¶¶ 32• ANGEL OF DEATH! ¶¶

22.8K 663 11
                                    

Halo...

Assalamu'alaikum!

Apa kabar guys?

Siapa disini yang masih setia nungguin cerita gaje gue? Absen ya🥳🥰

Gak pernah bosan buat ngucapin terimakasih sama kalian yg udah vote dan komen cerita gue🥺😍

Gue gak nyangka banget bakal sampe di titik ini🥺
Pokoknya makasih banyak yeoleobun😚😍

I love you all pokoknya😘😘

Gimana perasaan kalian pas gue update?

Senang gak?

Excited?

Biasa aja atau gimana?

Komen di kolom komentar ya, yang buanyaaakkk banget💣💣

Satu kata buat author!

Satu kata buat Nata!

Seribu kata buat Ivan!

Okay, don't forget to follow my account-!!

Sorry karena menggantung nya lamaaaaa syekaliii dan membuat kalian tantrum🥵

Gak mau tau harus kasih vote yg banyak-!!!

Saranghae😚

Typo tandai🥳

Thankyou

















































¶¶ 31• ANGEL OF DEATH! ¶¶

🍂

🍂

🍂

Selamat membaca❤


"Ma, Ivan mana?"

Hana yang sedang merapihkan pakaian putrinya menoleh saat suara yang begitu sayu itu terdengar. Gelengan wanita itu berikan untuk menjawab pertanyaan putrinya. "Mama nggak tau sayang, tadi Ivan gak bilang mau kemana-mana nya." Ujarnya.

Nata hendak bangkit namun segera ditahan oleh Hana. "Kamu mau kemana? Jangan banyak gerak dulu, bekas jahitan di bahu kamu masih belum kering." Lanjutnya mengingatkan.

Nata tadi mendapatkan sekitar 6 jahitan di bahu kirinya. Tidak lebar memang luka di bahu Nata, namun cukup dalam hingga darah segar tidak berhenti mengalir saat tadi akan di bersihkan.

"Nata mau nyari Ivan."

Wanita itu menggeleng kemudian kembali menyenderkan tubuh Nata pada sandaran ranjang dengan perlahan. "Kamu disini aja. Ivan bilang dia gak bakal lama, sebentar lagi pasti dia pulang." Ujarnya menangkan.

Nata menghela nafas. Tangannya beralih memegang bahunya dimana terdapat luka yang di baluti perban di sana. "Nata gak tau siapa orang itu, dia tiba-tiba aja ngejar Nata dan bikin Nata celaka. Tapi Nata bersyukur karena dede gak kenapa-napa. Kalau sampai dede kenapa-napa, Nata gak bakal bisa maafin diri Nata sendiri." Ucap bumil muda itu tiba-tiba, tangannya mengusap lembut perut buncit nya.

IVAN, the best YOUNG Papa! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang