15. Pertemuan selalu ada perpisahan

138 9 3
                                    

Happy Reading🤗




Nathan yang hanya baru beberapa menit terpejam, ia diharuskan bangun kembali, ia kali ini tidak lagi membuatkan sarapan untuk sang ayah dan abangnya. Ia hanya benar benar mengurus dirinya sendiri walaupun

Nathan bersiap untuk mandi, dia memasuki kamar mandinya dengan langkah yang susah, nathan masih terus memaksakan badan nya untuk bergerak, ter-utama kaki yang masih terus ia seret, nathan melihat wajah nya sendiri di cermin wastafel, ia menghela nafas lelah..

"Bagaimana cara aku menutupinya?.."

"Huft..sudahlah sudah biasa juga yakan..?" benak nathan.

Nathan memulai ritual mandinya, dan butuh waktu lama ia melakukan nya dengan, apalagi dengan sakit yang ia alami, itu cukup membuat nya repot.

Nathan sudah siap dengan segala keperluan nya, ia mengenakan seragam dan jaket nya yang tak pernah absen sejak bulan lalu. Nathan juga memoleskan salep di wajah bagian lebam nya, berharap nanti siang lebam nya itu memudar.




,,,




Nathan yang sudah sampai di sekolah, segera memasuki kelasnya lalu menuju bangkunya sendiri dan menelungkupkan kepalanyah itu di tumpukan tangan. Nathan melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda tadi di pagi buta.

Anak siswa lain mulai berdatangan, yang tadinya berisik saat di luar kelas, mereka langsung diam saat memasuki kelas. Mereka melihat nathan yang sedang tidur.

Tidak ada yang berani mengganggu tidur nathan, karna itulah mereka diam.

Teman teman nathan hanya saling pandang satu sama lain  seolah bertanya, sebenar nya apa yang terjadi sama nathan ?

Tidak heran jika mereka bertanya-tanya, karna memang tidak ada yang tau apa yang sudah nathan alami, nathan sangat tertutup dengan diri nyah, mereka hanya tau nathan yang selalu tidur di kelas dan selalu tertawa lepas saat dengan teman-teman nyah. Tapi mereka juga tidak buta, mereka lihat lebam-lebam di muka nya nathan, tetapi mereka tidak berani bertanya lebih padanya.

Teman sekelas nathan satu persatu sudah datang memenuhi kelas termasuk para sahabat nya. Tapi dari mereka tidak ada satupun yang mengusik nathan.

Bel sekolah sudah berbunyi, tandanya sudah masuk pelajaran pertama.

Bu kasih sang wali kelas memasuki kelas anak didik nya,..

"Selamat pagi anak-anak"

"Selamat pagi buuu.."

Nathan yang merasa terusik dengan suara rame di kelas, akhir nya bangun mengangkat kepalanyah untuk melihat sekitar. Dan dia memperhatikan dengan mata sayunyah ciri khas orang bangun tidur.

Bu kasih yang melihat itu hanya tersenyum manis pada nathan.

"Maaf, apakah suara kami mengganggu tidur mu ?" Ucap bukasih.

"Tidak usah minta maaf bu, yang salah kan nathan" jelas nathan

"Ya sudah, karna waktu yang terus berjalan, kita langsung saja, jadi gini anak-anak, hari ini ibu gak akan mengajar dan hari ini hari trakhir ibu ada di sini, dan trakhir juga menjad wali kelas kalian..."

Anak di kelas mulai riweh ricuh dengan informasi yang bu kasih bawa. Mereka merasa gak terima dengan itu. Mereka terus melayangkan pertanyaan pada wali kelas nya itu..

"Ko ibu jahat sih mau ninggalin kita ? "

"Ibu udah gak sayang kita lagi yah ?"

"Ibu mau kemana?"

"Ibu bercanda kan?"

"Ibu gak usah nge-prank, gak lucu"

"Ibu kalo ibu pergi siapa yang bakal gantiinnya?"

"Maaf ya bu, kalo kita gak nakal"

"Gak pake kata gak, dodol" saut temen yang di lain.

"Ish udah deh dieum, suka-suka gue lah"

"Iya sih, kita semua kan gak nakal yah.."

"Hahahahaaa.."Ketawa riuh di kelas itu.

Sedangkan bu kasih hanya diam memperhatikan semua anak murid nya itu, dia menunggu mereka selesai dengan acara protesnya.

"Udah selesai ?" Tanya bu kasih setelahnya menggelngkan kepalanyha pelan sambil tersenyum manis.

"Sudah boleh ibu melanjutkan kalimat tadi yang kalian potong tadi ?"

"Hehe.. iya boleh bu" jawab mereka sebagian.

"Anak-anak, ibu itu akan pergi melanjutkan studi ibu, tanang besok kalian akan mendapatkan wali kelas baru, perlakukan wali kelas baru kalian dengan baik oke, riikiiiii..??"

"Loh ko aku bu?

"Kan kamu yang paling jail di sini, gak sadar diri" timpal salah satu teman nya

"Diem lo" ketus riki

"Sudah sudah, riki jaga sikap kamu sama guru baru nanti yah...!" Pesan bukasih

"Iya bu, (gak janji) " jawab riki lanjut dalam hati.

"Nathan..?" Panggil bu kasih

"Ah.. iya bu, kenapa?"

"Kamu jangan terlalu menutup diri, berbagi ceritalah sama teman-teman mu, kalo kamu tidak mau bercerita dengan guru-mu, setidak nya ada satu orang yang kamu percaya"

"Iya bu trimakasih atas nasehatnya" jawab nathan serasa tersenyum manis.

Anak lain, tertegun dengan senyuman nathan, tetapi tidak ada yang tau berbagai pertanyaan bermunculan di pikiran mereka masing-masing..

"Ya Sudah, ibu pamit undur diri. Selamat tinggal anak-anak ibu senang sudah bisa mengenal kalian, dan trimakasih buat kalian yang sudah mau menerima ibu dengan baik, ibu sayang kalian, juga semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu yah.." tutur panjang bu kasih pada anak murid nya seraya mengusap air mata, yang sudah mulai menetes di pipi.

Anak anak murid nya pada berdiri dan melingkar saling berpelulkan dengan ibu kasih di tengah. Terkecuali 2 makhluk yang tidak bangun dari duduk nya, aksa dan saga. Ya mereka memilih tetap duduk diam di tempat.

Setelah berpamitan dan berpelukan akhirnya bu kasih meninggalkan kelas anak didik nya itu.


"Selamat tinggal ibu kasih"
"Trimakasih sudah hadir"
"Semoga kita bisa bertemu di lain waktu tetapi di tempat yang sama"
"Mari berpelukan dengan erat untuk terakhir kalinya"








Tbc.







Typo, tolong tandain ya!

Jangan lupa voment juga!😊
Voment kalian semangatku🤗

Maaf yah sebelum nya, minggu kemarin gak up, insaya allah nih minggu ini up 2x deh , buat nebus yang minggu kemarin.

Semoga suka ya🙂

Luka Dan Bahagia 'NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang