17 - Apakah Terjadi Hal Yang Buruk?

27 1 0
                                    


Maya melirik jam dan melihat bahwa itu sudah pukul dua pagi.

Saat melihat keluar jendela, hujan badai sudah berhenti.

Agar tidak membangunkan anak-anak, Maya turun dari tempat tidur dengan berjinjit untuk memeriksa asal suara.

Dia dengan perlahan membuka pintu kamar.

Lampu di ruang tamu menyala tapi AC tidak menyala, membuat ruangan terasa sedikit panas. Di ruang makan, Daniel terlihat sedang menelpon sambil menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri. Suaranya sangat pelan, terdengar seperti membicarakan tentang pekerjaan.

Mendengar suara pintu terbuka, Daniel menoleh dan melihat Maya, mata pria itu langsung menjadi gelap.

Dia tahu bahwa Maya sengaja menghindari dirinya.

Saat musim panas seperti ini, wanita itu mengenakan piyama dengan lengan dan celana panjang. Dia sepertinya sedang menyembunyikan bentuk tubuhnya, terlihat seperti bangun tidur karena rambutnya yang panjang sedikit berantakan dan pipinya sedikit memerah. Penampilan wanita ini sangat menggoda.

Awalnya Daniel tidak merasa kepanasan meskipun tidak menyalakan AC, tapi sekarang dia tiba-tiba merasa kepanasan...

Dia minum air untuk meredakan panas di tubuhnya.

Dia kemudian meletakkan ponselnya, "Apakah aku membangunkanmu?"

Mana mungkin Maya berani mengakuinya bahwa Daniel telah membangunkannya. Dia menggosok matanya dan menjawab, "Tidak, aku hanya tidak bisa tidur..."

"Sama, aku juga tidak bisa tidur. Cepat kemari dan duduk di sebelahku!"

"Apa?"

Maya sangat terkejut!

Maya tanpa sadar melingkarkan tangan di dadanya dan menatap Daniel seolah pria itu adalah serigala yang akan menerkam dirinya.

Daniel mengangkat alisnya dan menunjuk ke sofa, "Aku bilang duduk di sini. Apa yang kamu pikirkan?"

"Hahaha!" Maya sangat malu sehingga dia ingin mencari celah di lantai untuk bersembunyi. Maya membuat alasan, "Tidak... Tidak ada, haha... Aku hanya merasa cuaca hari ini cukup panas. Bukankah akan terasa lebih panas jika kita duduk di sofa?" Maya ingin mengganti topik pembicaraan, "Sekarang sudah hampir subuh, kamu masih belum tidur?"

Daniel tidak menjawab pertanyaan Maya.

Sebenarnya, dia menderita insomnia yang parah.

Dia telah mencoba berbagai macam obat tidur.

Daniel juga banyak minum alkohol sebelum tidur. Dia sudah mencoba semua cara, tapi tidak bisa membuatnya tidur.

Sanjaya Arsalan dari Rumah Sakit Permata Hati adalah teman baiknya sejak masih kecil. Semua keluarga Arsalan bekerja di bidang medis dan keluarga mereka telah menjalankan Rumah Sakit Permata Hati selama bertahun-tahun. Sanjaya secara khusus mempelajari hipnosis untuk menyembuhkan insomnia Daniel dan bahkan memperoleh sertifikat nasional sertifikat khusus hipnosis, tapi tetap tidak pernah berhasil.

Daniel tidak mengingat kapan terakhir kali dia tidur nyenyak.

"Kemarilah!"

"Oh, baiklah!"

Tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman lagi, Maya duduk di sofa dan menyandarkan tubuhnya. Daniel datang membawa dua gelas air, menyerahkan satu gelas kepada Maya lalu duduk di sampingnya.

Jarak antara keduanya hanya dua puluh sentimeter.

Maya merasa sedikit tidak nyaman dan menggeser tubuhnya, kemudian menggeser tubuhnya lagi ke ujung sofa. Dia berbalik menghadap Daniel dan melihat tatapan pria itu yang dalam.

Suami Yang Suka MemerintahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang