CHAPTER 21

443 29 2
                                    

sesampainya di sana,mereka mencari tempat yang pas untuk mereka duduki,mereka memilih duduk di bawah pohon Cemara yang rindang

"karpetnya mana?"tanya anin kepada zhellin

"noh di bagasi mobil,ambil aja"balas zhellin sambil menoleh ke arahnya

anin mulai berjalan menuju bagasi mobil sahabatnya,dan mulai mencari karpet,saat sedang fokus fokusnya mencari karpet ia di kejutkan dengan sebuah tangan yang menyentuh pundaknya

"cari apa nin?"tanya alaska yang mengejutkan dirinya

"eh monyet"umpat anin,lalu ia mulai menolehkan kepalanya ke arah alaska,tanpa di sengaja mata mereka pun bertemu

"khemm"dehem alaska yang mengejutkan dirinya

anin mulai memalingkan wajahnya ke arah lain

"noh karpet"ujar Alaska,lalu alaska mulai mengambil karpetnya, dan memberikan kepada anin

"nih,bilangin ke zhellin,nanti gue ga bisa jemput,soalnya ada urusan"ucap alaska

anin hanya menanggukan kepalanya,lalu ia menerima karpet yang di berikan oleh Alaska

lalu ia mulai berjalan ke arah temannya

"linn...ntar alaska ga bisa jemput"ucap anin

zhellin yang sedari tadi mengunyah makanan ringan nya,kini ia menaikan alis sebelahnya"kenapa?"

"katanya ada urusan"jawab Anin,lalu ia mulai menggelar karpet yang ia bawa
zhellin pun ber oh ria aja

mereka berempat menghabiskan waktunya dengan mengobrol ringan, bercanda dan berenang di pinggiran pantai

tanpa terasa hari udah mulai gelap

"pulang kuy!"ajak Keenan

"ayok,udah mau Maghrib nih"sambung anin

"lah kita pulangnya gimana?, kepiting alaska ga bisa jemput soalnya ada urusan"ujar zhellin

"gimana kalo kita berempat jalan aja"celoteh Keenan asal

"gue si ogah,mending Lo aja sno"ketus zhea

"gimana ya?"keenan mulai berfikir sembari berkomat Kamit

drett!..drett!!

suara handphone berbunyi yang memecahkan keheningan

"handphone siapa?"tanya zhellin kebingungan

"bukan punya gue"sahut Keenan sambil mengehendikkan bahunya

"handphone gue yang bunyi,bentar gue angkat ya"ujar anin,lalu ia mulai menggeser tombol hijau tersebut

"halo pah"
.........
"papah aku kenapa Tante!"
........
"oh baiklah,saya akan segera kesana!"

"kenapa nin?"tanya zhellin yang melihat raut wajah anin sedang panik

"bokap gue masuk rumah sakit!"jawab anin yang panik

"ya udah,lo duluan aja"ucap zhea

"gue duluan ya,byeeee!"teriak anin sambil melambaikan tangannya

"gue udah chat sopir gue,dia lagi otw"ujar zhea

"gue ikut lo!"seru keenan

"lo mau ikut?"tanya zhea kepada zhellin

zhellin menggelengkan kepalanya"gue pesan ojek aja"

"yakin?"sambung zhea yang kini alisnya terangkat sebelah

"iyaa"tekan zhellin

"baiklah kalo mau Lo gitu,gue duluan ya noh udah sampe mobil gue"ucap zhea
zhellin hanya menanggukan kepalanya saja dan memberi lambaian tangan kepada temannya

"hufftt!"
"Alaska bangke emang..!"gerutu zhellin dalam hati

zhellin mulai berjalan menuju halte

Tinn!!..tinn!!

suara klakson motor sport warna hitam plisir abu abu yang menanggetkan dirinya

"ngapain Lo di situ"ketus seseorang di balik helm full face nya

"Lo siapa?"tanya zhellin sambil mengamati wajah yang berada di helm full face

"marven,naik biar gue anterin"intruksi marven,sembari turun dari motornya

"ogah,mending gue tungguin Alaska"sungut zhellin dengan nada yang ketus

"Alaska ada urusan tadi chat gue katanya di suruh jemput Lo"ujarnya

"Alaska,anjing tai babi,ngapain sih nyuruh dia buat jemput gue"gerutu zhellin dalam hati

"hei,kok bengong,naik atau gue naikin"ucap marven dengan sebelah alisnya terangkat

"Mayan juga si kalo gue bonceng dia,dari pada gue di sini kaya bocah ilang"beo zhellin

"ngomong apa Lo?"tanya marven yang sedikit mendengar beo an dirinya

"gak"

"ya udah buru naik,udah malem ini"tegas marven

"woi laa,nanti gue sama siapaaaaa!"gerutu keenan sambil mengerucutkan bibirnya

"nanti aiden ke sini,lo tungguin aja"ucap marveen dengan nada entengnya

"yakin Lo?"keenan menatap tajam kearah marven"iyaa,tadi dia ke supermarket dulu ga tau mau di beli apa"
"ya sudah,gue nungguin di situ"keenan menunjuk ke arah sebuah warung kecil

"lo jadi nebeng kagak?"tanya marven sambil mengalihkan pandangannya ke arah zhellin

namun lagi lagi zhellin hanya terbengong,melihat lawan bicaranya tidak menanggapi,ia mulai menggendong zhellin bak bawa anak kucing,lalu mendudukkan di jok belakang motornya

"sialan lo,yang romantis bisa ga!"gerutu zhellin

"bisa,tapi lo harus jadi cewek gue"ucap marven dengan entengnya

"gimana mau,kalo Lo mau gue bisa nembak Lo di sini"sambungnya

"ogah,minimal kalo ngajak pacaran yang romantis kek,kayak di film film gitu"zhellin celoteh sembari membayangkan jika dirinya di tembak pacaran di tempat romantis

"bisa,mau lo"ucap marven dengan entengnya

"gak,kapan kapan deh"
"udah buru jalan!"sambung zhellin

lalu marven memberikan helm kepada zhellin,dengan senang hati zhellin menerimanya

krucukk..!! krucukk..!!

suara yang berasal dari perut zhellin

"anj,ngapain nih perut bunyi,malu malu in aja"gumam zhellin dalam hati

"lo laper?"tanya marven

"gak"

"cih, tinggal jawab iya Napa"sahut marven

"udah,buru jalan!"celetuk zhellin
marven mulai menancapkan gass motornya dengan kecepatan tinggi

plakk!!

"jangan ngebut woi!"teriak zhellin yang menampar helm belakang marven

"pegangan!!"interogasi marven dengan nada tinggi

"modus Lo!"ketus zhellin

marven menarik lembut tangan zhellin,lalu meletakkan di atas perutnya

.......

segitu dulu yaa guyss..
jangan lupa buat tekan bintangnya,biar semangat up nyaa...!😘

kisah cinta 4 remajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang