Part 6

573 65 6
                                    

Part 6

Yibo memicing, "Kau kerja disini?"

"Yang kau lihat?"

"Kapan kau keluar dari penjara?"

"Bulan lalu. Kenapa? Aku sudah tidak tertarik membunuh istrimu."

Yibo tertawa ringan mendengar itu, "Ya ya. Bagaimana kabarmu?"

"Baik. Kau?"

Pria itu hanya mengangkat bahunya, dia sendiri tidak tahu apa yang dirasakannya. "Seperti seperti yang kau lihat." Jawabnya seadanya.

"Ya. Kau tidak berubah sedikitpun. Masih pria yang terpuruk." Cibir wanita itu. Ya dia tahu bagaimana jatuhnya Yibo karena bercerai.

"Terima kasih kopinya. Lain kali ku traktir sebagai ucapan selamat keluar dari penjara."

"Kau mengejekku?" Liying hendak marah.

"Haha. Ya. Selamat bekerja." Yibo langsung pergi dari sana. Di dekat wanita itu membuatnya merinding karena terlihat tidak bersahabat.

Lima tahun berlalu, Liying hanya dijatuhi hukuman lima tahun hukuman penjara. Ini karena ayahnya naik banding. Seperti biasa kekuatan orang kaya selalu berhasil. Sekaranf Liying bekerja di kafe karena tidak ada yang mau menerimanya yang bekas narapindana.

Yizhan

Xiao Zhan baru saja selesai pemotretan produk parfum. Syuting hari ini sangat melelahkan namun dia senang karena bertemu orang-orang hebat. Hansol datang memberikan ponselnya. Dia melihat pesan dari Yibo

Ex Presdir
"Bagaimana kabarmu? Aku sudah sampai."

Pesan yang hanya dibaca olehnya. Sudah cukup untuk tahu keadaan Yibo sisanya dia enggan menanggapi. Seperti biasa. Namun, hari ini dia merasa tidak biasa. Dia ingin membalasnya. Maka dengan cekatan dia membalas pesan Yibo meski sedikit.

Ya.

Dan selesai. Tiba-tiba dia merasa jantungnya berdebar lebih kencang. Uadara sedikit terasa panas mungkin karena lampu sorotnya.

Zhan menghela nafas gusar lalu mengembalikan ponselnya ke Hansol. "Erik sekolah hari ini?"

"Iya. Dia sudah berangkat ke sekolah dengan sopir." Hansol berdiri di samping Zhan.

"Hn. Aku minta tolong awasi dia."

Hening sejenak ketika melihat Xiao Zhan yang termenung. "Zhan, apa kau tidak terlalu egois?" Tanya Hansol.

"Maksudmu?"

"Kau menjauhkan anak dari ayahnya."

Xiao Zhan tersinggung pun marah. Dia menukikkan alisnya tajam. "Ini yang terbaik untuk semuanya."

"Terbaik untuk semua atau hanya untuk menuruti egomu?"

Xiao Zhan termenung kembali. Selama ini dia menuruti egonya. Hatinya bahkan jujur masih menyimpan nama pria itu jauh di dalam. Tidak ingin kehilangan pria itu.

"Bagaimana jika dia memiliki hubungn dengan pria lain? Atau wanita lain mungkin?" Hansol tahu Xiao Zhan juga sama terpuruknya. Kesedihan karena jauh dari sang pujaan hati.

Mendengar itu membuat Zhan meradang. "Jangan sembarangan. Pria itu bahkan tidak bisa melupakanku bagaimana bisa mencari orang lain? Dan aku tidak akan pernah setuju kasih sayangnya terbagi untuk anakku juga."

"Untuk anakmu atau untukmu?" Sekali lagi Hansol menekankan apa yang hatinya Zhan mau. Dan terbukti ekspresi Zhan sedikit berubah. Bisa dilihat gelagat malu dan marah jadi satu.

☑️Give Me ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang