10 - Mendekapnya Dalam Pelukan

55 3 0
                                    

Karena Nina tidak sengaja terluka, maka proses pengambilan gambar langsung dihentikan.

Asisten sutradara memintanya untuk kembali ke mobil RV dan beristirahat sejenak.

Sambil memegang kantong es di tangan, Nina bersandar di kursi dan bertanya kepada asistennya Ana, "Apakah kamu melihat seseorang berdiri di luar jendela ketika kita sedang syuting barusan?"

"Tidak, aku tidak melihat siapa pun."

"Pergi dan segera cari tahu siapa orang itu!"

Tanpa bertanya alasannya, Ana langsung turun dari mobil dan berlari untuk mencari informasi. Setelah beberapa saat, dia kembali sambil terengah-engah dan penuh keringat. "Nina, aku sudah mencari informasi. Sutradara Hermawan mengatakan bahwa dia telah menemukan aktris yang akan memerankan selir Elita. Seorang staf baru saja mengajak orang baru itu berkeliling lokasi syuting. Mungkin wanita itu yang kamu lihat."

"Siapa nama aktris baru itu?" Terdapat sedikit kecemasan dalam suara Nina.

"Yah, aku uh... tadi tidak bertanya siapa nama aktris itu."

"Apakah dia masih ada di sini?"

Ana tidak mengerti mengapa Nina begitu ingin mengetahui identitas aktris baru itu. Tapi dia tidak berani bertanya. Sebaliknya, Ana berkata dengan suara rendah, "Ada yang melihat dia meninggalkan lokasi setelah selesai tur singkat. Tapi tidak perlu khawatir. Aku dengar dari beberapa orang kru bahwa besok dia akan bergabung dengan tim secara resmi. Kita bisa melihatnya besok."

Apakah mereka akan bertemu dengan Wina besok? Alis kanan Nina naik bibirnya cemberut. sementara

Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi!

Dia perlu segera mengetahui apakah wanita itu... Apakah dia benar-benar Wina atau bukan!

"Ngomong-ngomong Nina, bukankah presiden Starlight Media kita juga menghadiri audisi selir Elita hari ini? Kamu bisa bertanya pada presiden tentang aktris baru itu," Ana mengingatkan Nina, saat melihat wanita itu masih memikirkan aktris misterius itu.

Benar juga!

Kenapa dia bisa melupakan hal ini?

Tiga tahun yang lalu, hubungan Nina dan Hadi dipublikasikan oleh media. Karena pada saat itu Hadi adalah seorang pemuda berbakat yang sedang naik daun, hubungan mereka menjadi topik pembicaraan di seluruh kota. Terlebih lagi, Nina sengaja menyewa banyak orang untuk mempublikasikan hubungan mereka di internet. Hal ini membuat media lebih memperhatikan rumor tentang pasangan itu.

Memanfaatkan kesempatan yang ada, dia

memasuki industri

hiburan,

dan

menandatangani kontrak lima tahun dengan Starlight Media.

Hadi mengeluarkan sejumlah investasi untuk mendukung Nina. Ditambah lagi Nina merupakan seorang mahasiswa jurusan akting, jadi wanita itu berhasil memperoleh peran dalam beberapa drama remaja.

Hanya dalam kurun waktu tiga tahun, dia menjadi aktris berpenghasilan paling tinggi di Starlight Media. Jadi Nina memiliki hubungan yang baik dengan presiden perusahaan itu, Hendra Wirawan.

Setelah berpikir sejenak, Nina segera menghubungi nomor Hendra.

"Halo, Tuan Wirawan..."

"Nina, kenapa kamu tiba-tiba menghubungiku? Bukankah seharusnya saat ini kamu sedang syuting drama itu?"

"Kebetulan ada yang ingin aku tanyakan. Tuan hari ini kamu juga menghadiri audisi yang diselenggarakan oleh Sutradara Hermawan, kan? Aku ingin menanyakan nama aktris yang dipilih untuk memerankan selir Elita."

Suami Yang Suka MemerintahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang