16 - Menginap Semalam

31 0 0
                                    


Cindy sakit perut karena makan barbekyu.

Dan dia menolak pergi ke rumah sakit.

"Aku tidak mau pergi ke rumah sakit, aku tidak mau di suntuk oleh dokter. Aku hanya ingin tinggal dengan Tante Cantik."

"....."

Maya menatap wajah pucat gadis kecil itu, dia sangat menyesal.

Untungnya, Maya memiliki beberapa jenis obat yang sering digunakan oleh anak-anak di rumahnya. Setelah meminum sirup, Cindy merasa lebih baik, membuat Maya dan Daniel merasa lega.

"Maaf, aku tidak tahu kalau Cindy tidak bisa makan barbekyu."

"Ini bukan salahmu."

Ini adalah pertama kalinya Cindy makan barbekyu, dan Daniel tidak menyangka putrinya akan mengalami diare.

Saat gadis kecil itu merasa lebih baik, waktu menunjukkan sudah pukul dua belas malam.

Meski hujan badai sudah mereda, tapi Maya tidak tega mengusir Daniel dan Cindy pulang tengah malam, apalagi Cindy mengalami diare.

Maya menggosok matanya dan menyarankan, "Sekarang sudah larut malam, bagaimana kalau malam ini kalian menginap di sini?"

Daniel menatap Maya dalam-dalam, "Oke!"

Maya merapikan kamar Kevin dan mengganti seprai, selimut, dan bantal dengan yang baru.

Setelah beberapa saat, dia berjalan keluar dari kamar dan meletakkan sebuah piyama di samping Daniel, "Kevin akan tidur denganku malam ini, jadi kalian bisa tidur di kamarnya. Ini piyama milik Kevin. Cindy hampir sama tingginya dengan Kevin, seharusnya dia bisa memakai piyama ini. Tapi aku tidak punya pakaian pria..."

Akan terasa aneh jika Maya memiliki pakaian pria di apartemennya!

"Aku bisa meminta asistenku untuk membawakan baju ganti besok pagi."

"Baiklah!"

Cindy yang masih terbaring lemah di sofa, meraih ujung pakaian Maya. Bocah kecil itu bertanya dengan penuh harap, "Tante, bolehkah aku tidur bersama dengan Tante malam ini?"

"Tidur denganku?" Maya melirik Daniel, "Apa kamu tidak akan tidur dengan ayahmu?"

"Aku tidak mau tidur dengan ayah, aku ingin tidur dengan Tante!"

Gadis kecil ini sepertinya terlalu bergantung pada Maya, tapi melihat wajahnya yang pucat dan tatapan matanya yang penuh harapan, Maya tidak bisa menolak, "Bisakah kamu minta izin pada ayahmu dulu?"

Cindy segera berbalik badan dan menunjukkan ekspresi menyedihkan.

"Ayah..."

"Terserah kamu."

"Yeeyyy!"

Cindy tersenyum lebar. Dia takut ayahnya akan menyesali keputusannya, jadi dia mengabaikan rasa sakit di perutnya dan bergegas lari ke kamar Maya sambil memegang piyama di tangannya.

"....."

Kemudian Maya mencarikan satu set perlengkapan mandi baru dan menyerahkannya pada Daniel, "Tuan Setiadi, silahkan istirahat setelah kamu mandi. Jika kamu butuh sesuatu, panggil aku."

Daniel mengambil perlengkapan mandi dan ujung jarinya secara tidak sengaja menyentuh telapak tangan Maya. Maya merasa seperti tersengat aliran listrik, tangannya bergetar dan langsung menjadi panas.

Maya menarik tangannya secepat kilat.

"Aku... Aku akan kembali ke kamarku!"

Tanpa menunggu jawaban Daniel, dia langsung berjalan ke kamar.

Suami Yang Suka MemerintahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang