Still Alive?

3.1K 370 79
                                    

Mako terbangun dari tidurnya. Sekarang ia sudah merasa lebih segar. Ia lihat Agil di sebelahnya tengah tertidur dengan boneka kuromi besar yang ia peluk dengan erat. Agil sekarang sudah resmi menjadi anggota TNF yang membuat hubungan mereka mendapat restu dari Rion. Sehingga Agil sekarang bisa tinggal dengan bebas di hood TNF dan tak lagi terikat dengan kepolisian.

Mako bangkit menuju kamar mandi. Ia akan mandi sebentar sebelum membangunkan Agil untuk turun. Mereka tiba di rumah saat waktu menunjukkan tengah malam, sekarang sudah pukul 7 artinya sebentar lagi waktu sarapan tiba.

Saat selesai mandi, bisa Mako lihat Agil yang masih dalam posisinya tadi, namun dengan mata terbuka menatap lurus langit-langit kamar.

"Pak Agil?", panggil Mako sambil mendekati Agil.

"Hm?", dehem Agil menyahuti.

"Ngapain?".

"Saya mimpi, Mako. Mimpinya jelek", Agil menatap kosong ke arah Mako.

"Mimpi apa, hm?".

"Di kokop monyet".

"Astaga".

*****

Semua tengah berkumpul di ruang bawah tanah. Menatap nyalang seorang wanita yang tengah tertidur dengan sebuah kain merah mengikat matanya.

"Kita diem disini ngapain, eh?", tanya Echi yang sedang makan pisang.

"Iya juga, Agil, dia mau lu apain?", Rion bertanya tanpa mengalihkan pandangan.

"Kulitin, dia pasti dah pegang-pegang tuh euhh", keluh Agil sambil menatap si perempuan, Allane.

"Potong lidahnya?", Mia memberi saran.

"Nice idea. Caine, wanna do something?", Rion tatap Caine yang sedari tadi diam menyimak sambil menatap dalam wanita di dalam jeruji yang membatasi mereka.

"Don't have any idea, I will just watching from here", Caine berikan kesempatan untuk anggota yang lain.

"Pak Cui kenapa ga bikin larutan air garam?", Zaki bertanya lebih seperti menyarankan.

"On my way~", Pak Sui berkata sambil berjalan meninggalkan bawah tanah.

"Mulai dari yang ringan, Garin, Krow, Zaki, Funin?", yang disebut namanya segera masuk ke pintu jeruji besi.

"Bangunin dulu kali ya? Ambilin alkohol Jak", Zaki dengan segera mengambil alkohol yang diminta Krow dari meja yang ada di sudut ruangan.

Krow cipratkan alkohol yang ada di tangannya ke tubuh di depannya.

Suhu dingin alkohol membangunkan Allane yang tertidur pulas. Begitu terkejut menatap 4 orang lelaki berdiri tegak di depannya.

"Kalian siapa??? Kenapa bisa disini? Kalian mau apa?", tanyanya panik.

"Dih hilang ingatan, kita siapa guys?", Krow mencela tajam.

"Jaki Chen El Kenzo", Zaki menyahut.

"Garin Martini", giliran Garin yang berdiri di sebelah Krow.

"Funin, Funanto", sedikit jeda membuat suasana sedikit mencekam.

"Krow Boloni, masa sih lupa?", Krow sekali lagi cipratkan alkohol.

"Kalian...", geram Allane.

"Kita apa ha? Bacot bat, orang bentar lagi juga mati", sarkas Krow.

"Ga boleh gitu mulutnya", Zaki tegur Krow.

"Eh? Oiya maap".

"Mulai aja deh ya", kata Garin yang sudah memegang sebuah kapak.

"Duluan aja Rin, kamu yang paling kepikiran kan wkwk", Krow tertawa mengingat bagaimana Garin emosi hari itu.

How? | MagilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang