cungg yang tau book ini dari tiktok
woyy user siapa kemarin yg spam komen di chapter sebelah? plisss lu mood gue banget. lope sekebon pokoknya
KOMENTAR KALIAN YANG LUCU ITU BENERAN BUKUN MOOD GUE NAIK DRASTIS 😭
Chapter ini kebanyakan dialog, semoga kalian gak bosen yaaaaa.
.....
Jefrey berdecak kala sinar terik matahari membakar kulit putihnya.
Dirinya terpaksa mampir terlebih dahulu disebuah market yang lumayan besar guna membeli beberapa keperluan untuk Haidar seperti obat pereda panas, camilan dan beberapa freshmilk yang bakal bantu ningkatin imun adik kecilnya.
Saat sedang membayar, tiba-tiba Jefrey dikejutkan dengan getaran disaku belakang celana yang tak lain berasal dari ponsel.
Bang Sagar
"Ngapain dah ni orang telfon." Gumam Jefrey bingung, pasalnya Sagar sangat jarang menelfon dirinya jika tidak ada keperluan.
PIP
"Gue denger adek gue sakit?"
Jefrey berdecak kesal, "Minimal salam dulu kek, dajjal lo?"
"Bacot, tinggal jawab aja apa susah nya?"
"Intel lo hebat banget dah bisa langsung kasih kabar. Btw iyeee adek kesayangan lo sakit."
"Gue udah transfer uang ke rekening lo, coba cek udah masuk apa belum?"
Jefrey menjauhkan ponsel dari telinganya, jari panjangnya membuka suatu aplikasi mobile-banking untuk memastikan perkataan anak pertama keluarga Lucien.
Yup, yang menelfon adalah kakak sulung Haidar, ingatkan jika Haidar memiliki 2 kakak kandung.
Saat sudah terpampang nyata isi saldonya, sontak mata laki-laki tampan pemilik rekening itu membola, menatap tak percaya dengan tangan membekap mulut.
"Anjing lo kirim 5 juta?"
"Lo bebas beli semua yang dia mau."
"Giliran Haidar yang sakit aja lo giniin, boro-boro kalau gue sakit."
"Bacot, lo boleh ambil juga elah."
Penuturan dari seberang mampu membuat senyum Jefrey sumringah.
"Thanks bang."
Tanpa salam, Jefrey langsung memutuskan panggilan sepihak lalu segera bergegas menuju ke tempat dimana adik bungsunya tinggal.
Jaraknya tidak terlalu jauh namun bisa menyita separuh bahan bakar milik Jefrey.
Saat sudah sampai ditujuan utama, Jefrey memarkirkan mobil putihnya tepat didepan pintu, bentuk parkirnya sangat tidak beraturan dan menghalangi jalan. Lagipila siapa yang berani menegur seorang Jefrey Lucien?
TOK TOK TOK
Dari dalam rumah terdengar suara nyaring ketukan pintu.
"Mark lo bukain gih." Tutur Rian santai sambil mengepang rambut lebat Chanan.
"Siapa sih yang dateng? Woy temennya siapa didepan." Teriak Mark.
"Pengak kuping gue goblok, lo tinggal buka doang susah amat." Rian mengeluarkan jurus cubitan andalan yang mampu membuat Mark berjengit menghindar.
Mark yang tidak ingin mendapat serangan lebih pun memutuskan untuk membuka pintu
Pintu terbuka, sosok Jefrey lah yang pertama kali Mark lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Cahaya Pulang
Fiksi RemajaBagaimana jika 6 pemuda yang hidupnya hancur dipertemukan dengan laki-laki somplak dengan segudang lawakan yang bisa membuat semua orang terpingkal? Bagaimana jika akhirnya ketujuh pemuda tersebut memutuskan untuk tinggal bersama dan memulai hidup d...