chapter 3

1.1K 131 10
                                    


   Jam baru saja menunjukkan pukul 7 malam namun anak anak kos bu Idah sudah nongkrong di depan teras kosan bima yang pasti dengan Bima yang juga ikut nongkrong sambil membawa lotion agar kulitnya tidak di gigit nyamuk katanya padahal haris sudah menyalakan obat nyamuk yang asapnya sudah menyebar....

"Bim orang tua lu gak berlebihan tuh ngasih bingkisan lengkap amat kayak mau apa, kaget loh gue pas buka ada kipas mini chiki sama makanan instan gitu"gumam haris sembari memakan pisang goreng buatan yoga tadi...

"Tenang aja kali bang duit nyokap bokap gak bakalan habis itu mah murah semua"ujar bima sambil meletakkan lotion yang dia pakai tadi...

"Tapi kita yang gak enak bim"ujar Marven....

"Lu kayaknya anaknya cepet akrab ya padahal baru tadi pagi kita kenalan"Revan mendekatkan piring berisi pisang goreng tersebut walaupun ragu tapi anak itu tetap mengambilnya....

"Biasa aja sih gue bang, ini apaan sih namanya kok enak ya "Bima mengambil kembali pisang goreng setelah di tangannya habis....

"Itu pisang goreng, lu gak tau?"nolan memandang aneh pada bima membuat anak itu mendengus...

"Tapi pisang goreng yang gue makan gak gini, biasanya nih ya ada kejunya ada coklatnya di tambah ice cream"tentu jawaban bima membuat mereka ber empat hanya bisa menggelengkan kepalanya....

"Lu harus banyak cobain makan jajan pinggiran sih Bim"ujar haris....

  Semua hening hingga mereka berlima terdiam mendengar suara orang yang sedang menangis....

"Bukan gue aja kan yang denger"Revan menatap semua yang sibuk terdiam...

"Plis itu bukan kunti kan,ini kosan kita deket kuburan anjir kan gak lucu"Haris sudah bersembunyi di belakang tubuh Marven yang juga masih terdiam...

"Lu percaya setan bang? Kalau gue sih gak terlalu"bima yang paling santai walau sempat ikut terdiam namun dirinya kembali melanjutkan memakan pisang goreng tersebut....

"Dari kamar yoga gak sih?"nolan menoleh ke arah Marven yang mengangguk setuju...

"Ayo kita lihat takut ada apa apa"Marven melepaskan paksa tangan haris yang menarik bajunya....

  Mereka perlahan bangkit dan mulai melangkah menuju kamar yoga yang terletak paling ujung...

  Hingga ketika sampe di depan kamar yoga mereka semua masih terdiam sayup sayup mereka mendengar suara yoga yang sepertinya sedang marah marah dan suara isak tangis...

  Tanpa memperdulikan apapun lagi mereka ber lima langsung masuk begitu saja biar saja pemilik kosan marah pada mereka dan benar saja ketika mereka masuk suaranya semakin jelas mereka masih berdiam tidak berani melangkah lebih jauh untuk masuk ke dalam kamar...

  Hingga tak beberapa lama yoga keluar dari kamarnya dan dia juga terkejut melihat mereka berlima sudah berdiri menatap nya...

"Ada apa ga? Siapa yang nangis"Marven mendekati yoga yang penampilan nya sedikit berantakan....

  Yoga menyugar rambutnya kasar sambil menatap mereka berlima terutama Marven...

"Bantu tenangin gih, gue mau ambil minum"yoga langsung berlalu begitu saja menuju dapur untuk mengambil air putih...

  Sedangkan mereka berlima sudah masuk ke dalam kamar yoga dan melihat Zaki yang sudah bersembunyi di balik selimut dengan masih terisak bahkan terdengar sangat jelas....

  Marven mendekat dan duduk di tepi kasur yang Zaki tiduri...

"Zaki? Ini bang Marven, buka dulu selimutnya"namun Marven tidak mendapatkan respon apapun bahkan sepertinya Zaki semakin erat menggenggam selimut itu....

"Zaki nanti kamu sesak kalau kayak gini, lepas ya selimutnya"Revan mencoba menarik selimut pemuda itu namun tetap sama....

  Hingga nolan langsung menarik kasar selimut tersebut dan dapat mereka lihat wajah Zaki yang sudah memerah dan mata yang sembab....

  Tak lama yoga datang sambil membawa air dalam gelas....

"Suruh minum dulu bang udah dari tadi tuh nangis"yoga menyerahkan gelas itu pada Revan.....

"Emang kenapa sih ga kok bisa nangis sampe kayak gini "haris melirik pada Marven yang masih membantu Zaki untuk minum...

"Dia minta pulang dari tadi mau sama nenek nya aja katanya, padahal nenek udah tua kasian kalau harus ngurus Zaki itu sebabnya ibunya setuju kalau Zaki ikut gue dan semua keperluan juga di tanggung ayah ibu gue"memang benar entah apa penyebabnya, yoga tau Zaki masih belum bisa betah tinggal di sini tapi tadi tiba-tiba anak itu minta pulang bahkan memaksa mau menghubungi ibunya walaupun sudah kejadian membuat ibunya zaki menghubungi dirinya hingga sekarang yoga menyita hp milik zaki....

  Revan terdiam melihat Zaki yang masih terisak dan berusaha di tenang kan oleh Marven....

"Minggir bang"gumam Revan pada Marven yang mau tidak mau pemuda itu akhirnya minggir juga....

  Revan mengambil alih tempat yang sebelumnya di duduki oleh Marven....









   Ayo jangan cuma baca aja ya tinggal kan vote sama komen ya untuk kelanjutan cerita ini☺️


Kos kosan bujangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang