03 : just a weird little kid

1.2K 78 0
                                    

Max memang bukan anak yang 'biasa' sejak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Max memang bukan anak yang 'biasa' sejak kecil. Dia terisolir, dingin, kaku, keras kepala, dan.. gila.

Dia tidak ingin barang seorang pun menentang keinginannnya, siapapun. Apalagi jika seseorang mengganggu apa yang menurutnya sudah menjadi miliknya.

Dan Ann hanyalah sesosok gadis kecil polos nan rapuh, anak pembantu rumah tangga yang bekerja dengan orangtua anak laki-laki gila itu.

Sejak dulu, Max memang sudah menunjukkan ketertarikannya dengan Ann. Tapi lagi-lagi dengan cara yang gila. Meskipun faktanya, Max tidak pernah sekalipun menyakiti Ann.

"Max! Kucingku! Kucingku mati!"

Ann kecil hanya bisa memekik dan menangis melihat kucing kesayangannya tergeletak bersimbah darah di kandangnya sendiri.

Dan anak laki-laki itu, tanpa berkata apapun hanya menunjukkan pisau tajam berlumuran darah pada Ann.

"Max!!" Ann semakin memekik. "Apa yang kau lakukan?! Apa yang terjadi?!"

"Kau lebih tertarik dengan dia, Ann." Jawab anak laki-laki itu dengan dingin tapi terdengar mengerikan untuk Ann.

"A-apa maksudmu?! Dia sahabatku, Max. Aku sangat menyayanginya-"

"Tidak boleh, Ann! Kau tidak boleh menyayangi siapapun." Mata biru safir anak laki-laki itu menajam tidak suka, laku tanpa sepengetahuan Ann kembali menyelesaikan kalimatnya, "kecuali aku."

"Max! Bagaimana pun kau tidak boleh membunuh makhluk hidup. Itu jahat, keji."

"Dia mengganggu. Dia ingin merebut milikku. Kau itu milikku, Ann."

Ann mundur beberapa langkah, takut dan bingung. Pikiran kecilnya tidak bisa memahami perilaku Max yang aneh dan mengerikan.

Dia menatap mata Max, yang penuh dengan kegelapan. "Aku bukan milikmu, Max! Aku bukan barang!" teriak Ann dengan suara yang gemetar.

Max hanya tersenyum tipis, senyum yang sama sekali tidak memberikan rasa nyaman. Dia tidak mengatakan apapun, namun dari sikapnya itu yang selama ini Ann amati diam-diam, Max terlalu 'berbeda' dan kuat untuk seorang anak laki-laki seusianya.

Seperti, Max yang selalu mengurung diri atau memang 'dikurung' oleh orangtuanya sendiri, puluhan Dokter khusus yang silih berganti berusaha menangani anak laki-laki itu namun tidak ada yang bisa bertahan sampai lebih dari dua hari.

Dan Ann... tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ann merasa semakin terpojok. Dia melihat sekeliling, mencari jalan keluar, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan. "Aku akan memberitahu orangtuamu, Max. Mereka akan menghentikanmu. Kau menyakiti hewan. Itu sangat jahat."

Max masih menatap Ann dingin, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun. Namun suara yang dingin dan penuh keyakinannya menjawab, "Kau pikir mereka bisa menghentikanku? Mereka bahkan tidak tahu apa yang terjadi denganku."

Die Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang