15 - Apa Selalu Pergi Setelah Selesai Menggoda Pria?

35 2 0
                                    


Maya melanjutkan kegiatan membuat barbekyu.

"Halo, Cindy!"

"Halo, Paman Tristan!"

Tristan tersenyum pada gadis itu, "Apa kamu bisa makan makanan pedas? Jika tidak bisa, Paman tidak akan memasukkan cabe di atasnya"

"Tentu saja bisa!" Perut gadis kecil itu sudah keroncongan. Dia menatap bara api di atas panggangan sambil menelan air liur, "Paman, aku suka makanan pedas."

"Baiklah, kalau begitu kalian tunggu sebentar. Paman akan memanggang beberapa barbekyu untuk kalian."

"Baiklah!"

Aura Daniel begitu kuat sehingga Maya memutuskan pindah sedikit menjauh untuk mencuci sayuran dan melanjutkan membuat babekyu. Tidak lama kemudian, Tristan datang dan berbicara dengan nada meminta maaf, "Maya, aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi. Ada sesuatu yang terjadi pada salah satu temanku dan aku harus segera pergi membantunya."

Hah?

Dengan Tristan di sini, dia masih dapat berbicara dengan Daniel, tapi jika Tristan pergi, apa yang akan dia bicarakan?

"Apakah kamu sedang buru-buru? Apakah ada yang bisa aku bantu?"

"Tidak apa-apa, aku masih bisa menanganinya sendiri."

"Kalau begitu, sebaiknya kamu cepat pergi."

"Baiklah, kalau begitu aku serahkan padamu, Maya."

Maya hanya terdiam.

Bisakah dia menolak?

Maya merasa ingin menangis tapi tidak berguna sekarang.

Dia tidak bisa meminta Daniel untuk memanggang barbekyu dan kedua anak itu tidak tahu cara memanggang barbekyu. Jadi, setelah mengantar Tristan pergi, Maya harus mengurus panggangan barbekyu. Ketika dia berbalik badan dan melihat anak-anak, dia melihat mereka berdua duduk sangat dekat di atas rumput sibuk mengobrol. Kadang-kadang dia mendengar tawa Cindy dari kejauhan dan bahkan Kevin juga ikut tersenyum.

Dia jarang melihat putranya begitu sebahagia ini.

Sepertinya kehadiran Daniel dan Cindy membawa dampak baik bagi putranya.

Maya menyunggingkan senyum.

Tiba-tiba dia merasakan tatapan mengintimidasi.

Maya berbalik badan dan melihat Daniel menatapnya dengan penuh perhatian. Senyum di wajah Maya tiba-tiba membeku.

"....."

Maya langsung mengalihkan pandangannya.

Ketika dia menundukkan kepalanya, dia menyadari apa yang sedang terjadi!

Ini tidak benar.

Hari ini adalah hari perayaan dia keluar dari rumah sakit. Dia adalah Tuan rumah di pesta kecil ini, sementara Daniel adalah tamunya!

Sebagai tuan rumah, kenapa dia sangat gugup?

"Apa kamu butuh bantuan?" Tiba-tiba terdengar suara di telinga Maya.

"Ah!"

Karena terkejut, Maya berteriak dan hampir membuang jamur yang dia panggang! Dia menoleh dengan ketakutan dan melihat Daniel berjalan ke arahnya setelah melepas jasnya. Pria itu mengenakan kemeja putih bersih lengan di gulung sampai siku, memperlihatkan lengannya yang berwarna seperti gandum.

Gluk!

Maya menelan ludahnya melihat pemandangan ini.

"Apakah kamu takut padaku?" tanya Daniel sambil mengangkat alisnya.

Suami Yang Suka MemerintahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang