13. Semua akan baik-baik saja

202 14 7
                                    

Happy Reading🤗


Semalaman nathan tidak bisa tidur, pikirannya terus teringat ucapan sang ayah, nathan terus menerus memikirkan itu, ia merasa cemas, apa yang akan ayahnya itu lakukan. Apa yang harus ia lakukan untuk menghindarinya?

Ia tidak bisa lari, kalau ia lari, ia akan bernaung ke mana? Dia tidak punya keluarga di luaran sana, temannya? Oh itu tidak mungkin, nathan tidak mau melibatkan teman-teman nya.

Jadi ya sudah, nathan berpasrah saja.

"Semua akan baik-baik saja nath" ucapnya menenangkan diri sendiri.

"Apanya yang, semuanya akan baik-baik saja nath? Sergap bima.

Ya, nathan sudah berada di sekolah nya dengan segala kegelisahannyah, sampai tidak menyadari orang di sekitarnya.

"Jawab nath" titah saga.

"Ah, itu anu, apa namanyah, em.. gue tadi pagi mecahin piring di rumah, dan banyak banget" alibi nya.

"Serius, cuma itu?" bima memastikan.

"Iya, percaya sama gue"

"Nath...!!" aksa menyebut nama panggilan nathan dengan suara sedikit berat.

"Hmm.. ya, eu kenapa sa..?" Gugup nath.

"Kenapa, lo pake jaket?"

"Eh, iya tumben lo pake jaket nath, waktu itu sekali, dan sekarang pake lagi, padahal cuaca lagi panas tau" timpal aryo.

"Nggak apa, pengen aja,hehe.. mulai dari sekarang gue bakal pake jaket nih tiap hari, biar ini jadi ciri khas gue" jelas nathan.

Belum selsai mereka mengobrol, masuk lah guru mereka sekaligus wali kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu kasih.

"Selamat pagi bu" jawab serentak murid kelas nya.

Nathan yang mengenakan jaket, mencuri perhatian bu kasih.

"Nathan, kenapa masih memakai jaket di dalam kelas?" Tanya bu kasih. Dan teman sekelas nathan semua mengalihkan pandangan nya pada nathan.

"Maaf bu, saya tidak bisa melepaskan nya, saya kedinginan bu" alasan nya

"Loh kamu sakit nath?" Cemas bu kasih

"Cuma sakit sedikit bu"

"Ya sudah gunakan saja, tidak papa"

Teman-teman nathan hanya diam saja, tidak ikut campur. Biar nathan saja yang mengatasi nya, mereka hanya akan melihat dan memperhatikan saja.

Pelajaran di mulai, seperti biasa berjalan dengan baik. Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan waktu pulang sudah tiba.

Kriiiinnngggggg.....

Semua anak murid di sekolah itu mulai keluar dari kelas nya masing-masing, termasuk juga kelas nathan.

"Em.. saga" panggil nathan

Saga menoleh tanpa menjawab.

"Lo gak usah nungguin gue lagi ya, lo pulang aja" titah nathan.

"Hmm" balas saga

"Lo marah ya sama gue?" Tanya nathan.

"Nggak"

"Jawab nya singakat amat" nathan menyilangkan tangan nya di depan dada dengan bibir yang ia manyunkan, tanda merajuk.

'Hah, yang benar saja, kenapa malah ni anak yang ngambek?' Benak saga lelah.

"Iya, nathan leon asgar, yang baik, yang imut, yang manis, yang pendek, si paling kuat, saga tidak marah, tidak kesal, saga permisi pulang duluan yah" jawab saga dengan panjang lebar dalam sejarah. Harus nya ini di abadikan.

Nathan menahan nafasnya sejenak saat saga berbicara dengan panjang lebar, bukan apa-apa nathan cukup syock dengan yang terjadi sama saga barusan, 'wah apa barusan?' Otak nathan tidak bisa mencernanya. Ini sesuatu keajaiban bagi nathan, 'WAW' Nathan begitu kaget.
(pengen kujual ni si nathan ini)

Nathan tidak menyadari kalo saga sudah tidak lagi berada di depannya, setelah sadar dari syock nya ia celingukan "lah mana tu kutub utara?" Tanya nya pada angin :-D, (bercyandaa).

Nathan tersadar kalo waktu sudah lama berjalan, dan ia akan terlambat bekerja jika berlama-lama di sekolah. Kaki nathan ia gunakan untuk berlari keluar sekolah dan menuju halte bus. Jika di tanya ' lah nathan dapat uang dari mana?' Jawabannya, ia dapat uang jajan dari saga.

Setelah sampai nathan buru-buru masuk ke tempat makan yang dimana sekarang jadi tempat kerja nya.

"Eh chil lo baru datang, baru pulang sekolah yah?" Tanya salah satu karyawan disitu.

"Iya bang, maaf ya telat" jawab nathan.

"Udah gak usah merasa bersalah, sini ikut abang, kita ke ruang ganti"

Nathan akhirnya mengikuti karyawan itu ke ruang ganti.

"Kenalin nama abang, sandi, dan lu cil namanya siapa?"

"Nathan, bang"

"Nih baju buat lu pake ya cil, nah ganti dah lu sana, biar cepat gantian shift nya"

"Oke bang"

Nathan memulai pekerjaan itu untuk pertama kalinya, ia tidak terlalu kaku bahkan untuk sekedar mengelap meja, menyapu dan mengepel buat nathan itu bukanlah hal aneh, toh dia sangan terbiasa dengan kerjaan itu semua.

Hari pertama kerja sangat lancar, nathan melakukannya dengan baik. Jam kerja nyah sudah selsai, dan sekarang dia harus segera pulang, ini udah sore sebentar lagi berganti malam.

Suasana jalan yang ramai oleh kemacetan karna jam pulang kerja, juga orang-orang pejalan kaki dan berbagai dagangan yang berjejer di pinggir jalan, ingin nathan membeli tapi gak ada uang, ini aja dia pulang jalan kaki, uang yang seharusnya ia gunakan untuk pulang ia gunakan ke arah tempat kerjanya, alhasil pulang jalan kaki.

Jauh nathan berjalan, sampai rumah sudah malam, dan nathan merasa takut untuk memasuki rumah, taku ia ketemu sang ayah.

"Ya ampun aden, kenapa jam segini baru pulang?" Cemas pak samsul.
"Iya pak, saya tadi habis kerja kelompok" bohong nya

"Ya sudah, aden mending segera masuk"

"Iya pak"

Nathan melangkahkan kaki nya dengan gusar, ia berdoa dalam hati " semoga tidak ada drama dari sang ayah"


















Tbc.




Typo, tolong tandain ya!

Jangan lupa voment juga!😊
Voment kalian semangatku🤗

Semoga suka ya🙂

Luka Dan Bahagia 'NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang