IV - Sweet-17 23.5

1K 94 0
                                    

EXE HOUSE TOWN

22 MAY, 18:07 GMT+7

Tinggnungg Tinggnungg Tinggnungg
"Milkkk"

Suara bel itu terdengar selama 2 menit dari dalam rumah Milk. Di luar terdapat Love yang berdiri tepat di depan gerbang rumah Milk. Love tampak sendirian dan sedikit ragu memanggil orang dalam rumah tersebut, bagaimana tidak. Ia bahkan tidak pernah ke rumah itu sebelumnya. Ia memberanikan seluruh urat nadinya demi niat awalnya tadi.

"Yaaaa siapaa?!!!" Terdengar balasan teriakan dari dalam rumah Milk membuat Love agak gemetar. Suara itu bukan tedengar seperti suara Milk. Melainkan suara seorang wanita yang tampaknya usianya hampir mendekati setengah abad. Itu Ibu Milk. Wan namanya.

"Iya cari siapa?" Ucap wanita itu sambil memandangi tubuh Love dari sudut paling atas sampai sudut paling bawah. Membuat jantung Love tak karuan. Ia menelan salivanya karena keraguan semakin bergejolak di pikirannya. Kakinya sedikit melemah sekarang.

Love tersenyum tipis dan sedikit menunduk tanda penghormatan. "Maaf tan, Milk nya ada?" Ia legah, akhirnya dapat menyelesaikan kalimat singkat itu

Namun, cobaannya tak sampai disana.
"Kamu temennya?" Wan, ibu Milk membukakan gerbang rumah nya karena Love memang terlihat seumuran dengan anak bungsunya. Namun, dengan tatapan berjaga-jaga. ia tetap memastikan bahwa Love anak baik.

"Iya tan..." Love melangkah masuk ke dalam gerbang setelah dipersilahkan masuk dengan hati-hati.

"Masuk aja, Milk ada di kamar, nanti tante panggilin." Pintu gerbang ditutup dan mereka berdua berjalan ke dalam rumah di arahkan oleh ibu Milk. Love melangkah dengan perlahan mengikuti Wan. Sepertinya kedua ibu dan anak itu agak mirip. Rumahnya terlihat sepi seperti tidak ada orang disana. Ia melihat beberapa kendaraan di parkirkan. Ada 2 buah Mobil hitam, keduanya adalah mobil Toyota dan 3 buah Motor, N-Max, CBR, Vario. Ia masuk ke dalam pintu utama.

"Tunggu disini ya" Ucap Wan. Terlihat Ia sedang melangkah ke tangga di pojok ruang tamu.

Love duduk di sebuah sofa berwarna biru. Ia memerhatikan sekeliling ruangan. Ada foto keluarga Milk disana. Terdapat 3 orang anak, dan sepertinya Milk adalah anak ke 2. Keluarga ini tampak sederhana dan bahagia. Berbeda dengan keluarga Love, isinya orang-orang sibuk kerja. Pikirnya begitu.

FLASHBACK ON

"Mam, Love mau ngerayain 17-an bareng temen-temen. Mam entar rayain sama Love yaa? Pengen ada papa juga sih.." Love berbicara panjang lebar pada ibunya dengan tatapan penuh harapan saat mereka sedang sarapan pagi.

"Papa gabisa, sama mam aja" Ucap Pak Third dengan sigap Ayah Milk. Ia memang dikenal sebagai salah satu pimpinan kantor terbaik sekaligus tersibuk yang pernah ada. Itulah mengapa Ia mampu menghasilkan lebih dari 5 Milliar dalam 1 bulan di satu cabang besarnya disini. Belum lagi hasil bisnis cabangnya yang lain.

Bu Mayn, ibu dari Love juga menggeleng kecil menatap anak tunggalnya itu "Mam juga padat jadwal minggu ini. Kalo mau rayain, sendiri aja di rumah atau hotel boleh kok.."

Love menarik nafas lemas seolah sudah tau apa tanggapan dari kedua orangtuanya itu. Bagi Love ini adalah hal biasa, kedua orangtuanya tidak memiliki waktu untuknya.

"Tapi, mana bisa gitu?" Love menghentikan sarapannya.

"Nanti papa kasih biayanya. Kamu urus aja" Ucap Pak Third. Ia tak memperdulikan ekspresi Love lantas karena Ia memang sangat sibuk. Memang, Pak Third sayang pada putrinya, namun Ia menunjukkannya dengan materi, Karena Ia juga menyayangi karirnya. Ia beranjak dari kursinya dan memakai Jas nya. "Papa duluan" Ucapnya meninggalkan Love begitu saja. Ia memberi sedikit kecupan di dahi pada Love dan Mayn.

More Than You Know [ MilkLove ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang