1

741 33 0
                                    

"Sialan Lu Mare

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sialan Lu Mare.. " Mark datang memukuli kepala bagian belakang Mare

"Uhuk... Uhuk... " Mare tersedak makanan yang dia makan

"ISAT.. " tampar Mare setelah berhasil menelan sisa makanan yang tersangkut

"sialan lo" maki Mare

"Kemana aja lu semalam, gue sama nih anak di teror nyokap lu, gue bilang saja lo main game bareng nenek gue" keluh Mark

"Bajingan" satang ikut memukuli Mare

"Semalam gue tanding" jawab Mare polos

"Anak mana lawan lo ?" tanya Satang antusias

"Anak Malvaceae"

"Bodoh.. " maki Mark

"Siapa yang menyuruh lo ngelawan mereka, gila.. " timpa Satang

"Auuu.. Mereka yang duluan gue mah ikut aja"

"Mare.. Mare.. Lo pikir gue percaya.. Tampang gembel lu ini nggak bakal bisa bikin gue percaya" celetuk keen yang baru saja muncul

"Bangsat.. Jangan bawa penampilan cool gue" balas Mare tak Terima

"Terus siapa yang menang..? " tanya keen penasaran

Mare tersenyum sumbringa ingatan tentang semalam tiba-tiba muncul di pikirannya di mana dia berhasil mengalahkan orang sombong yang telah mencari masalah dengan dirinya. Awalnya Mare tak ingin bertanding kalau bukan karena mulut sialan milik anggota Malvace yang menyulut emosinya, hal hasil Mare ikut dalam balapan dan berakhir kemenangan, benar kata orang jangan menilai seseorang dari luarnya saja wajah imut Mare saja bisa menipu seseorang.

"So pasti gue lah" ucapnya bangga

"Memangnya siapa sih yang bisa kalahin gue, salah satu orang terkuat di Malvaceae aja gak bisa" teman teman Mare hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku mare yang seperti anak kecil saat menyombongkan diri.

"Siapa yang lu lawan Mare? " tanya Mark

"Ehm.. Itu Beam" jawab Mare santai

"Auuu.. Gue kira Night" kecewa Mark

"Kalau itu Night gue rasa Mare bakal kalah" Ledek Satang

"Betul.. Kalau itu Night gue yakin Mare bakal jadi pelayan Night" mungut Keen

"Sialan lu pada"

"E.. Eee.. " ledek Keen

"Tapi Mare apa Beam kesal setelah kalah? " tanya Satang penasaran

"Gue nggak ngerasa gitu sih, lagian nih si Beam mengakui kekalahannya"

"Serius..?" tanya Mark tak yakin

"Hm.. " mangut Mare "Yah walaupun awalnya tuh anak lebih banyak membual" lanjut Mare

"Beam memang seperti itu kawan" jawab Satang setuju

NIGHTMARE |PERTHCHIMON |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang