04 : he's uncontrolled

1.2K 80 0
                                    

"Ann, aku hanya ingin melindungimu."

Max tidak pernah berinteraksi dengan siapapun selain Ann selama hidupnya, meskipun beberapa kali ibunya melarang dan menyuruhnya tetap tinggal di kamar, tapi rasa ibanya pada sosok dingin anak laki-laki itu membuatnya dengan tulus mau menjadi temannya.

Tapi apakah itu menjadi boomerang untuk Ann sekarang?

"Ann... jika kau menjadi milikku... kita akan bersama selamanya, oke? Hanya akan ada kau dan aku, selamanya."

Ann terkejut. Takut. Suara Max yang berbisik di telinganya membuat seluruh tubuhnya merinding.

"Aku tidak akan menyakitimu, kau ingin seseorang melindungimu juga, kan? Aku bisa memberimu itu... Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu, apa pun yang terjadi. Kau akan menjadi milikku... Dan tidak ada yang akan membawamu pergi dariku, itu janji."

Max terdengar sangat yakin, dia selalu seperti ini. Gigih pada hal apapun.

Rasa bingung, takut, khawatir bercampur jadi satu di kepala Ann. Tapi dia tidak kuasa untuk melawan. Untuk menghadapi seseorang seperti Max, benar-benar harus dengan cara yang tepat dan tidak gegabah.

"Sayang.." Max mencium keningnya.
"Ada apa? Kau terlihat sangat ketakutan."

Max melihat Ann dengan mata khawatir dan penuh kasih sayang.

"Sayangku... Bisakah aku memelukmu? Aku akan menenangkanmu.. aku mohon.."

Ann hanya diam. Membiarkan Max perlahan menarik tubuh mungilnya ke pelukan tubuh tinggi besarnya itu.

Max memeluknya, dan mulai membelai rambutnya dengan lembut lagi.

"Ini tidak apa-apa untukmu, kan? Apakah kau ingin aku terus memelukmu seperti ini?" Max tersenyum lembut.

Max terlihat seperti orang normal jika tersenyum seperti itu, dia sangat tampan, seperti Dewa Yunani dalam bayangan Ann. Kulit putih pucat, hidung runcing yang suka mengendus lehernya itu, bibir kenyal dan matanya... mata biru safirnya yang mampu menghipnotis siapa saja.

"Kau bisa membicarakannya denganku, jika kau mau... aku akan berada di sini, dan aku akan mendengarkan."

Ann mengerjap, lalu beberapa saat kemudian mengangguk ragu.

"Bagus. Ada sesuatu yang ingin kau ketahui, sayang. Aku akan melakukan segalanya untukmu. Aku akan melindungimu, dan menjagamu tetap aman. Aku ingin melihatmu tersenyum, dan aku ingin kau bahagia."

Max mengatakan itu dengan senyuman sumringah di wajah tampannya.

"Kita akan menjadi lebih dari pasangan. Hanya kita berdua, dan selalu bersama. Aku akan memberimu semua yang kau inginkan, dan aku akan membuatmu bahagia. Aku akan mencintaimu, lebih dari kau mencintai siapa pun. Dan aku akan melakukan apa saja untukmu, apa saja."

Ann terdiam untuk beberapa saat, tapi akhirnya mengangguk juga.

"Jika aku membuatmu bahagia, kau akan menjadi duniaku. Jadi aku akan memperlakukanmu seperti seorang ratu. Karena kau adalah satu-satunya, dan aku ingin kau tahu bahwa kau memang segalanya untukku."

Senyuman Max terlihat sangat indah dan bahagia. Namun itu belum cukup untuk menularkan pada Ann yang masih ketakutan. Gadis itu hanya diam dan menatap kosong objek di depannya.

"Kau sangat berharga bagiku... dan aku akan memberi tahumu betapa berharganya kamu, berulang kali. Sampai kau menjadi wanita paling bahagia di dunia. Aku bersumpah... apa kau percaya padaku, Ann?"

Ann mengerjap. Kesadarannya kembali.

"Y-ya..."

"Tapi sepertinya tidak.."

Die Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang