19. jangan beri tahu dia

238 11 6
                                    

Happy Reading🤗


Maaf ya teman, aku lama banget up-nya, lagi mentok, gak ada ide. Hehee🙏..mau tanya dong..
...Sejauh ini kalian udah paham belum dengan alur nya? Dan kalian udah bisa nebak belum nih, Nathan siapa? Dan kenapa arcen begitu melihat mata nathan sangat terkejut?..

Lanjut...




Arcen, sudah mendapatkan data latar belakang anak itu, dan dia cukup terkejut, pasal nya dia tak menyangka kalo anak itu adalah anak dari perempuan yang sangat di cintai oleh anak nya.

Amalia Kanda Nanum, nama lengkap ibu dari nathan, yang kini di kenal dengan nama Amalia asgar. Bahkan di batu nisan-nya pun ter-tera nama asgar, bukan kanda nanum.

"Jairo, lakukan tes DNA  pada anak itu dan ayah nya yang sekarang, juga anak iblis itu, lakukan hari ini juga"  arcen kali ini harus memastikan dengan cepat, kalo dugaan nya itu benar.

"Baik tuan.." lalu jairo pergi untuk melaksakan tugas nya.

Arcen menduga kalau anak itu, bukanlah anak dari lelaki yang ber-status ayah nya sekarang, dari segi mata saja sudah sangat beda, tidak ada kemiripan. "Mari kita lihat, apakah dugaan itu benar?".













....












Di kediaman nya mahen, mahen yang sedang bersantai di ruang tv itu terlihat sangat tenang dan kalem, tapi tidak dengan isi kepalanya, di dalam pikiran nya dia terus memikirkan cara untuk mendapatkan kerja sama dengan perusahan besar yang dia incar itu, perusahaan AR. Ya, yang sedang di pikirkan mahen sekarang adalah rencana untuk mendapatkan simpati dari petinggi perusahaan itu.

Ting...

Tanda pesan masuk dari handphone milik mahen, mahen membuka nya

Isi pesan dari nomor tidak tikenal.

021-00xxx

"JANGAN HANYA MEMIKIRKAN SATU ORANG, PIKIRKAN JUGA YANG LAIN. KAU MEMILIKI DUA ANAK BUKAN HANYA SATU. SAYANGI DIA SEBELUM TERLAMBAT!!!"

Mahen mematikan layar hp nya, dan menyimpan kembali hp nya.

"Menyayangi sebelum terlambat? Apa maksud nya?"

"Cih.. jangan harap saya akan menyayanginya, bahkan saya tidak sudi menyebutnya anak" monolog mahen.












....












Di waktu yang sama tetapi beda tempat, kali ini di rumah sakit, mari kita jenguk anak rapuh itu.

Waktu sudah menunjukan tengah malam, dan nathan baru sadarkan diri, di sana di ruangan nuansa yang serba putih juga begitu terang karna cahaya lampu, bahkan dua makhluk yang sedang tidur di sofa, lintang dan evan.

Mereka di tugaskan untuk menjaga nathan di rumah sakit, setelah tugas mereka yang di tugaskan untuk mengurus tiga pereman itu selsai.

Nathan, melihat langit ruangan itu lekat, entah apa yang anak itu pikirkan, hingga air mata jatuh di ujung-ujung mata nya.

Dirasa perasaannya sudah sedikit membaik, nathan berniat kekamar mandi untuk mencuci muka, supaya tidak terlihat sehabis menangis. Saat nathan di kamar mandi. Lintang yang sadar dari tidurnya pun, mengedarkan pandangan nya ke arah dimana nathan tidur, alangkah kaget nya dia, dilihat brangkar itu kosong.

"VAN, OI VAN, BANGUN ANJ ,, ANAK ITU ILANG, BANGUN"

Lintang dan evan bangkit dan panik berdua.

"Tang, gimana ini woy, kalo bang ian tau mati kita, huuaaa gue mau nangis tang"

"Anak syetan, lo malah mikir gitu sih, gue makin panik ini"

Di sela-sela kepanikan mereka, terdengar suara ceklekan pintu kamar mandi, yang berhasil mengundang perhatian mereka, pandangan mereka mengarah ke arah pintu itu, muncul lah nathan dari dalam kamar mandi. Dan...

"Haaaaahhhh.. terimakasih tuhan kau memang baik.." ucap syukur evan dan lintang.

"Abang kenapa..?" Tanya nathan.

"Abang pikir, kamu ilang cil.." jawab lintang.

"Cil, lain kali kalo mau apa-apa, atau apapun bilang sama kita,, jangan main ilang dong, kamu mau kita mati muda apa hah ?" Sewot evan.

"Maaf in nathan bang, nathan gak mau ganggu tidur abang, ya abis tidur nya nyenyak banget.."

"Sudah-sudah mending kamu kembali istirahat sana.." lerai lintang.









....










Arcen yang sedang meeting itu, tiba-tiba dapat laporan dari suruhan nya, jerian.

"Tuan, hasil nya positif"

Deg.. hati arcen terenyuh, ternyata anak lelaki itu adalah cucunya. Arcen tidak melanjutkan meetingnya, tetapi di lanjutkan oleh sekertaris nya, ia langsung pergi dari ruangan dan langsung menelpon jergen..

"Jergen, antar saya menemui anak itu, dan jangan kamu beritahu dia dulu, saya yang akan...."

"Apa yang tidak boleh saya ketahui..?" Tanya sese-orang pada arcen

Ayah dan anak itu tidak berbicara, hanya saling pandang melalui mata, yang satu mencari alasan, yang satu nya lagi mencari jawaban.

"Apa kau hanya akan diam saja tua bangka..?"

"Saya pergi dulu.." arcen pergi meninggalkan anak nya begitu saja dengan pertanyaan nya yang tak di jawab sama sekali.

Anak arcen menelpon anak buah nya..

"Ikuti tuan arcen dan laporkan apa yang dia lakukan, tanpa ada yang terlewat..!"






















Tbc.




Typo, tolong tandain ya!

Jangan lupa voment juga!😊
Voment kalian semangatku🤗

Semoga suka ya🙂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka Dan Bahagia 'NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang