25. kedatangan zhong

4.3K 693 190
                                    

BTW GUE RESMI JADI MAHASISWA S2

Asli parah sih, bulan february sidang, bulan May daftar S2, bulan July keterima dikampus impian waktu S1 dulu. dikabulin pas mau ke S2.

🌻jangan salahnya gue, dari kemarin mau up tapi keterangan nya selalu "ada masalah dengan cerita"🌻

.......

Tidak ada satu pun yang tahu jika keluarga Chanan mengunjungi Indonesia untuk melihat anak didik yang menurut mereka sudah tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi.

Sepengetahuan mereka, Chanan semakin tidak bisa dikontrol, suka semaunya sendiri dan sudah tidak mematuhi perintah kepala keluarga-nya.

"Kamu pulang sekarang, papa bakalan pindahin kamu ke universitas yang lebih bagus lagi."

"Chanan gak mau pa, Chanan udah nyaman disini sama keluarga baru Chanan."

"Keluarga apanya sih Chanan."

"Chanan gak mau kehilangan temen yang udah Chanan anggap kayak keluarga sendiri pa. Mereka rumah buat Chanan." Chanan bersimpuh dikaki milik sang kepala keluarga.

"Chanan mohon, kali ini aja ikutin kemauan Chanan, pa." Chanan menangis dikaki milik seseorang yang sedari dulu mampu membuatnya tunduk.

Menumbuhkan ego besar untuk tidak terjerat dikeluarga penuh dengan aturan.

Chanan ingin hidup bebas, Chanan ingin kembali menjadi dirinya sendiri dan semua Chanan dapatkan saat ia menetap dengan keenam teman nya.

"Mana temen kamu yang udah ngubah kamu jadi anak berandal kayak gini?"

"Om nyari saya?" Tanya Haidar tiba-tiba dengan memasang muka tengil. Satu tangannya terangkat untuk memegang es cekek, dan satu lagi digunakan untuk memegang cilok yang Haidar beli didepan hotel.

Jangan tanya bagaimana jurig satu itu bisa ada disana.

Haidar sengaja membuntuti Chanan hingga tiba di hotel. Semalam Haidar tak sengaja melihat percakapan sensitif antara Chanan dengan orangtuanya.

Haidar takut sesuatu akan terjadi setelah keduanya bertemu, alhasil Haidar mengikuti kemana Chanan pergi.

Wanita yang lumayan berumur itu tertawa melihat tingkah Haidar, bahkan laki-laki bermarga Zhong tak mampu menahan wajah plongonya.

Haidar maju, sembari memindah cilok yang berada ditangan kanan menjadi ditangan kiri.

Setelah sampai dihadapan dua orang dewasa itu, Haidar reflek mengelap tangan kanan nya dan menjulurkan kedepan, berniat untuk menyalami dua insan ini.

"Salam kenal atuh om. Saya Haidar Afzal, Jurusan teknik fisika dengan Nim 28931536. Saya lahir di rahim mama pas banget waktu itu posisinya dibandung, jadi saya ini barudak well, atuh om."

"Kata mama weh, saya ini anak yang paling ganteng. Saya gak mau sombong ya om, tapi jujur saya setuju sama kata mama hehe."

"Saya suka banget jajan om, cilok mah jajan kesukaan saya. Jadi, agar silaturahmi tidak terputus, adakah seratus?"

"Plis om, saya kepingin beli sempol tapi mah saya lupa bawa dompet, boleh atuh om saya minta duit nya 10.000 aja deh gak usah 100.000 ribu. Nanti saya kasih nomor papa buat ganti uang om."

Haidar menatap wajah cengo laki-laki Zhong dengan tatapan melas, "Boleh ya om, saya takut penjualnya pulang om. Istri mamang lagi hamil om, jadi gak bisa lama-lama jualan."

Wanita yang diketahui bernama nyonya Zhong itu tertawa terbahak-bahak, merasa lucu dengan aksen sunda yang Haidar keluarkan.

"Kasih deh pa, kasian tuh anaknya." Ucap nyonya cantik berparas dewi.

Tuan Zhong melihat Haidar dengan tatapan kesal, "Kamu temen Chanan? Teman satu rumah?"

"Atuh om nanti aja weh wawancaranya, keburu mamangnya pergi." Haidar menjawab dengan raut wajah mendesak, dari nadanya pun seperti tidak ingin berlama-lama disini.

Chanan hanya diam melihat tingkah laku sahabatnya.

"OM PELIT KUBURANNYA SEMPIT." Teriak Haidar tiba-tiba.

Wanita cantik yang diketahui bernama mona itu kembali tertawa, "Uluh-uluh, laper ya kamu?"

Haidar mengangguk cepat, "Tante mau kasih aku uang?"

Mona mendekat kearah Haidar, menyalurkan uang 100.000 dari dalam dompetnya, "Segini cukup?"

"Tante cantik kok baik banget? Mau nikah sama papa aku aja gak? Kebetulan papa aku duda dan tante memenuhi kriteria sebagai mama angkat."

"Jangan kurang ajar kamu." Gertak lelaki bermarga Zhong.

Tak lama dari pertikaian itu, Mona menyuruh Haidar untuk duduk disofa, "Beli sempolnya nanti aja ya? Boleh tante ngobrol bentar sama kamu?"

Bak tersihir oleh suara  lembut itu, Haidar tanpa disuruh 2x langsung duduk disamping Mona.

"Mau ngobrol apa tante?"

"Harga cilok dipasaran berapa ya?" Canda Mona yang mendapat balasan tawa dari Haidar.

"Yang bener aja dong kamu." Gertak Rafer. (Rafer nama bapaknya Chanan yaaaa.)

mau gue namain Sukatmo kan kek kurang pantes soalnya nih bocah dari China.

"Apasih ganggu aja om ini."

Chanan yang belum paham dengan situasi ini hanya mampu mengikuti alur. Chanan yakin ini semua ide dari Haidar-si pemeran utama.

"Kamu anak gak terdidik mending pulang, anak saya gak butuh teman macam kamu."

"OMO OMO OMO SINCAAAAAYOOO? GAK SALAH NIH GUE DIGINIIN?" Haidar syok. Mendramatisir keadaan dengan berdiri sambil menutup mulutnya tak percaya

"Gue ini anak nya si Lucien loh? Bapak gue mampu kali beli nyawa om."

Rafer terdiam, "Lucien kamu bilang?"

Haidar mengangguk cepat, "Eh sory ya om, meskipun bokap gue agak jamet dikit, gitu-gitu usahanya banyak, jangan macem-macem lo."

"Siapa juga yang mau macem-macem sama beliau."

Haidar sedikit terkejut melihat perubahan emosi Rafer.

"Lh cuma gini doang om? padahal gue masih mau adu bacot loh." Bingung Haidar.

"Saya mau balik ke China, tolong jaga anak saya, saya percaya kamu, Haidar." Refar berdiri dan berlalu, meninggalkan Mona yang masih berdiam diri diruangan.

"Tuh kan, apa mama bilang, papa bakalan luluh kalau udah nemu lawan yang seimbang." Mona menepuk pelan punggung Chanan.

"Nikmati masa muda kamu, kejar impian dan jangan lupa bahagia, mama pamit yaaa."

Selepas kepergian dua orang itu, Chanan merost ke lantai sambil terisak.

Entahlah, Chanan merasa lega, beban hidupnya seperti diangkat tiba-tiba.

"Thanks Haidar."

......

wait sampe sini dulu, ntar gue lanjutin.

Woyyy plis elah, stop manggil gue "Min." Gue berasa jadi admin slot anjirrr

Panggil gue rubby atau gummy ajaaaaa. jangan ada yang manggil min.

Satu Cahaya PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang