CHAPTER 42

89 14 0
                                    

"ARGHHHH"erang zhea sambil meremas perutnya yang terasa sakit

reno yang sedari tadi menatap cahaya laptop itu pun memalingkan wajahnya ke arah zhea dengan rasa khawatir

"Lo kenapa?"tanya reno dengan raut wajah yang khawatir"perut gue arghhh"rintih zhea yang meremas perutnya

tanpa basa-basi reno membopong tubuh zhea,lalu ia mendobrak pintu hingga pintu itu rusak

rena yang kebetulan sedang duduk di depan apartemen melihat reno sedang terburu-buru membawa zhea yang sedang kesakitan

rena dengan segera menghampiri mereka"kenapa ren?"tanya rena

"YA TUHAN ZHEAAA,LO KENAPAAA?"pekik reena setelah melihat wajah zhea yang sudah pucat

"bacot,Lo ga usah banyak nanya deh,mending bukain nih mobil"geram Reno yang sudah emosi, bahkan urat tangannya kelihatan menonjol

rena menegukan air liurnya dengan kasar karena takut dengan raut wajah reno,tanpa membuang-buang waktu rena membuka pintu mobil milik Reno,dan dengan segera reno meletakan tubuh zhea ke dalam mobil dengan hati-hati

"Lo kabarin ini ke Ryan,gue ke rumah sakit dulu"ucap reno,lalu ia bergegas menaiki mobilnya dan melajukan dengan kecepatan tinggi

"Lo harus bertahan ney!"gumam reno sambil melirik ke arah kaca

"SHITT!,SIALAN PAKE ACARA MACET LAGI!"Geram reno sambil memukul stir mobilnya

"PASTI LAMA INI!"

reno keluar dari mobil sambil membawa tubuh zhea yang sudah pingsan

reno menyusuri trotoar jalan sambil berlari menuju ke rumah sakit

sesampainya di rumah sakit reno berteriak kencang memanggil perawatan

"PERAWATTT!,CEPAT TOLONGIN SEMESTA GUE KALO LAMA GUE BAKAR RUMAH SAKIT INI"

"SAYA TIDAK PERNAH MAIN-MAIN DENGAN UCAPAN SAYA!"teriaknya menggelegar sehingga semua orang yang berada di sana terkejut sekaligus takut

perawat dan dokter pun berbondong-bondong keluar sambil membawa bankar,setelahnya zhea di bawaa ke ruang ICU karena kondisinya lumayan parah, tubuhnya sudah membiru karena kedinginan,detak jantung tidak normal yang membuat reno semakin khawatir
bankar zhea terus di dorong sampai ke ruang ICU

"Tolong bertahan ney,guee mohon!"racau reno matanya memerah menahan tangis,bibirnya bergetar dan tangannya terus menggenggam tangan zhea

"tolong tunggu di sini,biar dokter yang menangani"ujar perawat itu sambil menutup ruang icu

reno terus mondar-mandir gelisah di depan ruangan ICU sembari menunggu kabar zhea

ia tak henti-hentinya berdoa kepada tuhan supaya memberikan zhea umur yang panjang

setelah menunggu selama 30 menit akhirnya pintu ruangan ICU pun terbuka dan menampilkan sosok dokter muda yang cantik

"Dengan keluarganya nona zhea?"tanya dokter tersebut

"saya pacarnya dok!, gimana keadaan zhea?,ada penyakit yang serius?"tanya reno beruntun yang membuat dokter itu meringis,sebabnya ia bingung harus menjawab pertanyaan yang mana dulu

dokter Ainun menghembuskan nafasnya dengan berat"jadi gini saya mau nanya dulu,apakah non zhea sebelumnya tidak pernah ke rumah sakit untuk cuci darah?"tanya dokter ainun
yang membuat reno membelalakkan matanya

"cuci darah?"tanya reno

"iya,jadi sebenernya non zhea itu punya masalah pada ginjalnya, sebelumnya saya sudahh pernah mengingatkan untuk selalu rutin cuci darah,tapi beberapa bulan ini ia tidak pernah kontrol yang membuat nyeri pada bagian kanan atau kiri perut, panas dingin tubuh dan lelah setiap saat"ujar dokter ainun

kisah cinta 4 remajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang