#Hari Ke-Sebelas.

227 21 0
                                    

"Ibu, maafin Hyunsuk..."

Hyunsuk berjalan menuju pagar, disetiap jalan yang ia lewati banyak sekali murid-murid yang meneriaki nya, dia sekarang benar-benar terkenal, terkenal karena rumor palsu yang beredar.

Hyunsuk berjalan untuk menuju toko ibunya, disepanjang jalan dia hanya menangis sembari meratapi kesengsaraan nya ini.

Sesampainya di toko, jelas ibunya merasa bingung dengan Hyunsuk yang tiba-tiba pulang cepat, Hyunsuk tidak bercerita apa-apa pada ibunya, ia langsung memasuki kamar, lalu ponsel Hyunah tiba-tiba berdering, ternyata Mashiho menelfon Hyunah.

Di sepanjang telfon, Hyunah benar-benar menyimak kata demi kata yang Mashiho katakan, Hyunah merasa perihatin pada anak semata wayang nya itu.

Setelah beberapa menit melakukan panggilan suara, akhirnya telfon itu mati. Hyunah berjalan ke depan kamar, dan mengetuknya.

Tok tok tok

"Hyunsuk, bolehkah ibu masuk sayang?"

"Masuk aja ibu, pintu engga dikunci."

Hyunah bisa mendengar bahwa suara Hyunsuk bergetar. Itu tandanya, anaknya itu sedang menangis.

Hyunah duduk di samping Hyunsuk, Hyunsuk mengusap air matanya yang sudah membasahi pipi manisnya itu.

"Sukkie? Kenapa kamu engga cerita sama ibu?"

"Cerita apa ibu?"

"Tentang masalah kamu di sekolah."

"Maaf Bu, maafin sukkie karena sukkie ngerusak nama keluarga kita", tangisannya tumpah, Hyunah yang melihat bahwa anaknya itu menangis ia langsung memeluk tubuh anaknya.

"Sayang, ibu tau. Kamu adalah anak yang baik, kamu engga akan mungkin ngelakuin sesuatu hal yang buruk, kamu hanya di fitnah aja, udah jangan nangis, gapapa ibu percaya sama sukkie", Hyunah mengusap punggung Hyunsuk.

"Tapi ibu pasti kecewa sama sukkie kan?"

"Engga sayang , ibu percaya sama sukkie bahwa itu hanya paksaan, ibu tau dari Mashiho tadi Mashiho udah cerita semuanya."

"Maafin sukkie ibu, maafin sukkie!"

"Udah sayang udah ya?"

Setelah lelah menangis akhirnya Hyunsuk ketiduran di pelukan ibunya. Ibunya menidurkan anaknya itu dan kembali berkerja.

ㅤㅤㅤㅤ________________________________

Hyunsuk keluar dari kamarnya dan mendapati ibunya yang lagi kebingungan sembari menatap keranjang buket bunga, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Btw, mereka sudah di toko pagi ini.

"Ibu?"

"Eh sukkie, kenapa sayang? Sukkie butuh apa hm?"

"Engga ibu, tadi sukkie liat ibu Kaya orang kebingungan, ibu kenapa?"

"Ini sayang, pesanan milik bu Nora harus diantar sekarang juga, tapi ibu sedang mengerjakan buket milik bu Emma, bu Emma sebentar lagi kesini ambil bunganya, ibu bingung gimana cara ibu antar bunga ini," Jelas ibu panjang lebar.

"Ibu, kenapa ngga minta tolong sukkie?"

"Engga sayang, kamu memang engga malu nanti kalau ketemu temen sekolah?"

"Engga, kan sukkie engga bolos, melainkan diliburkan sementara."

"Beneran sayang?"

"Beneran ibu, mana bunga untuk ibu Nora?"

"Ini," Hyunah memberi satu keranjang bunga ke Hyunsuk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 PAMIT [Hoonsuk]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang