Di ruang pribadi VIP yang di pesan oleh Hadi, berbagai hidangan tersaji di atas meja makan.
Tetapi makanan yang tampak sangat lezat itu tidak dapat membangkitkan nafsu makan Nina.
"Apakah kamu sedang merasa tidak enak badan?" Hadi menatapnya dengan penuh perhatian. Pria itu merasa Nina sedang memikirkan sesuatu sejak dia kembali dari kamar mandi.
"Tidak, aku tidak sakit! Mungkin karena jet lag jadi aku tidak punya nafsu makan sekarang."
"Kalau begitu, kamu malah harus makan sesuatu. Badanmu terlihat lebih kurus akhir-akhir ini." Hadi mengambilkan makanan untuk Nina dan menambahkan dengan tatapan penuh perhatian, "Meskipun kamu ingin mempertahankan bentuk tubuhmu, tapi kamu harus tetap makan! Jika kamu ingin sukses dalam karir, maka kamu harus memiliki tubuh yang sehat. Tapi kamu sebenarnya tidak perlu berusaha terlalu keras di industri hiburan. Aku memiliki cukup uang untuk menafkahi dirimu."
"Hadi, aku ingin kamu merasa bangga padaku!" Nina memegang lengan pria itu dan melanjutkan dengan genit, "Aku ingin semua orang tahu bahwa pacar seorang Hadi Surino adalah wanita yang sukses."
Sambil menghela napas panjang, Hadi menjawab tanpa daya, "Baiklah... Jika memang itu yang kamu inginkan, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi."
Nina tersenyum manis dalam pelukan Hadi, namun pada saat yang bersamaan pikirannya melayang pada peristiwa yang baru saja dia alami.
Ketika dia pergi ke kamar mandi, dia tidak sengaja melihat seorang wanita yang memiliki wajah sangat mirip seperti Wina!
Tingkat kemiripannya sungguh luar biasa!
Garis wajah dan suara wanita itu sama persis, tetapi tingkah laku dan struktur tubuhnya benar-benar berbeda. Wina yang dia kenal tidak suka berdandan mewah, dan tubuhnya selalu kurus. Tapi wanita yang di temui Nina di koridor tak dapat disangkal terlihat elegan dan pandai bicara, sama seperti selebriti papan atas lainnya.
Tidak, tidak. Dia pasti sudah salah lihat!
Tidak mungkin wanita itu adalah Wina!
Wina sudah mati. Ibunya telah melemparkan jenazah wanita itu ke laut tiga tahun yang lalu! Jenazahnya mungkin sudah membusuk atau dimakan oleh ikan!
'Apa-apaan ini!
Mengapa aku memikirkan Wina si jalang itu?' Nina mengutuk dalam hati.
Sementara itu, matahari sudah lama terbenam ketika kelompok Wina menyelesaikan makan malam mereka.
Angga mengantar Wina dan Rayaka ke rumah yang telah dia sewa untuk mereka. Saat mereka melintasi jalan-jalan Kota Palau, Wina merasa asing karena melihat banyak perubahan yang telah terjadi dalam kurun waktu tiga tahun tetakhir.
"Mami, apakah kota ini adalah tempat Mami tinggal selama dua puluh tahun?"
"Benar, Sayang."
Sambil menggendong bocah lelaki itu, Wina menatap lampu neon yang sedang berkedip di luar jendela dan bertanya kepada Rayaka, "Apakah kamu suka demgan kota ini?"
"Iya, aku suka!"
"Oh? Kenapa kamu suka?"
"Karena kota ini adalah tempat Mami tumbuh besar."
Wina memeluk Raya lalu melayangkan beberapa ciuman di pipi tembemnya.
Bagaimana mungkin dia memiliki seorang putra yang imut dan penuh perhatian seperti ini?
Dirinya pasti sangat di berkati!
Setelah mengendarai mobil selama tiga puluh menit, akhirnya mereka tiba di sebuah daerah perumahan kelas atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Yang Suka Memerintah
RomanceDia dijebak oleh saudara perempuannya dan mengalami one night stand yang membuatnya hamil. Empat tahun kemudian, dia kembali bersama putranya. Seorang pria yang elegan dan suka memerintah tiba-tiba memasuki hidupnya. Sampai pria itu melihat anak kec...