Suami Yang Suka Memerintah

14 - Mogok Makan

Maya tinggal di rumah sakit selama tiga hari.

Tiga hari yang lalu, dia menelepon Sutradara Eric Pramana untuk meminta izin cuti. Pada awalnya Sutradara Eric sedikit tidak senang, tapi setelah mengetahui bahwa Maya menyelamatkan kejadian gadis kecil di lokasi syuting, dia segera mengubah nada suaranya dan meminta Maya untuk beristirahat dengan baik.

Ternyata kuda yang lepas kendali hari itu disebabkan oleh kru Legenda Selir Wanda. Kuda tersebut hampir menginjak seorang gadis kecil hingga terluka parah. Kejadian seperti itu terjadi di lokasi syuting, pasti akan sangat merugikan semua kru setelah serial drama mereka di publikasikan. Setelah mengetahui gadis kecil itu putri dari CEO Grup Setiadi Internasional, Eric berkeringat dingin.

Gadis itu adalah putri kecil dari keluarga Setiadi!

Semua orang tahu bahwa gadis kecil itu adalah putri kesayangan keluarga Setiadi. Terutama bagi kakek nenek anak itu, jika ada satu helai rambut di kepala anak itu yang rontok, orang tua Daniel pasti akan menghancurkan tempat itu hingga rata dengan tanah!

Maya telah menyelamatkan seluruh kru dan serial drama ini!

Setelah berpikir dengan tenang, Eric memberikan Maya libur selama satu minggu untuk memulihkan diri. Dia juga memberi Maya sebuah amplop merah besar dan serta beberapa suplemen untuk memulihkan tubuhnya.

Tiga hari telah berlalu, Daniel dan Cindy tidak pernah datang lagi ke rumah sakit.

Maya merasa sedikit lega, tapi mata melihat bahwa Kevin terlihat sedikit kecewa. Setiap kali pintu ruangan terbuka, putranya langsung melihat ke arah pintu. Setiap kali dia melihat dokter atau perawat yang datang, wajahnya langsung kecewa.

Maya tahu bahwa putranya sedang menunggu Cindy, mesin pun Kevin tidak pernah mengatakannya.

Kevin adalah anak yang pendiam, tidak banyak bicara, dia terbiasa sendirian dan tidak suka berteman dengan anak lainnya. Maya tidak menyangka, putranya menyukai gadis kecil itu.

.....

Pada saat yang sama, di salah satu komplek Villa Istana Bahagia!

Istana Bahagia adalah sebuah komplek villa yang dibangun oleh Grup Setiadi dan juga merupakan kawasan Villa paling mewah di Kota Nambra. Hanya ada delapan belas vila yang di bangun di kawasan ini. Harga masing-masing villa tidak dapat dibeli oleh masyarakat umum.

Tempat tinggal Daniel adalah yang paling mahal di antara villa lainnya.

Pada saat ini, villa yang mewah itu sedang dalam keadaan kacau.

Cindy yang berdiri di lantai dua, menghancurkan semua benda yang bisa di raih, termasuk beberapa porselen antik.

Potongan porselen yang pecah berserakan di seluruh lantai.

Para pelayan sangat ketakutan dan berkata dengan cemas, "Nona, berhati-hatilah agar kaki anda tidak terluka!"

"Tidak ada di antara kalian yang boleh mendekat!"

Para pelayan semua berdiri di lantai bawah, mereka sangat cemas hingga berkeringat dingin melihat tingkah nona mereka.

"Cindy, bisakah kamu turun dulu?"

"Tidak mau!"

"Bagaimana kalau kamu makan dulu? Paman Dylan sudah meminta koki di dapur untuk membuatkan daging babi rebus favoritmu, ada sup iga, dan kerang favoritmu. Mereka juga membuatkan sarang burung kukus favoritmu."

Perut Cindy keroncongan setelah mendengarnya, tapi dia masih tetap keras kepala dan menolak untuk turun, "Aku tidak mau makan!"

"Jangan seperti ini, kamu belum makan seharian!"