Part 15

610 65 34
                                    

Masa pemulihan Yibo termasuk cepat. Sekarang dia boleh pulang setelah di rawat dua bulan. Selama dua bulan ini Xiao Zhan menetap di China sembari menunggu jadwal promosi dramanya. Hansol juga selalu mengingatkan untuk segera kembali. Sedangkan Erik dia membolos sekolah. Dia ingin disana menemami ayahnya meski kadang Xiao Zhan akan cerewet mengomeli anaknya.

Mereka sedang bersiap untuk menunggu jemputan Wang Yibo ke rumah besar. Maksudnya mansion Wang yang terbengkalai beberapa minggu ini.

Xiao Zhan kembali mengingatkan Erik untuk pulang. Malah jawaban Erik diluar espektasinya.

"Disini kan rumah Erik. Jadi aku tidak papa disini lama." Jawabnya.

Seketika wajah Zhan berubah tegang. Ada percikan ketakutan. Berarti Erik akan meninggalkannya? Apa dia akhirnya akan sendiri?

Wang Yibo sudah berpakaian santai dan memakai mantel tipisnya. Dia duduk di tepian ranjang dengan kaki menjuntai. Tetapi tatapannya tidak lepas kearah Xiao Zhan yang sejak tadi pagi hanya diam tidak banyak berbicara. Meskipun Zhan membantunya sarapan, mandi, dan bersih-bersih tapi pria manis itu terlihat murung.

Seperti sekarang juga, Zhan hanya melipat baju dengan wajah datarnya, memasukkan baju yang terlipat ke dalam koper.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Ada apa?" Tanya Zhan dengan heran. Apakah dia terlihat memikirkan sesuatu?

"Kau sedang tidak baik-baik saja."

"Aku baik."

Tidak ada pembahasan lain, Yibo memilih diam. Dia tidak akan menambah runyam urusan. Pasti Zhan memikirkan anaknya yang tidak mau pulang. Wang Yibi sangat mengerti kekhawatiran Zhan. Semalam Erik memaksa untuk merawatnya, tapi dia menolak karena Yibo pikir dia sudah sembuh. Dan mereka akan kembali ke kehidupan masing-masing.

Disaat yang seperti uni tiba-tiba Liying masuk dengan Jackson. Jackson digendongnya di depan. Beberapa hari bersama anak itu membuatnya dekat dengan si kecil. Tapi kedatangannya dengan keceriaan sang anak membuat aura kesedihan Xiao Zhan semakin tinggi. Dia semakin membenci Zhao Liying.

"Jackson. Turun." Titah Xiao Zhan dengan bahas Korea. Hanya Yibo dan Jackson yang paham.

Anak itu seketika meronta turun dari gendongan Liying lalu menghamburkan diri ke kaki Zhan.

"Pacarmu sudah datang. Aku akan keluar."

Liying mengernyitkan dahi, siapa pacar Yibo? Dia? Liying tidak tahu ada masalah apa lagi antara dua manusia egois ini. Dia menatap penuh tanya ke Yibo tapi hanya mendapat jawaban gelengan dan angkat bahu. Yibo juga tidak tahu.

Liying mendekati ranjang Wang Yibo tapi dia menatap kepergian Xiao Zhan dengan Jackson. Pasti salah paham lagi. Si bodoh Yibo ini kerjaannya apa sih?

"Bagaimana rencanamu?" Tanya Liying.

Pria berwajah tampan itu menarik salah satu sudut bibirnya. Senyuman yang lama tidak ditunjukkannya. "Aku akan mencobanya sekali lagi. Jika memang tidak bisa. Apa boleh buat. Aku tidak bisa memaksanya kembali padaku." Ujarnya penuh perasaan.

Yibo berdiri lalu berjalan ke jendela kaca. Menatap hamparan kota yang sedang padat. Mentari pagi menyinari perkotaan semakin terlihat indah dan sejuk.

"Itu bagus. Semoga kau bisa mendapatkannya."

"Hn." Jawab Yibo.

Cklek

Suara pintu terbuka membuat kedua orang itu terlaihkan atensinya. Seorang dokter pria dengan jubahnya masuk begitu saja. Dia sedikit termenung karena isi ruangan hanya Yibo dan Liying.

☑️Give Me ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang