10 - Kenapa Mereka Bersama?

1.6K 6 1
                                    

Baskara menatap langit sambil mengisap rokok di sela jarinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baskara menatap langit sambil mengisap rokok di sela jarinya. Asap rokok itu mengepul di wajahnya sebelum lenyap ditiup angin. Puntung rokok berserakan di bawah kakinya. Menandakan begitu banyak rokok yang sudah ia habiskan. Baskara menyesap rokok itu dalam-dalam, lalu mengembuskannya pelan. Lelaki itu tengah hanyut dalam lamunannya.

Masih terbayang bagaimana Alya mengempas tangannya dan lebih memiih pergi bersama Dion. Saat ini Baskara bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah ia mengambil keputusan yang salah? apakah salah jika ia berkeinginan untuk memperbaiki segalanya. Apakah kesempatan itu benar-benar sudah sirna...?

Baskara membuang puntung rokok ke lantai dan menginjaknya. Dia ingin mengambil sebatang lagi, tapi kotak rokok itu sudah kosong.

"Sial...!" Baskara mengumpat kesal dan membuang bungkus rokoknya.

Dada Baskara terasa semakin sesak saat ia teringat pengakuan Dion. Pengakuan bahwa lelaki itu menyukai Alya.

"Rumit... semua akan menjadi sangat rumit," lirih Baskara.

"APANYA...?!"

Baskara terkejut karena ada suara yang menyahut di belakangnya. Baskara berbalik dan melihat sosok Nadya yang tersenyum.

"Hai...," sapanya.

Baskara mengangguk canggung. "Hai."

Nadya menyodorkan satu cup kopi yang dibawanya. "Ini...."

Baskara menatap bingung. "A-apa?"

"Untuk kamu."

"M-maaf, tapi saya tidak meminum kopi."

Nadya terkejut. "Benarkah...?"

"Ya."

Nadya lalu ikut berdiri di samping Baskara. Mereka memang sudah berkenalan tadi pagi. Diam-diam Nadya mulai melirik Baskara. Mencuri-curi pandang dan senyam-senyum sendiri.

"Gimana? kamu betah dengan suasana di kantor ini?" tanya Nadya.

Baskara tersenyum. "Lumayan."

"Kalau ada apa-apa atau butuh bantuan, jangan sungkan-sungkan menghubungi aku."

"Nggak ada kok," bantah Baskara cuek.

KWAK.

KWAK.

Nadya mati kutu, tapi kemudian tertawa canggung. "Hahahaha. Kamu ah!"

Keadaan kemudian menjadi semakin canggung. Nadya kesulitan untuk memulai obrolan kembali. Sementara Baskara hanya diam menatap ke depannya.

"Oh ya...." kata Nadya.

"Oh ya apa?"

"A-aku nggak tau juga mau ngomong apa lagi, hehe." Nadya mengaku.

Kali ini Baskara tersenyum. "Kamu lucu juga."

Cerai Tapi CeriaWhere stories live. Discover now