us

841 133 17
                                    

"TUNGGUUUUU! APA ANDA MENCIUMMU?!!"

Becky kaget dengan nada suara yang Freen keluarkan, ia menggelengkan kepalanya cepat.

"Engga, first kiss ku sama kamu."

"Eh kapan?" Freen mulai melunak dan kembali duduk dengan tenang.

"Saat di tempat remang remang, ingat?"

"Serius? Itu adalah first kiss kamu?"

Becky mengangguk pasti.

"Tapi, udah pro banget. Kamu tau? Rasanya masih terasa sampai beberapa hari setelah kita berciuman"

"Iyakah? Sama"

Freen menatap makanan didepannya,
"Udah banyak yang habis, mau tambah lagi?"

Becky menggeleng, "engga ah, cukup. Masih mau denger aku cerita kan?"

Freen mengangguk.

"Iya, ceritain semuanya"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Eh, kamu ngapain?!"

Becky bangun dan spontan duduk dari tidurnya melihat wajah Anda yang sangat dekat dengannya.

Anda berdiri dan tidak kalah kaget dengan suara Becky.

"Itu, tadi ada nyamuk gede banget. Aku mau pukul tapi ga enak. Eh ga sadar deket banget. Hehe."

Penjelasan Anda tidak mendapat respon Becky sama sekali, Anda semakin kikuk dan memutuskan untuk pulang.

"A-aku pulang dulu yaa... Tadi ada petir takut hujan. Bye Becky."

Becky melihat Anda yang buru buru keluar kamarnya, ia kaget saat merasakan ada sesuatu yang menyentuh pipinya dan lebih kaget lagi saat melihat wajah Anda yang sedekat itu dengannya.

"Emang nyamuknya segede apa sih?"

Tanpa memikirkan alasan Anda, Becky memakai selimutnya kembali dan menutup mata. Ia tidak merasakan apa apa selain aneh dan selebihnya tidak peduli.

~~~~~~~~~~~~~~

"Tunggu Bec"

Becky menghentikan ceritanya, ia menatap Freen dengan seksama disertai wajah bingung.

"Ayo ke pantai, aku ingin bermain air bersamamu."

"Apa kamu udah selesai makan?"

Freen mengangguk.

"Sudah, liat. Semuanya udah habis. Ayo habiskan waktu bersama"

Becky tersenyum lebar. Sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk melanjutkan cerita perjalanan bertemu dengannya.

Becky POV

Aku lupa jika aku dan dia hanya mempunyai waktu 24 jam sebelum dia meninggalkanku selamanya.

Jika kalian bertanya apakah aku sedih atau tidak, tentu jawabannya sedih. Aku akan kehilangan kekasihku selamanya. Wanita mana yang akan kuat menghadapi perpisahan?

Lalu apakah aku ada rencana? Sejauh ini belum. Sejauh mata memandang selalu ada yang memperhatikan kami, aku tau dibelakang sana ada 7 atau 8 orang yang memperhatikan kami. Terutama Freen. Kami tidak akan pernah ditinggalkan berdua.

"Ayo sayang"

Lamunanku buyar, tangannya menggenggam tanganku erat. Seolah ini adalah momen terakhir di hidupnya. Mataku berkaca kaca dengan sendirinya, aku tidak sanggup jika harus membayangkan hidupku tanpa dia.

Kami berjalan pelan di pinggir pantai dengan air laut yang membasahi kaki kami, pasir pasir terasa lembut dan empuk membuat aku betah berlama lama berjalan disini.

I love you, Freen! - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang