"Kadang kita menjadi kuat, karena di timpa oleh ujian yang berat."
-Zayden Angkasa Maheswara
_________
"Ugh......" Leguh seorang pemuda Angkasa
"Lo udah sadar" Ucap Gara
Athan dan Ethan yg mendengar Ucapan Gara langsung memanggil dokter
"Arghhghhghhh......." Teriak Angkasa kesakitan
Gara yg melihat itu tentu panik,Dia Langsung memeluk Angkasa
"Lepash.." Ucapan terakhir Angkasa sebelum kesadarannya menghilang
Bruk.....
Ternyata Dokter Rio lah yg mendobrak pintu ruangan tersebut
"Dia pingsan lagi?" Tanyanya kepada Gara Dan langsung memeriksa keadaan Angkasa
"Maaf...." Ucap Dokter Rio
Gara Dan sikembar yg mendengar itu langsung mengeluarkan Aura suram
Dokter Rio langsung panik dia pun melanjutkan perkataannya "kemungkinan dia hilang ingatan jika tidak kebutaan" Ucap Dokter Rio
Ethan dan Athan yg mendengar itu langsung meneteskan air matanya sementara Gara dia terduduk sambil menutupi wajahnya menggunakan tangannya dia terlihat biasa saja tapi percayalah dia adalah yg paling tersakiti mendengar kabar ini
"K-kau T-tidak B-berb-bohongkan?" Tanya Gara terbata bata
Dokter Rio yg melihat itu ikut bersedih,Dokter Rio menepuk nepuk bahu Gara pelan "Kau Harus sabar" Ucap Dokter Rio
"Hiks......Hiks......." Isak Gara,Sementara Ethan dan Athan yg melihat itu terkejut karena mereka berdua belum pernah melihat Gara menangis bahkan saat Ayah Gara Meninggal Gara pun tidak menangis padahal itu adalah keluarga satu satunya
Athan dan Ethan hanya menangis dalam diam setelah beberapa menit kemudian Gara meninggalkan Ruangan Angkasa
Beberapa jam kemudian terdengar leguhan yang sudah beberapa hari tidak terdengar
"Eunghh......." Leguhan Angkasa
Athan yg melihat itu langusng menghampiri Angkasa Sementara Gara memanggil Dokter dan Gara
"Lo udah sadar Sa" Ucap Athan dengan mata berkaca kaca
"A-Air" Ucap Angkasa Pelan
Athan pun segera memberikan Air tepat saat Air yg di minum Angkasa sudah habis datanglah Athan,Gara Dan Dokter Rio
Dokter Rio segera memeriksa Angkasa
"Apakah kamu bisa melihat Saya?" Tanya Dokter Rio"S-siapa" Tanya Angkasa
"Saya Dokter yg merawat kamu" Ucap Dokter Rio
"Sa lu bisa Lihat gue?" Tanya Gara
"G-gak,K-kenapa S-sem-muanya G-gelap?" Tanya Angkasa terbata bata
Gara yg mendengar itu menutup matanya sambil meneteskan air matanya
Dokter Rio yg mendengar itu langsung mengecek keadaan Angkasa Lagi,Dokter Rio pun tau bahwa Angkasa mengalami Kebutaan
Dokter Rio pun menatap Sikembar dan Gara lalu berbicara "D-dia menga-lami K-kebutaan" Ucap Dokter Rio dengan nada yg bergetar
Angkasa yg mendengar itu langsung berteriak "NGAK GUE NGAK MUNGKIN BUTA!!" Teriak Angkasa
Mereka berempat yg melihat itu langsung panik,Dokter Rio pun berusaha Menenangkan Angkasa,Dokter Rio yg merasa tidak akan bisa menenangkan Angkasa yg memberontak pun menyuntikan obat Tidur kepada Angkasa
"Gue ngak mau buta" Lirih Angkasa sebelum Matanya tertutup
Gara yg melihat itu langsung menangis sejadi jadinya. Sementara Dokter Rio meninggal ruangan tersebut
Athan dan Ethan Mengahmpiri Gara Dan langsung memeluknya "Dia bisa menerimanya" Bisik Ethan
"Kita masih bisa mencarikan pendonornya" Bisik Athan
------------------------------------------
Beberapa Jam kemudian
"Eunghh..." Leguhan Pelan Angkasa
Gara dan sikembar langsung menghampiri Angkasa yg sepertinya akan sadar
Perlahan lahan tapi pasti Angkasa membuka matanya
"Sa gue bahagia banget lo sadar" Ucap Gara bahagia kemudian Memeluk Angkasa tapi Angkasa hanya diam
"Lo ga bahagia Sa?" Tanya Athan pelan tapi lagi lagi Angkasa hanya diam,Gara yg tidak merasakan pergerakan dari Angkasa pun melepaskan pelukannya dan menatap Angkasa
"Lo kenapa Hm?" Tanya Gara menggunakan Deep Voice nya
Tiba tiba Angkasa menangis "Hiks....." Tangis Angkasa
Gara yg melihat itu panik dia mengelus pipi yg tirus itu "Kenapa Nangis Sayang?" Tanya Gara lagi
"A-asa Hiks...... g-ga mau Hiks..... b-buta" Ucap Angkasa terbata bata
Gara yg melihat itu Menundukkan Kepalanya dan secara tidak sadar meneteskan air matanya lalu kemudian menatap Angkasa kembali
"Kenapa Ga mau Hm?" Tanya Gara Hati hati
Tapi Angkasa hanya diam Gara yg melihat itu langsung duduk di brankar Angkasa dan mengangkat Angaksa ke pangkuannya lalu mengelus Rambut Angkasa Pelan dan Meletakkan Kepala Angkasa di Dada Bidangnya
"Sayang kenapa Ga mau Buta?" Tanya Gara sekali lagi
"A-Asa ga bisa L-liat K-kalian" Ucap Angkasa terbata bata
Gara yg melihat itu hanya diam lalu mencium kening Angkasa
"Gapapa" Ucap Athan lalu mengelus Rambut Angkasa
Ethan yg tak mau kalah pun Mencium Tangan Angkasa "Nanti Kita Cari pendonornya Okey?" Tanya Ethan
Angkasa yg melihat itu langsung menganggukkan Kepalanya pelan
Akhirnya Gara Dan Sikembar pun mengajak Angkasa mengobrol sampai jam 17.19 Angkasa sudah selesai makan malam dan meminum obatnya Setelah itu Angkasa tertidur
Gara pun tidur memeluk Angkasa sebenarnya sikembar ingin ikut Memeluk Angkasa tapi tidak di izinkan Oleh Gara Dan pada akhirnya mereka berdua tidur di Sofa dengan Athan yg di Sofa Kanan dan Ethan Di Sofa Kiri
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo? Tandai
Dan maaf alurnya jelek atau gak sesuai ekspetasi kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYDEN
RandomZayden anak polos yg berumur 16 tahun ya harus merasakan pahitnya dunia. Sampai Dimana saat dia pulang sekolah dia bertemu dengan seorang Mafia yg sedang membunuh Mangsanya. [ALUR BERJALAN DENGAN CEPAT !!]