5. Waktu-waktu Sibuk

57 12 1
                                    

"Aku yakin telah jatuh cinta pada pria itu"
— Syana Adni
🍃

Pembangunan swalayan milik Revan akhirnya rampung. Rekomendasi sekretaris dari Dami pun telah mulai bekerja hari ini. Nayana Zinnia namanya, anak salah satu karyawan terbaik Dami. Cekatan, suaranya lembut dan tegas secara bersaamaan. Membuatnya tidak ragu untuk langsung menerima Naya setelah hanya sekali interview.

"Nay, tolong siapkan kebutuhan untuk perizinan operasional ya." Pekerjaan pertama dari Revan disambut dengan baik oleh Naya.

Naya tidak kesuliatan dalam perkerjaan ini meskipun dia baru lulus kuliah, pasalnya Ibu Naya merupakan sekretaris juga. Naya dengan mudah bertanya banyak hal kepada ibunya.

Pengurusan sumber daya manusia telah rampung diurus, semua posisi telah terisi. Dalam prosesnya Revan masih dibantu oleh perusahaan induk untuk mendapatkan kualitas SDM yang baik. Daftar distributor dan produk yang akan dijualpun telah lengkap. Tidak lupa Revan membuat satu ruang kategori khusus untuk produk-produk lokal hasil produksi sendiri dari kota tersebut. Sebagai komitmen AW Group dalam membantu UMKM setempat.

Setelah perizinan selesai, swalayan AW Group tersebut akan mulai beroperasi. Kebutuhan perizinan yang disiapkan oleh Naya nantinya akan dialihkan ke tim legal untuk diurus.

Minggu-minggu sibuk ini juga dialami oleh Selina, launching produk baru perusahaannya membuat Selina dan Natalie harus rela menambah jam kerjanya menjadi enam hari. Lebih baik menambah satu hari kerja, daripada harus pulang menuju tengah malam.

Biasanya meskipun sedang ada launching produk baru mereka berdua masih bisa mengatur waktu dengan baik, namun kali ini terpaksa menambah jam kerja karena produk yang dibuat satu set rangkaian perawatan wajah yang artinya didalamnya ada 5 produk yang harus mereka kerjakan.

Minggu ini akhirnya pekerjaan mereka selesai, sisanya akan diserahkan kepada tim marketing untuk proses pemasaran produk. Bila produknya sukses terjual mereka akan mendapatkan bonus yang setimpal, namun jangan ditunggu karena prosesnya masih panjang.

Sabtu ini tuntas sudah pekerjaan mereka, Selina dan Natalie memutuskan untuk pergi ke Cafe Agha untuk melepaskan penat. Kebetulan sekali, bulan ini Arka berinovasi menambah live musik saat weekend untuk menambah pengunjung.

Satu hot matchalatte dan cheesecake matcha tersaji didepan Selina. Natalie memilih memesan jus stroberi dan sepiring nasi goreng ikan dori dengan sambal matah, lapar berat katanya.

"Widih, dua mbak sosialita sibuk bener baru keliatan" sang pemilik Cafe menghampiri Natalie dan Selina, langsung duduk dikursi sebelah Natalie.

Dua perempuan itu memutar bola mata malas, "berisik lo!" Sahut Natalie.

"Rame banget Cafe lo Gha, ga kaya biasanya" Selina jarang sekali berkunjung diakhir pekan beberapa minggu ini.

"Berkat ada live musik sama beberapa promo, jadi lumayan deh pengunjungnya nambah." Ada rasa syukur didalamnya.

"Tumben lo pinter Gha bikin promo promo begini" sahut Natalie.

"Dibantu sama Revan sih, hehe." jawaban jujur Arka membuat Natalie menyesali telah memuji sahabatnya ini.

"Yeuuu, kirain. Nyesel gue muji-muji lo tadi"
"Muji sekali doang berlebihan banget deh"

MusimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang