Rakai : Aku baik-baik aja, kak. Tapi untuk sekarang, aku belum bisa pulang. Semangat untuk ujiannya.
Rakai : aku sayang kakak
Pesan itu sudah sejak tiga minggu yang lalu, komunikasi terakhirnya dengan Rakai. Thalita tidak tau apa yang terjadi, tapi setelahnya Rakai menghilang begitu saja dengan nomor telepon yang tidak dapat dihubungi.
Gadis itu juga bingung harus bertanya pada siapa tentang keberadaan Rakai. Beberapa hari yang lalu beberapa orang datang ke rumah Rakai dan mengambil beberapa barangnya.
Thalita sempat mendekat dan bertanya, namun mereka hanya menjawab dengan kalimat yang sama. "Kami tidak tau apa-apa, kami hanya menjalankan perintah tuan."
"Tuan? Siapa?"
"Bapak Ranu Jayakarta."
Thalita hanya diam setelahnya. Dia tidak mungkin tidak mengenal nama itu. Ayah Rakai. Akhirnya dia hanya mencoba menunggu kedatangan Rakai yang entah kapan akan muncul.
"Belum ada berita terbaru, Thal?" Queen menatap sedih Thalita yang sejak beberapa minggu ini seperti benar-benar kehilangan sosok Rakai. Dia dapat memahami bagaimana sunyinya dunia Thalita saat ini. Apalagi mereka biasanya selalu kemana-mana bersama.
Thalita menggeleng. "Dia dirumah keluarganya. Tapi aku nggak tau apa yang terjadi sama Rakai." ucapnya menghela nafas. Ingin melakukan sesuatu pun Thalita sadar tidak akan bisa. Dia tidak memiliki informasi apapun terkait rumah keluarga Rakai dan selain itu, mendengar nama Ranu Jayakarta saja sudah membuatnya merasa terintimidasi.
"Yaudah, sekarang lo makan siang dulu. Kita nanti pulang sore, ada materi tentang jurusan kuliah dari beberapa kampus luar." ucapnya Vena menenangkan.
Thalita hanya diam menatap ponselnya.
***
Thalita tidak tau bagaimana perasaannya saat ini. Mungkin saja itu cinta seperti yang pernah Rakai katakan. Dia benar-benar merasa kehilangan laki-laki itu. Bahkan dirumah, setiap sudut ruangannya dipenuhi oleh bayangan Rakai.
Thalita kembali menatap ponselnya, lalu menatap banyak pesan yang telah dia kirim untuk Rakai namun hanya ceklis satu hingga hari ini. Tangannya kembali mengetikkan pesan malam itu sebelum tidur.
Thalita : kakak kangen sama kamu Rakai
Tahlita : dan tanpa kamu disini rasanya benar-benar kosong
Thalita : kakak nggak tau apa yang terjadi sebenarnya, tapi kakak pikir, kakak mulai suka sama kamu
Dalam tidurnya Thalita tidak nyaman. Bayangan masa lalu menyusup ke dalam mimpinya. Beberapa tahun lalu, saat dia masih tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah ini.
Ranu Jayakarta. Menjadi perbincangan masyarakat sekitar karena membunuh seorang pria muda yang tinggal di daerah itu. Tidak ada yang tau pasti apa alasannya. Namun banyak yang bilang bahwa laki-laki itu telah mencuri di rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rakai (END)
RomanceRakai, jika mengingat nama itu, Thalita membayangkan sosok adik laki-laki yang manja dan cengeng. Rakai saat kecil suka sekali melakukan dua hal itu dan Thalita yang pemikirannya terlalu dewasa di umurnya yang masih kecil menganggap tingkah laki-lak...