XXIV - Special 2

924 80 11
                                    

Unamed Road 77

Dari kejauhan terlihat sebuah mobil bergerak ke arah JW appartemen.

Milk turun dari mobil itu sambil menghela nafas, rasanya legah akhirnya sampai ke appart miliknya. Ia pulang agak lambat karena membahas kolaborasi dengan klien.

Milk masuk ke dalam lift dan menekan lantai 5. Akhirnya Ia sampai ke lantai 5 dan kembali berjalan di lorong hingga menemukan Nomor 32.

Tinnn

Pintu appart itu terbuka.
Milk masuk dan menguncinya kembali. Ia langsung membaringkan tubuhnya di atas sofa. Hari yang lelah baginya karena telah banyak berbicara.

10 Menit setelah Milk mencoba memejamkan mata tiba-tiba Ia merasakan sesuatu menyentuh tubuhnya. Ia tersentak dan terbangun dan menyadari seseorang berada di sebelahnya.

Milk tersenyum tipis Ia langsung memeluk pinggang orang itu dan menciumi pipinya.
"Wangi banget deh" ucapnya.

"Mandi dulu sana, masa pulang-pulang tidur" balas orang itu, Love. Sambil mengelus-elus pipi Milk.

tinnutt
( Suara bel pintu )

"Aku aja yang buka" Milk beranjak dari kursinya.

Tiba-tiba tangan Milk di tarik oleh Love membuatnya kehilangan keseimbangan akibat tubuhnya yang masih kelelahan. Akhirnya Milk terduduk di paha Love.
"Berat tau" Ucap Milk.

Love menggeleng "Lucu :)"

"Aku mau buka pintu" Ucap Milk sambil berusaha beranjak dari pangkuan Love namun pinggangnya telah di kalungi oleh Love sekuat tenaga.

Milk tersenyum "Apa cintaa? hm?"

Love tak menjawab Ia hanya cengengesan. Tanpa berbicara Ia langsung mencium leher Milk.

Milk tersipu malu.

tinnutt
( bel pintu )

Milk langsung beranjak ke arah pintu keluar dan mengintip dari lubang kecil untuk memastikan siapa di luar. Sepertinya Ia mengenal pria itu, tapi buat apa dia kemari?

Milk menarik nafas dan membukakan pintu.

Sebuah tangan mengulurkan sebuah bucket bunga mawar di depan wajah Milk yang sepertinya salah alamat.

"Anda siapa?" Tanya Milk untuk sekedar memastikan tebakannya tak salah.

Pria itu terkejut "Lah bukannya ini kamar Love?"

"Yes, and then?" Balas Milk, Ia terlihat agak kesal.

"Ya saya mau ketemu Love, mau kasih ini" Ucap pria itu sambil menunjukkan bucket bunganya dan juga sekotak dessert.

Milk menarik nafas, Ia langsung menutup pintu "Gaperlu"

"Ehhhh" Pintu itu di tahan oleh tubuh pria itu.

Milk menarik nafas "your name is Jack right?"

Pria itu mengangguk "Ya jadi kamu taulah saya punya hubungan dekat dengan Love"

"Oh ya? Hubungan macam apa?" Tanya Milk memancing.

"Masa kamu gak tau? Lagi trend loh. Intinya saya sama Love uda mau menuju ke hubungan lebih lanjut deh." Jack tampak arrogant sekarang.

"Emang Love juga mengakui kayak gitu?" Pancing Milk, sejujurnya Ia agak jeolus dengan perkataan Jack.

"TENTU DON-"

"GAK!" Potong seseorang dari dalam ruangan, itu Love.

"Ehh Love, masa saya di tahan sama dia. Padahal mau ketemu kamu yakan." Ucap Jack dengan pdnya.

Love melirik ke arah Jack dari atas hingga bawah "Jangan coba-coba salahin dia ya"

"Lah emang dia yang salah nahan nahan saya"

Love menghela nafas "Jadi tujuan kamu kesini apa?"

Jack tersenyum "Saya bawa makanan nih, tiba-tiba pengen movie date di rumah kamu.."

"Oh ya? TIBA TIBA BANGET NIH?" Sarkas Milk tiba-tiba.

Tangan Love kanan mengalungi pinggang Milk.

"Thanks tapi saya tak butuh ini semua" Ucap Love singkat padat jelas.

Jack bingung "Kenapa? Kenapa selalu nolak sih? Padahal semua orang tau kalau kita...-"

"Kita apa?" Bentak Love "Saya gak pernah akuin apapun tentang kita. Saya hanya bekerja dengan anda."

Jack tampak menahan amarah sekaligus malu "Jangan bilang cewe ini pacar anda lagi.." Singgungnya terkait Milk.

"Emang." Balas Love.

Jack shock "What? Jangan bercanda dong.."

"Is there any problem?" Tanya Love.

Jack menggeleng "Haha saya gak percaya"

"Harus banget saya cium dia di depan anda?" Love terpancing emosi.

"Coba aja hahaha" Balas Jack yang terlihat sepele.

Milk terdiam seperti patung.

cupp

Bibir Love menyentuh bibir Milk selama 2 detik.

Jack melotot tak terima "Anda gila ya?"

"ANDA YANG GILA." Balas Love dengan nada tinggi. Ia langsung mendorong Jack dan membanting pintu untuk menutupnya. Akhirnya Jack tak terlihat di depan matanya. Love tampak legah. Ia melihat Milk yang tersenyum ke arahnya.

"So cute" Ucap Milk.

Love tampaknya masih kesal "Mandi gih"

Milk menggeleng "Malas"

Love menarik nafas, Ia menarik tangan Milk dan berjalan menuju kamar mandi. Mereka masuk dan mengunci pintu.

"Mandi yaa" Ucap Love. Ia perlahan membuka kancing baju Milk dan melepaskan kemejanya. Ini bukan hal yang aneh. Setelah kemeja itu terlepas Love lanjut membuka pengayir celana Milk dan melepaskannya. Tersisa pakaian dalam yang Milk kenakan. Love mendorong Milk menuju ke bath up yang berisikan air hangat yang sudah di persiapkan Love. Namun, suhu airnya telah agak menurun.

"Kenapa ga semua?" Tanya Milk.

Love meliriknya tajam "Buka sendiri ah, malas, gak mood"

Milk tersenyum. Ia melangkah masuk ke bathup "Katanya kalau berpakaian sambil berendam bisa masuk angin." Kode keras Milk.

Love pura-pura tak tau "So?"

"Yauda gitu aja" Milk tak berani memperjelas.

Love terdiam. Ia langsung membuka piyamanya dan seluruh pakaian dalamnya. Ia melangkah masuk ke dalam bathup itu tepat di depan Milk dan membelakanginya.

"Eh uda malem nanti kamu masuk angin astaga" Dahi Milk mengerut.

"Yauda masuk angin bareng" Ucap Love.

Milk tersenyum. Akhirnya Ia membuka pakaian dalamnya yang sudah terkena air dan meletakkannya di ember. Milk memegang pinggang Love dan menariknya pelan agar berdekatan dengannya.

"Thankyou uda berani ngakuin aku sama Jack. Jujur aku kesel sama dia." Bisik Milk Ia menyenderkan kepalanya di bahu Love.

Love menahan senyumannya "Hm" Balasnya singkat.

Mereka berdua menyelesaikan mandinya yang seharusnua hanya dilakukan oleh Milk.

Sekarang mereka berada di kamar. Milk memasang piyama di tubuhnya sekaligus membantu Love memasangkan piyama miliknya. Tanpa berpikir panjang Milk langsung membanting tubuhnya ke kasur. Love mengikutinya dan langsung meletakkan tubuhnya disebelah Milk. Ia menciumi pipi Milk.

"Kurang" Ucap Milk.

Love tersenyum. Ia mengangkat tubuhnya dan langsung mengambil posisi menindih Milk dan menciumi pipi Milk sekaligus bibirnya.

Milk membalas bibir Love dengan lembut.
Ia menenggelamkan kepala Love di bahunya.

"Beruntung deh dulu aku gak pake nametag" Ucap Milk.

Love tersenyum "Itu kamu dodol namanya."

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

More Than You Know [ MilkLove ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang