CHAPTER 15

424 27 0
                                    

terlihat seorang guru wanita yang sudah paruh baya sedang berjalan menuju ke kelas X MIPA 1

"Baik anak-anak, sekarang kalian buka buku sejarah halaman pertamanya"ujar guru tersebut

"MAAF BU,APAKAH KITA TIDAK PERKENALAN DULU?"Ucap Bimo sambil mengangkat jari telunjuknya

"ga perlu, perkenalan cuma buang buang waktu aja"cibir guru tersebut

"anjir,killer nih gurunya"bisik Keenan tepat di samping telinga zhea

zhea yang memang setuju dengan ucapan sahabatnya pun hanya menangguk setuju

"dah lah bosen gue kalo gurunya kayak gitu,mending gue makan permen yang tadi udah gue beli"celoteh Keenan

"Lo mau?"sambungnya sambil melirik ke arah zhea

"gak,simpen dulu permen lo,nanti dia lihat mampus lo"ucap zhea dengan muka datarnya

"bodo amat,emang gue pikirin wlee"belum sempat keenan memasukan permen ke dalam mulutnya,kini guru killer melempar permen itu

"KAMU TAU KAN ATURAN DI JAM PELAJARAN SAYAAA..!! TIDAK ADA YANG BOLEH MAKAN DI JAM SAYA SEBELUM JAM NYA HABIS!"Tegas guru killer tersebut yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya

"yaelah buu...ibu tadi aja belum ngasih tau apa aja aturan yang ada di mapel ini,kok ibu udah ngomel ngomel aja"celoteh Bimo dengan asal

PLAKKK!!!

"ss--hhh"ringis bimo ketika temanya menampol pipinya

"anjirr...ngapain si main tampol ajaa,sakit tau"gerutu Bimo sambil mengusap pipinya yang bersemu merah

"makanya kalo ngomong di filter dulu bego..jangan asal ceplas-ceplos"cibir reno, iya reno lah pelakunya yang mempol pipi Bimo

"SAYA INGATKAN SEKALI LAGI KEPADA KALIAN UNTUK TIDAK MAKAN DI JAM PELAJARAN SAYAA!"tegas guru tersebut

"noh kan yang gue bilang fakta"celoteh Bimo

"diem anj"sungut reno dengan kesal

Tokk..Tokk..Tokk!!

suara ketukan pintu,dan cittt.. terpampang jelas wajah siswa perempuan yang membuat semua mata mengarah ke arahnya

"maaf..bu betyy saya menganggu jam pelajarannya..saya di minta oleh ibu kepala sekolah untuk memanggil ibu"ucap siswa perempuan itu

"oh..iyakah,baiklah kalo gitu saya tinggal dulu,selama saya pergi jangan ada yang keluar kelas"ucap bu betyy,lalu ia mulai melangkahkan kakinya keluar kelas

semua siswa yang berada di ruang kelas tersebut pun langsung berteriak heboh

"HUHH!!...akhirnya gue bisa nafas juga"ucap zhellin sambil menghirup nafasnya dalam-dalam

"lah emangnya tadi Lo ga nafas?"celoteh keenan

"bukanya gitu... sumpah ya gue jantung gue ga aman kalo di ajar sama guru itu"ujar zhellin

"sama gue juga"sambung anin sambil menanggukan kepalanya

"oh ya btw kok lo pindah ke sini nya bareng cowo yang anak kelas sebelas itu,apa jangan jangan lo ada hubungannya sama mereka"ucap Keenan yang mulai obrolan gosipnya

zhea yang melihat sahabatnya sedang menggosip ia sama sekali tidak tertarik,ia pun hanya melirik sekilas lalu ia memilih untuk tidur

tak terasa mereka telah bergosip selama 4jam pelajaran,mereka tiada hentinya menyiyir i atau menjulid i orang yang menurut mereka tidak baik

kini bell istirahat pertama telah berbunyi,zhea yang perutnya sudah lapar pun terpaksa membuka matanya

krucukk!...krucukk!...

"anjirr,laper banget gue"gumam zhea

"woi,kalian ga cape apa ngomongin orang terus"ucap zhea sambil melirik sinis ke arah sahabatnya..

sahabatnya yang sudah terhanyut oleh obrolan itu pun tidak menggubris perkataan zhea

"kok bisa gitu yah"ucap zhellin sambil melotot tak percaya ke arah sahabatnya

"nah itu gue juga baru tau"julid keenan sambil memonyongkan bibirnya

"astaga..gue baru tau kalo ada orang yang kayak gituu"heboh anin

"nahh..gue juga nin"jawab keenan dengan antusias

"ekhmm!"dehem zhea dengan sengaja,mereka yang mendengar deheman itu pun sontak berhenti buat berbicara

"udah gosipnya?"ucap zhea sinis

"hehe..udah kok ini.."kekeh Keenan sambil tersenyum lebar

"Lo pasti laper kan...kalo gitu ayok ke kantin"ajak zhellin

"udah tau pake nanya"sungut zhea,lalu ia pun berdiri dan berjalan meninggalkan ketiga sahabatnya

"WOII KOK GUE DI TINGGAL SI ANJIRR"gerutu Keenan sambil berlari kecil menghampiri zhea

"Lelet Lo"cibir zhea

kisah cinta 4 remajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang