi dari dunia ini" Ucap Gara
Athan yg mendengar ucapan Gara matanya langsung berkaca kaca "Gar Lu harus yakin Angkasa pasti bisa bangun lagi dari tidurnya" Ucap Athan
Akhirnya Ethan dan Dokter pun memasuki ruangan Angkasa
"Apa Yang terjadi dengan pasien" Ucap Sang Dokter. Rio
"Begini dok Tadi Gara mencekik Angkasa" Ucap Athan dengan nada yg lumayan dingin
"Kenapa dia bisa melakukan itu huh" Ucap Dokter Rio
Mereka Bertiga hanya diam dan pada akhirnya Dokter Rio pun memeriksa Angkasa
"Sepertinya keadaannya mulai membaik kemungkinan dia akan sadar salam 2-3 hari lagi" Ucap Dokter Rio
Gara yg mendengar itu memunculkan sedikit binar di matanya
"Apakah kau tidak berbohong' Ucap Gara. Ucapan Gara saja terdengar sangat bahagia
"Tentu tidak" Ucap Dokter Rio Seraya Tersenyum Manis
"Baiklah aku pergi dulu jika ada apa apa panggil saja aku atau pencet saja tombol yg berada di samping Ranjang Angkasa" Pamit Dokter Rio. Akhirnya Dokter Rio pun pergi dari ruangan Angkasa
Gara kemudian mendekati Angkasa dan langsung memeluk Angkasa "Gue bahagia banget lo mau sadar,dan gue minta maaf" Gumam Gara pelan
Athan mendekati Angkasa dan mengelus rambutnya kemudian membisikkan sesuatu ke Angkasa "Sa cepet bangun,lo ga liat Gara kayak orang gila nungguin lo sadar" Bisik Athan dan mengecup pelan Telinga Angkasa
Ethan Cemburu melihat Athan mengecup Telinga Angkasa,Ethan pun mendorong Athan ke belakang dan gantian dia mencium kening Angkasa "Cepet Sadar" Bisik Ethan
"Ayo kita ke kantin,Ohh ya Gar perbaikin gih penampilan lo udah kayak orang gila aja" Ajak Ethan kemudian menggandeng tangan Athan dan menepuk pelan bahu Gara
"Gue ga ikut" Ucap Gara Pelan
"Udahh Ayo nanti gimana hah Kalo Angkasa sadar dan liat lu kata orang gila gini" Ucap Athan dan menyeret tangan Gara
Gara hanya diam sementara Ethan Menyusul mereka berdua meninggalkan Angkasa di ruangannya sendirian
Saat Si Kembar dan Gara berada di kantin ada Seseorang yg memasuki ruangan Angkasa. Orang itu melumat pelan bibir Angkasa lalu mencium Kening Angkasa dan membisikkan sesuatu ke telinga Angkasa
"Cepat Sadar Baby" -
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYDEN
RandomZayden anak polos yg berumur 16 tahun ya harus merasakan pahitnya dunia. Sampai Dimana saat dia pulang sekolah dia bertemu dengan seorang Mafia yg sedang membunuh Mangsanya. [ALUR BERJALAN DENGAN CEPAT !!]