•{ Lulus }•

521 42 0
                                    

Acara wisuda sudah selesai,semua murid yang berada satu angkatan ini harus merelakan semuanya termasuk teman,kenangan dan sekolah tercinta mereka.

Termasuk teman teman Zayyan yang kini saling berpelukan bersama Zayyan untuk terakhir kalinya karena mereka akan beda perkuliahan bahkan ada yang langsung kerja.

" Hiks...huwee aku masih mau ama kalian! " rengek Windy sembari memeluk Naura yang sedari tadi sibuk menenangkannya.

" Shhh,Windy,kita masih bisa bertemu di luar waktu,meski tidak sering tapi itu akan kita habiskan untuk mengenang bersama " lirih Naura sembari menenangkan Windy yang masih menangis.

" Akhirnya kita bebas,tapi tidak begini juga kan " ucap Arya sembari menggaruk tekuk lehernya yang tidak terasa gatal.

" Sesuai kata Naura,kita masih bisa bertemu " ucap Zayyan dan mendapat anggukan setuju dari semuanya.

Mereka semua kini mulai dijemput satu persatu,hingga menyisakan Zayyan dan Naura yang tengah menunggu wali mereka yang masih bersama guru.

" Mereka bicarain apa sih ampe lama banget " keluh Zayyan sembari beberapa kali melirik kebelakang.

" Yang sabar yaa,akan aku tunggu kok meski nanti sampai di rumah sakit ibuku ngamuk,hehe " ucap Naura dan mendapat kekehan kecil dari Zayyan.

Lex pun menghampiri mereka dan membuat wajah Zayyan seketika berbinar.

" Dudu hyung! kenapa lama? " tanya Zayyan yang hendak protes.

" Hanya urusan donatur,maaf lama " ucap Lex namun Zayyan menampilkan wajah cemberutnya.

" Kasih aku 10 indomie baru aku kasih " ucap Zayyan dan Lex terpaksa menurutinya agar mendapat maaf dari Zayyan.

" Ehem,karena Zayyan sudah dijemput,saya akan kembali ke rumah sakit " ucap Naura yang membuat Zayyan dan Lex menoleh kearahnya.

" Terimakasih karena menemani Zayyan,dan membuatmu repot " ucap Lex namun Naura menggeleng pelan dengan senyuman lembutnya.

" Tidak apa apa,saya tidak keberatan membantu teman " ucap Naura lalu beranjak pergi berjalan kaki.

" Mari kita pulang Zayyan "

" Baik,Dudu hyung "















Kini semuanya berjalan baik baik saja,ingin tahu apa yang dilakukan teman teman dan termasuk Zayyan sendiri?

Zayyan berserta kakak kakaknya tentu membantu Lex mengurusi beberapa usahanya yang kini sudah bercabang cabang ke luar negeri.

Windy menjadi penyanyi terkenal serta model muslim yang diakui oleh para penggemarnya.

Naura menjadi dokter di rumah sakit menggantikan ibunya yang kini tengah tidak sadarkan diri.

Icham menjadi polisi karena keberaniannya yang diakui oleh para seniornya.

Rizki,Naufal dan Aisyah tetap bekerja di cafe yang kini berubah menjadi cafe kucing yang terkenal.

Asna dan Isna menjadi pengurus panti asuhan menggantikan pengurus panti sebelumnya yang tidak becus dan malah menggunakan harta anak yatim piatu.

Arya menjadi tentara nasional dengan kekuatan dan tekadnya.

Aldi menjadi novelis terkenal dan Quinsa menjadi idol kpop di grup Star_ish.

Yang lain? mereka semua sukses,namun terlalu malas aku sebut.















Zayyan yang tengah bekerja di kantornya malah diganggu oleh keponakkannya yang masih kecil dan masih aktif bermain.

" Huwaa! paman Zay ayo main! " rengek si kembar sembari menarik kedua sisi baju Zayyan yang tengah duduk.

" Alexa,Alan,paman masih sedikit sibuk jadi maaf- "

" HUWAAA!! "

Alexa dan Alan malah menangis,Zayyan tentu saja panik dan segera menenangkan mereka dengan mainan yang ia miliki di kantornya.

Terpaksa ia menemani si kembar hingga tak sempat menyelesaikan tugasnya,namun itu masih bisa dikerjakan nanti.

Pintu terbuka dan mendapati Naura yang datang membawa sekotak teh yang ia bawa dari rumah sakit.

" Lha? si kembar ada disini toh? " tanya Naura dan mendapat anggukan lelah dari Zayyan.

" Pft- kasian sekali diganggu ponakannya,gimana coba kalau anakmu sendiri " ejek Naura dan membuat Zayyan langsung cemberut.

" Diem,jadi kenapa kemari? " tanya Zayyan dan Naura langsung menyondorkan kotak teh yang ia bawa.

" Oleh oleh untukmu,dari rumah sakit tentunya " ucap Naura sembari tersenyum jahil.

" Bilang aja obat penenangku,kau ni " ucap Zayyan dan langsung mengambil kotak teh nya.

" Btw gimana keadaan ibumu? " tanya Zayyan dan membuat Naura sedikit tersenyum.

" Well,mulai membaik meski beberapa kali sempat drop " jelas Naura dan mendapat jawaban 'oh' dari Zayyan.

" Kau udah kasih ini ke yang lain? " tanya Zayyan dan Naura mengangguk.

" Yaa,mereka baik baik aja,sama kayak kamu,lelah dengan yang mereka kerjakan saat ini namun itu adalah impian mereka " jelas Naura sembari memandang keluar jendela.

" Nau,gak ada niatan nikah apa? " tanya Zayyan dan membuat Naura menatap tajam kearahnya.

" Idih,aku masih ingin jomblo yaa " ucap Naura dengan wajah kesalnya.

" Umurmu mah udah harus nikah lho "

" Ngaca woy! "

" Aku sibuk kerja "

" Lha aku juga sibuk kerja! "

" Kau kan wanita "

" Emang kapan wanita harus nikah!? "
















Tamat_✓

Sorry...

I have no idea...

jadi harus aku tamatkan :)

•Am I Him?• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang