Gio dan Anda

855 138 9
                                    

"Bebaskan aku dari hukuman mati"

Becky POV

Aku mematung mendengar apa yang dikatakan Freen. Benar, tidak ada yang tidak ketakutan saat dirinya divonis hukuman mati atas kejahatannya. Bukankah Freen pantas mendapatkannya? Tapi, aku juga tidak siap jika harus kehilangan kekasihku ini.

Aku melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantiknya.

"Aku bisa apa Freen? Apa yang harus aku lakukan untuk membebaskanmu?"

"Kamu anak seorang polisi bukan? Kenapa tidak bisa memikirkan cara yang tepat untuk menangani ini? Becky, aku tau kamu sudah menangani beberapa kasus sendiri kan? Lakukan sesuatu untukku."

"Tapi Freen..."

"Sudah aku duga, kamu tidak akan mau dan tidak akan sanggup melakukannya. Lebih baik kita pergi. Hanya tinggal 18 jam sebelum aku dihukum mati. Aku ingin menikmati hidupku untuk terakhir kalinya."

Freen berdiri dari duduknya, aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Aku melihat kesekeliling dan menghitung ada berapa orang yang mengikuti kami.

'8 dan posisi mereka tersebar ke setiap penjuru'

"Arrrrgggghhhhhh" Aku berteriak frustasi.
"Freen" Aku menahan tangannya yang berjalan didepanku.

"Beri tahu aku, bagaimana caranya aku membebaskanmu!"

Freen berpikir sejenak dan menatapku lama.

"Apa kamu siap berkorban Becky?"

"agar kamu percaya pada cintaku, aku siap melakukan semuanya."

"Gantikan posisiku, atau.. jadikan dirimu sebagai syarat kebebasanku."

Aku mengerutkan alisku bersamaan.

"Bagaimana bisa aku melakukan itu?! Pasti ada cara lain. Aku yakin ada cara lain untuk membebaskanmu Freen! Aku...."

"Becky??"

Aku berbalik ketika mendengar seseorang memanggil namaku. Mataku membulat ketika melihat Anda dan Gio di depanku.

"G-Gio?"

"Freen?!"

Becky POV end

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kini disinilah mereka, di sebuah tempat makan yang berada di mall karena Freen meminta untuk makan ramen.

Setelah memesan semua pesanan kami, keadaan hening dan dingin mulai menyelimuti, tidak ada yang membuka suara sama sekali. Anda yang biasanya mampu mencairkan suasanapun hanya menunduk kikuk.

"Freen, dari mana saja kamu? Kamu menghilang, bahkan dikampus pun kamu tidak ada. Beberapa terakhir ini kamu menghilang."

Freen tersenyum begitu mendengar suara Gio sahabat kecilnya itu, yang sama sekali tidak tahu apa yang dihadapinya beberapa bulan kemarin..

"Beruntung kamu melihatku hari ini" Jawab Freen seadanya.

Gio nampak bingung dengan perkataan Freen, ia berbalik melihat Anda untuk menanyakan apa yang dimaksud oleh Freen, seperti tau apa yang ada dipikiran Gio -kekasih-nya, Anda menggeleng beberapa kali.

Kini mulailah Becky yang melihat ke arah Anda.

"Apa ini pacarmu?"

Anda mengangguk pelan, sedangkan Becky tersenyum lebar akhirnya Anda dapat menemukan seseorang yang dicintai dan mencintai dirinya.

"Hoo? Kalian berpacaran? Sejak kapan?" Tanya Freen antusias

"Sejak kapan yaa? Aku dan Anda tidak sengaja bertemu di Gramedia. Aku menyapanya karena aku tau dia yang pernah melaporkan kasus pembulian." Gio berhenti berbicara dan melihat Freen.

I love you, Freen! - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang