Lukisan

1.1K 61 5
                                    



















Saat di perjalanan, suasana kembali canggung dan Bintang lagi yang membuka obrolan

"Kas... "

"KASA!! " kali ini dia berteriak dan itu membuat Kasa meminggirkan motornya

"Apa?! Bahaya tau" Dengan sedikit nada tinggi karena tadi itu berbahaya

"Em... Gw cuman maw beli alat buat seni lukis besok suruh bawa kata bu Dina "

"Terus?"

"Ck... Anterin lah... Gw tadinya kan mau bareng Dava tapi lo nyuruh gw buat pulang bareng" Dia sambil menunduk dan memainkan baju bagian belakang Kasa

Kasa yang menyadari bahwa sudah membentak adik angkat nya itu pun langsung meminta maaf

"Maaf, lain kali jgn gitu"

Mereka pun bersiap untuk menuju ke toko alat lukis

"Pegangan" Kasa pun kembali menutup kaca helm nya dan di balik helm fullface nya itu tercipta senyuman tipis dan Kasa membatin

Lucu...

_____________________________






1

5:35

Mereka sampai di toko alat lukis itu.
Saat masuk, Bintang melihat warna" Paket yang berbagai macam. Tapi dia memilih warna dasar
(Mejikuhibiniu) mwhehe

Kasa hanya mengikuti nya dari belakang. Saat bintang berjalan ke ruang tengah, Bintang melihat ada pameran karya lukisan dan Bintang pun tertarik untuk melihatnya
Siapa tau kalau besok suruh melukis, dia bisa sedikit mencontoh karya yg sedang di pamerkan itu

"Kas liat yok?! "

Kasa hanya mengganguk dan duduk di samping Bintang
Bintang terheran-heran,

"Padahal cuman langit yang di kasih Bintang, tapi kok bisa indah banget ya? " Batin Bintang takjub

"Lihat lukisan ini, cantik bukan?  Mereka terpadu dengan sempurna, gelapnya luar angkasa dan beribu-ribu Bintang yang selalu menyinari langit malam. Ada yang mengatakan, jika langit malam mendung, dan tak berbintang, maka bintang sedang marah dengan langit, karena apa? Cahayanya kalah jika di bandingkan dengan bulan, tapi, bintang adalah pemenangnya

Bukankah Bintang lebih indah daripada bulan, meski kecil, namun sinarnya di hasilkan oleh dirinya sendiri, tak seperti bulan terang benderang karena sinar yang dibiaskan matahari, layaknya hidup manusia dapat bercermin dari bintang.

Jumlah juga banyak, dan selalu membantu langit berseri dengan indahnya di waktu malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumlah juga banyak, dan selalu membantu langit berseri dengan indahnya di waktu malam. "Ucap seorang  pelukis yang memperlihatkan mahakarya nya tersebut

Hati Bintang tersentuh, mendengar makna dari lukisan tersebut. Apakah dia bisa menjadi Bintang sungguhan seperti di langit?
Pasti bisa.

Masa hanya menyimaknya dengan seksama dan tersenyum kecil melihat Bintang dengan senyum ceria nya

"Ayo Kas bayar.. Tiba-tiba perut gw sakit anj"

Kasa menyentil bibir peach milik Bintang karena sering kali berkata kotor

"Sakit njirr mikir kek"

Kasa hanya menggeleng kecil dan berjalan menuju kasir untuk membayar alat lukis milik Bintang

"Kok lu yang bayar? "

"Ayo pulang"

Sesudah nya mereka membeli alat lukis pun... Mereka pulang ke rumah dengan selamat.....



























Udah ya woiii segitu duluuu
Dadah babaiiii

Angkasa is My BoybroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang