CHAPTER 44

89 11 4
                                    


happy reading ❤️
------

setelah seminggu zhea di rawat di rumah sakit,kini ia berangkat sekolah bersama reno,saat di dalam mobil keduanya tampak begitu senang

"akhirnya gue bisa sekolah lagii"ujar zhea dengan mata yang berbinar-binar"mulai kedepannya gue bakal nganterin lo cuci darah"ucap reno melirik sekilas zhea,lalu ia menghadap ke depan lagi

"gue ga mauuu"zhea menatap datar wajah reno

"mau ga mau lo tetep kudu cuci darah"tegas reno yang tidak boleh di ganggu gugat"terserah lo"final zhea yang tidak mau mereka berantem gara-gara hal sepele

"btw lo dulu Kaka kelas gue,kenapa lo jadi seangkatan sama gue?, penampilan Lo juga tampak berubah"zhea nampak heran dengan perubahan reno

Reno menoleh sambil tertawa ringan"seseorang berhak berubah kan?,kalo soal kenapa gue bisa seangkataan sama Lo,karena dulu gue terlalu banyak bolos makanya ga di naikin kelasnya"
zhea cuma ber oh ria aja

sesampainya di sekolah,reno turun duluan,lalu membukakan pintu mobil buat zhea,reno memperlakukan zhea layaknya zhea kekasih dia"thanks"

mereka berjalan bareng menuju kelasnya dengan reno merangkul pundak zhea dan satu tangannya di masukan ke dalam saku

"singkirin tangan lo!"desis zhea,namun reno tampak tak acuh dengan ucapan zhea,reno tampak santai berjalan
saat di tengah keheningan reno tidak sengaja melihat aiden tengah menggandeng tangan seorang gadis yang menurutnya itu bukan keenan

"itu aiden bukan?"tanya reno menunjuk ke arah itu,zhea reflek menengok arah yang di tunjuk reno"eh iya itu aiden,eh bentarr-"zhea sempat menghentikan ucapannya
"itu bukan keenan kan?"zhea menajamkan penglihatannya

"bukan kayaknya,udahlah biarin aja"
kini mereka telah sampai di depan kelasnya
saat zhea masuk ke dalam kelasnya,ia tampak heran karena aiden mengantarkan siswa baru bukan mengantarkan keenan

"akhirnya lo berangkat juga zhe,gue kangen banget sama lo"ujar zhellin sambil memeluk zhea,tak bisa di pungkiri bahwa dirinya rindu kepada sahabatnya

"sorry kemarin gue habis ke rumah kakek gue,maaf ya ga sempet kabarin lo"zhea tidak enak hati jika mengatakan yang sebenarnya

"gapapa"

"btw itu aiden kok ga bareng keenan?"tanya zhea sambil melirik ke arah sahabatnya yang sedang melamun

"makasih ya ell udah mau nganterin aku ke kelas"ucap gadis itu ke aiden

"iya sama-sama,semoga lo betah di sini yaa, nanti kalo lo perlu sesuatu bilang aja ke keenan,oh iya nanti lo di kelas aja ya,ga usah ke kantin biar keenan aja yang beli makanan buat lo"ucap enteng aiden yang membuat zhea mengepalkan tangannya,ia tak terima dengan ucapan aiden

"bisa-bisanya dia suruh sahabat gue buat beliin dia makanan,emang dia siapa?,tuan putri kah?"gerutu zhea dalam hati

"dia siapa?"tanya zhellin yang mewakili hati zhea

"dia itu cuma beban di hidupnya orang"ucap keenan yang sengaja meninggikan suaranya

"kamu ngomong aku bebannya el?"aca menunduk sedih

"kapan gue ngomongin lo?"keenan menaikan alis sebelahnya yang membuat aca menjadi gelagapan

"eh bukan ngomongin aku?,maaf ya udah nuduh"ucap aca dengan suara di imut-imut kan

"ih ngeri guee"zhellin bergidik geli sendiri ketika mendengar suara aca

"nan lo jagain aca ya"pinta aiden yang tak tau malu"GUE?JAGAIN DIAA?OGAH BANGET EMANG DIA SIAPA?"seru keenan dengann nada sinis

"udah gapapa el,aca bisa jaga diri kok,el ga perlu suruh keenan buat jagain aku"

"Noo!"tolak aiden mentah-mentah
"lo baru aja keluar dari rumah sakit,nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana?biarin keenan jagain Lo"sambungnya

"GUE GA MAU TAU,INTINYA LO HARUS JAGAIN ACA!"tekan aidenn,lalu ia pergi begitu aja

"sialan!"umpat keenan

tak lama kemudian terdengar suara bell masuk

jam pertama mereka adalah pelajaran matematika yang di ajar oleh seorang guru yang lumayan killer

guru tersebut menjelaskan rumus aritmatika dan aljabar

zhea yang memang tidak tertarik dengan pelajaran matematika,ia lebih memilih untuk untuk tidur,saat di tengah tidurnya ia terbangun karena ada seseorang yang melempari kepalanya dengan penghapus papan tulis

"ITU SIAPA YANG TIDUR DI JAM PELAJARAN SAYA!"seru guru tersebut yang tampak marah

seluruh siswa yang di kelas mendadak diam,suasana kelas menjadi hening

"MAJU KE DEPAN, SELESAIKAN SEMUA SOAL-SOAL NYA!"bu desti menatap tajam ke arah zhea,zhea yang di tatap begitu masih tetap santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa

"saya akan kerjakan semua soal-soalnya tapi dengann satu syarat"zhea menatap datar bu desti"apa syaratnya?"

zhea tersenyum licik"kalo jawaban saya benar semua, kasih kelas saya jamkos sampai istirahat"tantang zhea,Bu desti yang di tantang itu pun tersenyum remeh"baiklah,kamu kerjakan soal nomor 8,9,10,11"

dengan sigap zhea berdiri dan mulai berjalan ke arah papan tulis

"mau bermain-main denganku"batin Bu desti

tak sampaii 5 menit,zhea sudah berhasil menjawab soal-soal yang berada di papan tulis tersebut,sedangkan Bu desti syok karena zhea menjawab soal itu dengan mudah,padahal soal nomor 10 rumusnya belum di ajarkan,bu desti mau tidak mau harus menururi perjanjian itu

"baiklah,semua jawabannya benar, silahkan kelas kalian boleh istirahat"ucap Bu desti yang kepalang malu, lalu ia beranjak pergi dari kelas

"YUHURRRR!,MAKASIH ZHEAAA LO UDAH BIKIN KITA TERBEBAS DARI BU DESTI"teriak bimo kegirangan,bukan hanya bimo aja seisi kelas pun berterimakasih kepada zhea

"kantin kuyy!"ajak keenan kepada sahabatnya

"Lo duluan aja,gue mau ke roofftop"zhea berjalan keluar meninggalkan sahabatnya
sampai di sana ia terkejut karena terdapat seorang pria yang sedang tidur di salah satu sofa yang berada di roofftop

"sialan,pake ada orang lagi"batin zhea,zhea berniat untuk pergi dari sana, tetapi laki-laki itu berbicara "kenapa pergi"dua kata yang membuat zhea membalikan badannya lagi
laki-laki itu mengubah cara duduknya,ia menatap zhea dengan tatapan tajam

"Arkha?,lo ngapain di sini?"zhea tak habis pikir,bagaimana ketua OSIS yang baru saja di Lantik malah bolos

"Gabut"satu kata yang membuat zhea melongo tak percaya

"sini duduk"ucap arkha sambil menepuk-nepuk sofa yang berada di sebelahnya,dengan ragu-ragu zheea pun berjalan ke arahnya dan duduk di sebelahnya

"lo ngapain di sini?"tanya arkha dengan sorot mata dingin

"pengin tidur aja"ucap singkat zhea"ya udah tidur aja gue ga bakal ganggu"jawab arkha
"hm"lalu zhea mulai tidur,wajahnya di tutupi dengan satu buah buku yang tadi memang sengaja di bawa nya

tak lama terdengar suara dekuran halus dari mulut zheaa,yang tadinya zhea tidurnya duduk, kini arkha mulai memposisikan tidurnya zhea dengan pahanya sebagai bantalan

"gue pastiin lo milik gue reneysha zhea fedora"batin arkha sambil mengelus-elus rambut zhea

jangan lupa buat vote dan komen yaa!❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kisah cinta 4 remajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang