Pagi ini keadaan SMA Garuda tidak sama seperti biasanya, karena hari ini adalah hari pertama masuk tahun ajaran baru. Semua sudut sekolah sangat ramai diisi siswa-siswi dengan pakaian putih abu dan juga nametag bentuk kepala beruang mengalung di leher mereka."Itu Kak Langit bukan sih?!"
Seketika atensi mereka teralihkan saat melihat kedatangan alumni yang sangat famous pada masanya. Siapa yang tidak kenal dia, Langit Bimantara mantan ketua OSIS sekaligus wakil ketua basket angkatan dua tahun lalu. Dari belakang badannya yang tinggi besar muncul sosok mungil berambut pirang dengan pita pink di kepalanya, sangat lucu apalagi gadis itu sekarang nampak bingung karena beberapa orang sedang memerhatikannya.
"Abang, Oci jelek ya?"
"Kenapa nanya begitu?"
Gadis itu mendongak, menatap Langit yang berdiri di sebelahnya, "Oci ngerasa mereka lagi liatin kita."
Menyadari itu Langit tersenyum, seraya mengusak rambut gadis kecilnya. "Justru karena kamu cantik, makanya mereka liatin kamu."
"Ish Abang!"
Pasangan ketua dan wakil ketua OSIS itu terlihat sangat sibuk, Elvano dan Jeffrey adalah dua kombo mematikan bila berjalan beriringan seperti saat ini, wajah tampan keduanya mampu menghipnotis banyak mata. Elvano dengan senyum manisnya dan Jeffrey dengan ekspresi cueknya, menggunakan almamater SMA Garuda sibuk memberi aba-aba untuk pembukaan apel pagi hari ini.
Semuanya sudah terbiasa dengan sikap Ketos dan Waketos mereka, Jeffrey bisa dibilang memang minim ekspresi, berbanding terbalik dengan Elvano si Ketos yang sangat amat ramah. Elvano ini bisa senyum seharian loh, Jeffrey aja sampai bingung sama partnernya ini, Elvano ngga cape kah senyum terus.
"Elvan, saya izin ngga ikut sambutan ya," ujar Jeffrey membuka percakapan.
"Kenapa Jeff? Lima menit lagi apel dimulai."
"Saya mau bahas Olimpade, ditunggu di ruang kepsek sama Bu Hani." Elvano mengangguk membiarkan Jeffrey pergi. Biasa Jeffrey itu anak pinter, jadinya sering ilang-ilangan untuk bahas lomba.
"El?"
Belum sempat melanjutkan langkahnya, panggilan itu membuat Elvano kembali berbalik badan, duh dia lagi buru-buru ada aja halangannya.
Elvano sedikit terkejut melihat orang yang menyapanya. "Bang Langit? Apa Kabar?"
"Lo liat gua gimana? Baik 'kan," jawab Langit disertai candaan.
Keduanya berpelukan dan bersalaman layaknya lelaki. Elvano dan Langit bisa dikatakan sangat dekat, karena mereka dulu satu tongkrongan.
"Btw ngapain lo ke sini Bang bukannya lagi di London?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA : SAMA RASA
Fanfiction"Oci membelah diri jadi empat aja, dari pada kalian berantem terus. Pusing pala Oci." harsh words.