Dari ketiga jalur kelompok Mare memilih jalur pertama karena rutenya lebih mudah dan tak akan mungkin kesasar, ada empat titik penanam mudah untuk mereka menemukan nya, Tunas pohon di pegang oleh Winny, peta jalan di pegang oleh Satang, makan dan minuman di bawa oleh Night, lalu papan nama di bawa oleh Ohm, Mare membawa dua anak laki-laki dengan barang bawaan mereka. Yaitu Ohm dan Night. Tugas mare hanya berjalan mengikuti Satang dan Winny yang memimpin, selebihnya anggota nya lah yang berkerja membawa barang ataupun benda yang di butuhkan
Setiap jalan di pasang bendera tak sekali Mare melihat bendera kuning, itu artinya mareka hampir keluar dari Kawasan penanam, terdapat juga tanda tak di izinkan lewat karena Satang berinisiatif untuk mengambil jalan pintas, tentu saja Winny tau makanya ia memasak tanda tak di perbolehkan memutar, satang kesal karena jalan yang dia ambil selalu saja memiliki akhir yang salah, terkadang ada plang dengan tulisan jurang, dan terkadang ada papan dengan tulisan beruang, Winny hanya bisa tertawa melihat satang frustasi, harusnya Winny tak ikut dalam penanaman ini karena dirinya adalah ketua panitia ia tak perlu bergabung, tapi ia tak bisa membiarkan satang pergi seorang diri tanpa dirinya, bukan tanpa alasan Winny hanya takut Satang berulah dan hal seperti ini terjadi harusnya mencapai tempat tujuan dalam waktu tiga puluh menit malah memakan waktu sejam hanya karena jalan pintas yang satang bicarakan itu.
Mare lelah karena terus di bawa memutar belum lagi lengannya yang sakit karena terus di tarik oleh Night dan Ohm yang ingin menguasai dirinya, Winny sungguh tak bisa memarahi satang, satang selalu mengambil pikiran sendiri jika ia dimarahi, Mare pun tau itu makanya ia tak memarahi satang melainkan Winny, namun karena tatapan Winny menakutkan ia tak berani menatap nya dan malah memarahi Night.
"Ooiiiiyyy... " teriak Mare kesal
Ia lelah kesana kemari dan tak membuahkan hasil, mana tempat penanaman yang di bilang satang dekat itu, yang ada dari tadi ia belum mencapai tempat kedua, ia harus beristirahat.
"Diam Mare, kita tuh di hutan" Marah Satang
"Lo.. Hem.. " geram Mare lalu menantap Winny
"Ngapain lo ngeliat Abang gue" Mare memutar bola matanya ia sudah mulai jengah
"Suka lo" Ucap Satang
Mare tak habis pikir, dengan ucapan Sahabat nya itu lantas melepaskan kedua genggam Ohm dan Night
"Iya gue suka.. Siniin tuh peta kalau gak mau gue suka sama Abang lo" ucapan Mare berhasil membuat satang melotot kaget
"Seriusan.. " ucap Satang melas
"Iya, mana tuh kertas, sini gak" ancam Mare
"Nih, jangan suka sama abang yah Mare, dia tuh galak nanti kamu di marahin" bisik satangCara satang untuk membujuk Mare cukup terbilang unik
"Gak jadi gue suka, ambil aja" Mare sudah mendapatkan peta yang membuat waktunya terbuang satu jam
"Beneran yah, gak boleh suka, soalnya pacar aku" Satang memperjelas status Winny pada Mare
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE |PERTHCHIMON |END
FanfictionJika aku memiliki masa yang panjang aku ingin kita hidup di cerita yang berbeda, tak perlu bertemu dengan kesalahpahaman, tak perlu berdebat siapa yang duluan memulai perkelahian, tak perlu merasakan sakit, tak perlu membuat alasan untuk tidak berte...