Prolog

42 6 2
                                    

       Malam ini,malam yang sangat menenangkan...tidak ada hujan hanya angin yang bertiup sepoi-sepoi bahasa.Seorang anak kecil mendongak ke langit,rambutnya terbang beralun perlahan ditiup angin.Wajahnya yang disapa angin terasa sejuk merasakan ketenangan malam,matanya yang berkaca-kaca memandang bintang-bintang berkerlipan yang menghiasi langit angkasa raya.Terdapat biratan merah dan biru pada tangan dan kakinya.Rasa sakit yang dia rasakan sebentar tadi perlahan-lahan terubat oleh ketenangan malam yang sangat indah ini.Indah kerana hadirnya bintang-bintang itu.

       Anak kecil ini tampaknya sangat menyukai bintang.Hatinya sangat tersentuh saat menatap bintang,matanya berkaca-kaca dan air mata pun akan mengalir.Sebenarnya jauh disudut hati dia memendam banyak rasa...yang tidak dapat dia luahkan..
 
        'Bintang-bintang ini sangat indah,tapi hal yang indah hanya mampu ku lihat tapi tidak dapat saya rasakan...kenapa saya tidak pernah menerima hal-hal yang seindah seperti bintang-bintang ini?mungkin kalau saya dapat ke sana dan menjadi salah satu dari bintang ini saya tidak akan merasakan sakit seperit ini lagi...,'
          Anak kecil ini bermonolog dalaman.
         
         Matanya terus menatap bintang-bintang yang bertaburan di langit angkasa raya.

     

Menulis Semula BintangWhere stories live. Discover now