¶¶ 19• LONG TIME NO SEE ¶¶

28.1K 869 6
                                        

Halo annyeonghaseo barudak..🥳🥰

Apa kabarnya nih? Tolong penuhin kolom komentar nya dong! Sepi bener kek di kuburan🥲

Siapa disini yang nungguin cerita absurd gue? Cung☝🏻☝🏻☝🏻

Thank you, thank you, thank you so much buat kalian yg udah kasih dukungannya buat gue🥺🤗 pokoknya makasih banyak😚 tanpa kalian cerita gue bukan apa-apa😣

Dukung selalu ya🤩

Komen, vote dan share nya tingkatkan😋

Oh iya, kita udah mulai masuk konflik nih, huhu. Untuk konflik sendiri, gue rencananya mau sekali habis gitu? Kayak 5-6 bagian gitu konflik nya.

Terus nanti gak ada konflik lagi dong? No, bakal gue kasih cuma konflik enteng aja.

Okay dah, skip dulu lanjut reading🤗😎

Thank you❤
































¶¶ 19• LONG TIME NO SEE ¶¶

🍂

🍂

🍂

Selamat membaca❤














Nata sudah kembali bersekolah. Saat ini ia sedang di kantin bersama Ivan. Yah, mulai sekarang Ivan menjadi supir pribadi Nata. Lelaki itu tidak mau mengambil resiko untuk keduanya. Ivan juga sudah menugaskan Jordan dan anak buahnya untuk terus memantau rumah Nata dan memantau pergerakan Adrian. Karena Ivan sangat paham, lelaki yang berstatus sebagai sepupunya itu sangat licik.

"Kamu gak makan?" Tanya Nata.

Ivan yang sedang bermain game menggelengkan kepalanya. "Gue udah makan di rumah."

"Mau nggak? Enak tau!" Nata menawarkan baksonya pada Ivan.

"Lo makan aja." Sahut Ivan.

Nata mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya. Sesekali matanya melihat sekitar, kantin cukup ramai di jam seperti ini. Padahal 5 menitan lagi bel masuk berbunyi, tapi orang-orang ini masih pada nyantai termasuk Ivan dan Nata.

Ivan menyimpan ponselnya. Lelaki itu melirik Nata yang masih asyik menyantap makanannya. Tiba-tiba saja Ivan terpikirkan sesuatu.

"Nata.."

"Kenapa?" Nata menyahut cepat.

"Lo yakin sama gue?"

Dahi Nata berkerut tipis. Gadis itu sedikit loading memahami maksud pertanyaan Ivan.

"Sebentar, maksud kamu gimana? Aku kurang ngerti."

Ivan menghela nafas. "Gue emang mau tanggungjawab sama lo, tapi lo yakin mau nikah sama gue? Gue bukan lelaki baik-baik, gue---"

"Udah, gak usah di lanjutin lagi." Nata menyimpan jari telunjuk nya di bibir Ivan membuat lelaki itu terdiam terkejut.

"Mau kamu baik atau nggak, aku nggak peduli. Kamu mau tanggungjawab aja udah cukup buat aku. Justru aku malah beruntung. Dimana coba di luaran sana yang berani tanggungjawab kayak kamu? Gak bakal ada." Ujar Nata panjang lebar.

IVAN, the best YOUNG Papa! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang