Allo gess💋💐
Vote dulu ya sebelum baca
Happy readiing....Matahari mulai terbit dan cahaya remang renang telah menyinari kamar yang berisi 2 orang yang masih berbaring di atas kasur.
Kasa mengerjapkan matanya saat cahaya itu mulai mengenai bagian matanya, Ia membuka mata dan duduk bersandar pada headboard di belakang
Dan ia menyadari, Bintang tidur bersama nya tadi malam"Bin.. " Kasa mulai menyentuh pundak adiknya itu dan merasakan ada hawa panas yang menyentuh telapak tangannya.
Kasa terkejut dan menyentuh dahi dan leher Bintang
"Sial, panas. " kesal Kasa yang lalu mengambil kompresan dan air hangat
Kasa mulai mengompres Bintang.
Kasa yang melihat itu menggertak gertakkan gigi nya dan ia berniat akan pergi tapi di cegah oleh Bintang"Sa.. bisa peluk gw ga?" Mohon nya dengan lirih sambil memegang tangan Kasa
Kasa hanya menghela nafas lalu duduk di samping Bintang yang masih tiduran
"Why? " tanya Kasa
Bintang berusaha duduk dan langsung memeluk tubuh Kasa dan menangis sesegukan
"Hiks... saa.. "
"Asa... " Bintang merengek di dada bidang kakak nya itu
Kasa membalas pelukanya dengan lembut
"Apa hm? ""T-tadi mal-"
"Shut.. ga usah di bahas lagi" Potongnya yang sambil menaruh telunjuknya di bibir milik Bintang
"Hiks.. mau ibu" ucap Bintang yang sambil mendongak ke wajah tampan Kasa
Kasa menangkup wajah Bintang dengan kedua tanganya
"Sembuh dulu, baru boleh ketemu"
"Kapan sembuh nya? " tanya Bintang dengan nada sedih
"Istirahat, nanti bibi nganterin bubur kesini, gw mau pergi"
Bintang kembali mencekal tangan Kasa
"Hiks.. jangan pergi... takut" Rengek nya yang seperti anak kecil bagi Kasa
Kasa tidak bisa menolak dan menaruh jaket nya kembali pada gantungan.
"Copot atasan " ujar Kasa yang sambil melepas kaos atasanya
"Ha? " Bintang terbengong
Kasa tidak merespon apapun dan langsung mencopot kaos yang melekat pada Bintang.
Bintang masih terbengong sampai tiba tiba Kasa sudah di kasur bersamanya"Sini" suruh Kasa sambil merentangan tanganya gerakan memeluk
"Ta-"
"Biar panasnya turun" Potongnya kembali
Bintang baru mengerti dan langsung memeluk Kasa dan menutupi tubuh mereka dengan selimut agar keringat Bintang bisa cepat keluar dan panasnya turun.
Bintang pernah melihat itu di drakorBintang pun mulai memejamkan matanya
"Den ini bibi nganter-... " Bi Lea masuk kedalam tanpa mengetuk dan tanpa tidak sengaja melihat mereka sedang berpelukan dan seperti telanjang
Kasa hanya menatap bibi datar dan bi Lea pun menaruh bubur itu di nakas
"Ini ya den bibi keluar dulu" ucap bi Lea yang menaruh mangkuk bubur sambil menutup matanya lalu keluar
Kasa kembali melihat adiknya lalu mengelus rambut yang sedikit lepek itu dengan lembut
Sementara di tempat lain.....
Bugh...
"Kenapa lo lakuin itu ke Bintang? " tanya Vino yang kesal karena dari tadi malam Erick tidak mau menjawab pertanyaan mereka
"Vin, cukup mati nanti dia" Ucap Arga
"Gw kesel cok! Dari tadi malem di tanyain kaga pernah jawab. Jadi bisu mampus lo!" ucap Vino yang masih kesal
Samuel hanya melihat mereka dari jauh dan tersenyum tipis. Vino nya sekarang adalah Vino yang sudah dewasa, seingat nya baru kemarin ia melihat Vino menangis karena terjatuh di taman bermain
Flashback..
Sekitar 10 tahun yang lalu..
Samuel saat itu sedang berjalan sore dan ia melihat anak seumuran nya yang menangis karena tersandung oleh istana pasir buatanya sendiri.Samuel pergi menghampiri nya dan mengulurkan tanganya
"Are you oke? " tanya Samuel
Vino langsung menerima uluran tangan itu dan mengusap air matanya
"Hiks.. kamu siapa? "
"Samuel"
"Oh.. aku Vino salam kenal ya! " Ucap Vino antusias sambil menunjukan gigi ompong nya
"Hm" Samuel hanya berdehem
"Oh iya, Muel anak pindahan yang dari Amerika kemarin kan? " Tanya Vino
"Muel? "
"Heem! biar ga kepanjangan biar Vino singkat aja"
Mereka berteman mulai dari situ sampai sekarang
Flashback on...
"Sam mana Kasa?!" Tanya Vino
"Ga bisa datang, Bintang rewel" Ucap Samuel dingin
"Ck.. hish.. " gerutu Vino sambil menghentak hentakan kaki nya
"Kenapa? " Tanya Samuel
"Kesel gw, dia emang ga punya mulut" kesal Vino sambil bersedekap dada
Samuel tersenyum dan mengelus rambut Vino agak kasar dan sampai acak acakan
"Acak acakan njing rambut gw"
Samuel merangkul Vino dan membawanya keluar.
Arga sudah tidak heran dengan mereka dan ia pun memberesken kekacauan yang mereka perbuat tadi malam sampai saat ini.Sudah 3 hari Bintang dan Kasa tidak masuk sekolah
"Wei, kita jenguk Bintang mau kaga? " Tanya Dava
"Gas aja sih gw, tapi emang boleh yak sama si Kasa" Tanya Ghina
"Iya cung, Kasa kan opini banget tuh sama si Bintang" sambung Regi
"Ada yang punya nomor nya Kasa? "
(Kedua nya menggeleng)*pasti Arga punya
Batin Dava"Bentar yak, gw mau cari seseorang dulu" ucap Dava sambil pergi meninggalkan mereka
"Reg... Aaa... " Ghina menyodorkan nasi goreng kepada Regi, dan Regi menerima suapan itu
"ARGAA!" teriak Dava saat melihat Arga di depan nya
"Buset, nyaring banget suara lu, harus di kasih penghargaan sih"
"Alah bacot, lo punya nomor nya Kasa?" Tanya Dava kepada yang lebih tinggi
"Punya, buat apa? mau tempat Kasa kah? gw ikut kalo gitu" ucap Arga dengan cengiranya
"Kayak peramal aje lu" ucap Dava
"Haha iya dong aduh buset srepetettet"
"Sinting, yaudah nanti kita kumpul, ajakin Samuel sama Vino sekalian tuh
"Siap bos! " Sambung Arga sambil memberikan tangan hormat di pelipis nya
Dava tersenyum manis dan langsung menuju meja mereka tadi
Maaf gaje
Lagi ngantuk soalnya hehe
Bay byayy muahh💋💐🌺💅💄🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa is My Boybro
Teen FictionThis is my first story BL!! Ga usah salah lapak Homophobic skipp msi pemulaa jdi tolong maklumin yaa klo ada yang kurang/ada typo hhe Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak laki laki bernama Bintang yang hidupnya di penuhi oleh kekerasan ole...