Penyakit Langka

11 8 0
                                    

Karena panik, Kael bergegas menelpon 911 dan Elara segera dibawa ke rumah sakit terdekat yaitu Viridian Hope Hospital (VHH) dan dokter pun menyatakan bahwa Elara sedang berada dalam kondisi koma. Mendengar hal tersebut, Sera berjalan dengan langkah cepat keluar dari rumah sakit, wajahnya mencerminkan emosi yang membara di dalam dirinya, seolah-olah setiap langkahnya adalah ledakan dari kemarahan yang sulit ditahan. Kael pun mengikutinya karena khawatir kondisi akan semakin memburuk.

Kael: "Sera! Tunggu!"
Sera: "Apa maksudmu tunggu!!! Semenjak aku tinggal serumah dengannya dia malah mendapatkan kesialan yang tidak diinginkan ini!"
Kael: "SERA! Dengarkan aku dulu! Sekali saja dengarkan aku!. Semua ini terjadi bukan karena salahmu. Bahkan jika tanpamu, kita bisa saja tidak akan menemukan Elara dan kondisinya mungkin akan menjadi lebih buruk!. Justru yang sebenarnya perlu kita lakukan adalah menyelidiki siapa sebenarnya pria yang akhir akhir ini dekat dengan Elara. Apakah dia adalah pacar Elara, atau-"
Sera: "Kau benar. Saat ini adalah saatnya memberi pelajaran kepada pacar Elara!"
Kael: "Hei aku tidak bilang kalau sosok misterius tersebut adalah pacar Elara! Lagi pula kita akan menyelidikinya, bukan memberinya pelajaran. Huuuuh dasar wanita. Mereka tidak mau mendengarkan."

Mereka berdua kemudian kembali ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mencari tahu siapa pria yang dekat dengan Elara. Sesampai disana, mereka masih menemukan apartemen tersebut dalam kondisi kosong. Tidak ada siapapun di sana kecuali mereka berdua.

Setelah dilihat lihat lagi, apartemen nya itu tidak begitu buruk. Desain interior nya yang minimalis serta memiliki aura yang tenang dan santai. Anehnya apartemen tersebut memiliki 3 kamar, tetapi 2 kamarnya masih kosong dan tidak ada tempat tidur. Hanya ada lemari pakaian dan tumpukan kayu. Namun uniknya, ruang bersantai dan ruang tamu gabung menjadi satu membentuk satu ruangan yang cukup luas.

Setelah sekian lama menggeledah, akhirnya Kael menemukan album foto yang berada di kamar yang ada kasurnya. Mereka pun melihat foto foto tersebut satu per satu:
Kael: "Hei Sera! Aku menemukan sesuatu! Coba lihat deeh."
Sera: "Hmm? OH MY!, Jangan jangan ini cowo yang dekat dengan Elara?! Mereka bahkan saling merangkul!?"
Kael: "Eeeh? Kamu cemburu? Waah aku baru tahu kalo kamu lesbian."
Sera: "Lesbian dari mana? AKU NGGA CEMBURU KAEEEL!!!. Aku cuma tidak suka ada orang yang mencelakai orang yang sudah menolongku. Udah gitu aja, aku ngga nyimpen perasaan apapun ke Elara. Aku hanya ingin membalas budi."
Kael: "Budi? Budi itu siapa sampai kamu ingin membalasnya?"
Sera: "KAEEEL!!!!!!!"
Kael: "Iyaaaa, wkwkwkwk. Eh coba lihat ini deh. Foto yang satu ini mereka berdua dipeluk oleh nenek nenek."
Sera: "Apa jangan jangan itu orang tua Elara dan mereka sudah direstui?"

Tiba tiba pintu luar apartemen terbuka dan sosok yang diincar oleh Sera dan Kael pun datang. Dengan sigap Sera pun melancarkan tendangan ke perut pria tersebut. Namun akhirnya Kael menahan Sera karena pria itu hendak menelpon polisi. Setelah selesai dihajar, pria tersebut angkat bicara dan mengatakan kalau dia adalah kakak laki laki dari Elara Sunflare.
Aiden: "Haduuuh jadi ini alasan kalian menghajarku?!. Ya untunglah Elara punya teman yang protektif seperti kalian. Omong omong namaku Aiden Sunflare. Kakak dari Elara Sunflare. Dan kalian siapa?"
Sera: "Aku Sera Frostborn. Teman sekamar Elara. Dan dia adalah Kael, teman jauhnya Elara. Saya mohon maaf jika sudah menendangmu."
Aiden: "Tidak apa apa, lagipula dimana Elara?."
Kael: "Ehm mengenai hal ituuu. Kami mengantar Elara yang sedang koma ke Rumah Sakit Viridian Hope."
Aiden: "Kalian yang mengantar nya? Syukurlaah."
Sera: "Kamu tidak kaget atau takut gitu?"
Aiden: "Sebenarnya aku sedikit kaget dan takut siiih. Oleh karena itu tadi saat aku keluar aku membeli obat dari apotek untuk Elara. Kami berdua sebenarnya menderita sakit yang aku tidak tahu apa itu pokoknya gejalanya itu sering pingsan deh. Mirisnya kami tidak punya cukup uang untuk berobat di rumah sakit, dan pekerjaan ku sebagai tukang parkir tidak memberikan ku tunjangan kesehatan. Jadilah kami bergantung pada obat apotek yang murah. Eh bentaar. SIAPA YANG MEMBAYAR BIAYA RUMAH SAKIT ELARA?!"
Kael: "Tenang, aku yang membayarnya."
Aiden: "Terima kasih banyak!. Bagaimana caraku membalas budi kepada kalian ini?"
Kael: "Bisa kamu ceritakan kenapa dua hari ini Elara menghilang dan ternyata ada di rumah mu?"

Aiden pun menceritakan kalau saat dia sedang menelpon Elara, dirinya sedang mengalami diare parah namun tidak mampu merasakan rasa sakit pada dubur dan perutnya. Kemudian karena khawatir Elara pergi mengunjungi Aiden tanpa kabar dan merawatnya selama dua hari. Setelah dua hari tersebut lah tiba tiba Elara merasa mengalami hal yang serupa yaitu diare dan saat itu Aiden segera pergi menuju apotek terdekat.

Setelah menjelaskan semuanya, mereka bertiga bergegas menuju Rumah Sakit Viridian Hope untuk mengunjungi Elara yang masih terbaring koma di salah satu kamar rumah sakit. Sera merasa sedih karena merasa manusia biasa zaman sekarang terlalu lemah dan memiliki penyakit yang aneh aneh. Namun tak bisa dipungkiri bahwa tanpa Elara si Sera juga tak bisa bertahan hidup di dunia modern ini. Setelah lama menunggu, dokter pun datang beserta hasil tes lab terhadap tubuh Elara.

(Elara dan kakaknya mengidap apa yaaaa? Pokoknya tunggu deh di chapter selanjutnya😆)

Whisper of Hiemalis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang