•{ Prolog }•

1.8K 150 5
                                    

Zayyan adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara dari keluarga yang sangat kaya raya.

Namun mereka tidak punya orang tua,tidak ada yang tahu mereka kemana karena hanya kakak tertua mereka yang tahu yakni Doohyun atau biasa dipanggil Lex.

Semuanya berjalan baik baik saja hingga Zayyan berulang tahun di usianya yang ke 16 tahun.

Semua kakaknya memberinya hadiah termasuk Sing kakak keenamnya yang memberikan liburan ke pulau jeju.

Namun dalam perjalanan Zayyan terkena kecelakaan bersama penumpang lain dan menyebabkan dirinya hilang.

Polisi menyatakan bahwa Zayyan sudah tiada dalam kecelakaan tersebut meski mayatnya tidak ditemukan.

Semuanya tentu merasa sangat terpukul atas kejadian tersebut,termasuk Sing,dirinya lah yang memberikan liburan ini pada Zayyan.

Jika dirinya tidak memberikan hadiah itu,Zayyan pasti masih bermain dengan boneka anak ayam kesayangannya di kamarnya.

Semuanya tidak menyalahkan Sing,mereka ikhlas dengan takdir yang sudah ada namun itu butuh waktu yang lama juga.

Lex sampai tidak fokus pada perusahaannya saat polisi menyatakan Zayyan tewas pada kecelakaan tersebut.

Yang lain tentu juga ikut merasa terganggu pada proses pembelajaran mereka di sekolah dan berakhir tidak fokus.

...












Seorang pria yang memiliki tubuh yang terbilang mungil keluar dari rumahnya dan ia memakai seragam sekolah juga tas sekolah yang berisi peralatan sekolah.

Seorang nenek juga keluar menemani pria tersebut hingga pria tersebut salim tangan pada nenek tersebut dengan lembut.

" Zayyan pergi dulu ya nek " ucap Zayyan sembari tersenyum lembut kearah neneknya.

" Iya nak...hati hati di jalan " ucap sang nenek dengan senyuman tulus.

Zayyan mengangguk pelan,lalu beranjak pergi meninggalkan sang nenek sembari melambaikan tangan pada sang nenek.

Sang nenek juga membalas lambaian tangan tersebut,ia merasa iba pada pria mungil itu yang ia temukan di tengah hutan dengan keadaan yang sangat parah hingga amnesia.

Dan Zayyan hanya bisa mengingat namanya.

Beralih ke Zayyan,ia sudah sampai di sekolahnya dan saat ini tengah duduk di bangkunya yang ada dikelas.

Beberapa teman sekelasnya menyapa Zayyan dan berkenalan karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah.

Semua orang sangat ramah disini,saling menyapa dan bercanda tawa membuat suasana tidak canggung.

Hingga semuanya harus berkumpul di lapangan untuk pengenalan sekolah.

" Zayyan,lihat pria itu " ucap teman barunya sembari menunjuk pria yang ternyata adalah donatur sekolah ini.

" Hmn? memangnya ada apa Icham? " tanya Zayyan pada teman barunya yang lebih tinggi itu.

" Dia tampan kan? dia terbilang masih sangat muda untuk menjadi pengusaha lho " ucap Icham namun mendapat jawaban 'oh' saja dari Zayyan.

" Dasar,kamu tertariknya hanya pada makanan saja " ucap Icham dan membuat Zayyan menoleh kearahnya.

" Kok tahu? " ucap Zayyan dan mendapat tamparan di bagian bahu dari Icham.

Zayyan tertawa begitu juga dengan Icham,namun mereka harus menyudahi acara itu karena tuan donatur itu akan berpidato.

" Hei,kau tahu namanya? " bisik Zayyan pada Icham sembari menyikut lengannya.

•Am I Him?• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang