08. Seharusnya Aku Yang Di Sana

1.8K 6 0
                                    

"HOAAAAAM

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HOAAAAAM...."

Baskara yang baru saja bangun menguap lebar. Dia menggeliat sambil merentangkan kedua tangannya tinggi-tinggi. Kelopak matanya belum terbuka dengan sempurna. Cahaya mentari pagi dari kaca jendela yang belum dipasangi gorden menyilaukan pandangannya. Baskara mengucek mata sebentar, lalu melihat kesekelilingnya.

Keadaan unit apartemen itu benar-benar kosong melompong. Hanya ada satu kasur busa yang saat ini diduduki oleh Baskara. Sebuah ransel yang membengkak tergeletak di lantai. Setelah menanda tangani kontrak kerja sama, Baskara akan berkantor di pusat. Tepatnya di perusahaan induk milik Dion. Kemarin mereka sudah secara resmi menandatangani kontrak kerja sama.

Baskara tersenyum, lalu beranjak bangun. Merapikan kasur busa itu ke pinggir dan menatap sekitarnya.

"Ada banyak sekali yang harus dibeli... harusnya aku mengambil unit dengan fasilitas yang sudah lengkap saja." Baskara mengoceh menyesali keputusannya.

Sebenarnya pihak pengembang apartemen sudah memberikan opsi yang lain. Namun Baskara ngotot ingin mengambil unit kosong yang baru direnovasi itu. Bahkan saluran air hangatnya belum terpasang, tapi Baskara tidak mempermasalahkannya.

Apa alasan Baskara bersikeras menghuni unit apartemen itu...?

Baskara bergerak menuju jendela kaca. Dia melangkah pelan dan menatap gedung apartemen di sebelahnya. Kedua gedung itu hanya dibatasi oleh jalanan kecil di bawahnya. Baskara celingak celinguk menatap ke unit apartemen seberang. Dan ketika melihat aktivitas seorang wanita di dalam sana... ia tersenyum.

"Alya...."

Ya, unit apartemen Baskara berada di gedung sebelah apartemen Alya. Jendela kaca mereka pun berhadapan hingga bisa melihat satu sama lain. Terkuak sudah alasannya kenapa Baskara memilih unit apartemen itu.

Baskara terus mengintip. Mengikuti pergerakan Alya di seberang sana. Alya sedang bersiap untuk pergi ke kantor. Dan ketika Alya melepas pakaiannya... Baskara langsung balik badan.

Dia tidak ingin mengintip meskipun di masa lalu Baskara sudah melihat semuanya.

Setelah cukup lama, Baskara berbalik kembali. Namun sosok Alya sudah tidak terlihat. Baskara memanjangkan lehernya untuk melihat lebih jelas. Akan tetapi sudah tidak ada pergerakan sama sekali di seberang sana.

"Apa dia sudah berangkat kerja?"

Baskara pun segera mandi dan bersiap-siap. Dengan rambut yang masih meneteskan air, Baskara membuka ranselnya. Mengeluarkan beberapa pakaian yang ia bawa. Saat mengeluarkan pakaian itu, sebuah kotak berwarna merah menggelinding keluar.

"...."

Baskara menatap kotak itu dan memungutnya. Ia membuka kotak itu perlahan. Ada sepasang cincin pernikahan dan selembar foto pernikahan dia dan Alya di masa lalu. Baskara mengambil foto pernikahan itu dan menatap lekat-lekat.

Cerai Tapi CeriaWhere stories live. Discover now