POV: Seraphina Frostborn
Tiba akhirnya saat yang kutunggu-tunggu, di mana aku terlepas dari belenggu menjijikkan yang telah mengekangku dengan erat selama hampir satu abad. Seperti kupu-kupu yang terbebas dari kepompong, aku kini mengepakkan sayap menuju cahaya kebebasan yang selama ini hanya menjadi bayangan semu dalam mimpiku.
Meskipun aku telah meraih kebebasan, bukan berarti jalan hidup baruku akan mengalir mulus seperti kisah dongeng sang putri dan pangeran tampan. Realita tetaplah menyimpan duri di antara bunga-bunganya yang indah. Karena bayangkan saja, seorang wanita cantik sepertiku di segel di entah berantah selama puluhan tahun dan sekarang meskipun aku telah terbebas aku tidak tahu kondisi sekitar!. Untunglah aku bisa mengambil ingatan seseorang dengan satu rapalan sihir dalam hati. Namun sangat sangat disayangkan. Karena aku ingin berterima kasih kepada kedua orang yang telah membebaskanku ini namun aku mencium bau kebusukan dalam hati mereka. Aku tak ingin memberikan sihirku yang berkualitas ini kepada dua orang yang hendak menyalahgunakan wewenang jika diberi.
Lanjut kembali ke topik, tadi aku sampai mana ya? Oh iya aku harus mengamati kondisi sekitarku. Hmmmm saat ini aku tengah berasa di hutan. Udaranya yang begitu segar serta cuitan burung yang memanjakan telinga membuatku terlena hingga aku ingin tidur beralaskan tanah dan akar pohon ini. Namun berdasarkan ingatan dari kedua pria yang membangkitkan ku, ada pemukiman warga tak jauh dari sini. Kurasa aku akan berjalan ke arah selatan (ke arah pemukiman).
Setelah beberapa lama berjalan yang menurut ingatan kedua pria tadi sekitar 30 menit, sampailah aku di tempat pemukiman warga. Berdasarkan ingatan pria tadi, kurasa yang kulihat ini adalah tempat wisata lantaran jumlah manusia yang tidak normal berada di satu tempat. Hmm karena kurasa baju yang kupakai ini sudah ketinggalan zaman, aku ubahlah pakaian yang melekat di badanku ini dengan sihir.
POV: Elara Sunflare
Hi! Aku Elara Sunflare. Hari ini aku pergi ke hutan Maplewood di pinggiran kota Ashford untuk meneliti penyebab banyaknya kejadian pembunuhan serta bunuh diri di hutan tersebut. Sekilas tentangku nih ya, aku itu cewe pendek 154 cm berusia 19 tahun yang kuliah di jurusan kriminologi di universitas ternama di Negara PineHurst.Ku habiskan 45 menit perjalanan untuk sampai di situs wisata Moonlit Gardens, tempat yang berdekatan dengan Hutan Maplewood. Kemudian dengan berbekal senter serta tas ransel penuh dengan peralatan bertahan hidup, ku beranikan diri memasuki hutan tersebut. Hutannya lumayan indah, asri nan dingin. Kebanyakan ditumbuhi oleh pohon Maple dan Pinus. Dan kurasa tidak ada binatang buas di sekitar hutan ini, cukup aneh sih.
Setelah sekitar 20 menit berjalan menyusuri hutan, sampailah aku di rumah tua reyot dengan dinding kayu yang hampir lapuk. Meskipun rumah tersebut cukup menakutkan mengingat rumah tersebut berada di tengah hutan, ku beranikan diri memasuki rumah tersebut dengan mengetuk pintu dulu tentunya. Mana sopan santunku?.
Betapa mengejutkannya setelah ku ketuk pintu tersebut muncul wanita tinggi cukup menyeramkan yang tingginya bahkan mencapai langit langit rumah. Wanita tersebut memakai gaun ala abad pertengahan dengan sedikit noda bercak darah di rok gaunnya.
Sera: "Maaf anda siapa ya? Ada yang bisa saya bantu?"
Elara: "Selamat siang bu, nama saya Elara Sunflare saya adalah mahasiswa jurusan kriminologi di universitas Arcadia. Saya sedang menyelidiki alasan kenapa banyak terjadi peristiwa pembunuhan dan bunuh diri di hutan ini bu. Kalau boleh tahu apakah sudah berapa lama ibu tinggal di sini?"
Sera: "Oo jadi begitu. Ayo masuk dahulu, aku buatkan teh. Kamu mau teh apa?hitam?hijau? Atau oolong?"
Elara: "Waduh jadi sungkan bu. Teh hitam saja tidak apa apa bu. Terima kasih bu."Wanita tersebut mengantarkan ku ke ruang makan dan betapa takutnya aku di sana melihat kerangka manusia dan tubuh manusia yang terpisah dengan kepalanya.
Elara: "Te-te-terima kasih bu teh nya. Kalau boleh tahu nama ibu siapa ya?"
Sera: "Nama saya Seraphina Frostborn."-
-
-
Waduh, bagaimana nih nasib Elara? Apakah ia akan bernasib sama seperti dua pria yang membangkitkan Seraphina? Pokoknya tunggu saja kelanjutannya😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper of Hiemalis
Teen FictionSeraphina Frostborn adalah Ratu Sihir yang terkenal pada masa nya. Bahkan ia sempat dijuluki sebagai ratu iblis oleh warga setempat. Walaupun begitu ia tetap berbaik hati menolong warga yang kesulitan. Meskipun ia memiliki kekuatan dan tahta yang sa...