Teman Baru

13 10 0
                                    

Keesokan harinya mereka berdua melakukan hal hal yang biasa dan sangat tidak menarik, BAGIKU HAHAHA. Yaaah mereka sarapan dengan mie dan sayur, mandi di dekat sungai yang berdekatan dengan tempat mereka berkemah, dan meneliti berbagai tempat yang telah dijadikan tempat bunuh diri atau pembunuhan.

Sebenarnya Sera hendak menanyakan sesuatu perihal foto yang ia lihat saat malam hari namun ia urungkan niatnya karena menganggap hal tersebut sangatlah tidak sopan. Lebih bagus lagi, Sera menanyakan kehidupan pribadi namun tidak terlalu privasi milik Elara. Elara pun menjelaskan kalau ia tidak pernah pacaran namun ada seseorang yang ia cintai di kampus kuliahnya. Kemudian Sera pun memberi beberapa nasehat percintaan kepada dia mengingat usia Sera terpaut jauh dengan Elara sehingga sudah jelas pengalaman kehidupan mereka berdua berbeda jauh.

Setelah 3 hari meneliti dan mencatat hal hal penting, Elara pulang ke kos kosan membawa oleh oleh khas tempat wisata Moonlit Gardens diikuti oleh Sera. 50 menit mereka habiskan untuk perjalanan ke rumah Elara. Sesampai di rumah Elara mereka disambut oleh tetangga nya yang ramah. Elara pun memperkenalkan bahwa Sera adalah teman kuliahnya yang beberapa hari ini (atau beberapa tahun mungkin) akan menginap di kos kosan nya.

Sera: "Oww jadi ini rumah mu? Lumayan kecil, tapi unik. Aku suka."
Elara: "Bukan rumah sih, lebih ke kos kosan. Ya memang sangat sederhana, tapi seperti yang mereka bilang--Rumahku, istanaku."
Sera: "Benar sekali. Eh omong omong ada lowongan pekerjaan ngga sih? Supaya aku ngga menyusahkan mu gitu."
Elara: "Wow sungguh mengejutkan. Aku kira kamu itu..."
Sera: "Aku kenapa?"
Elara: "Tidak apa apa, lupakan perkataanku barusan. Kalau mau nyari lowongan pekerjaan aku bisa bantu. Tapi kalau bisa kamu tidak mengeluarkan sihir mu di tempat pekerjaan karena kalau itu terjadi bisa jadi kamu diincar negara."
Sera: "Negara melarang sihir?"
Elara: "Bukan gitu maksudnya. Maksudku adalah di zaman ini sihir itu bisa dibilang tidak ada, hanya imajinasi atau fiksi."
Sera: "Oww jadi begitu, okeh."

Sesampai di rumah Elara mereka membersihkan rumah mengingat rumah tersebut menjadi kosong selama 3 hari. Setelah selesai mereka kemudian bersantai dan menonton tv.

Sera: "Wow peradaban manusia zaman sekarang sungguh unik ya. Bahkan mereka mampu menciptakan lempengan logam yang menyala ini tanpa sihir."
Elara: "Itu televisi namanya."
Sera: "Iya aku tahu, aku hanya sulit mengucapkannya saja."
(Siaran televisi kemudian menayangkan berita politik Dewan Wakil Rakyat)
Sera: "Eh itu kan?"
Elara: "Hmm? Kamu kenal?"
Sera: "NGGA NGGA KOK, mungkin aku hanya teringat dengan sosok yang pernah kukenal di masa lalu."
Elara: "Wow, aku sebenarnya penasaran dengan masa lalu mu. Ceritakan dong."
Sera: "Kamu mau aku pukul?"
Elara: "Hei santai mbak, aku hanya bilang gitu. Bukan berarti aku memaksamu menceritakannya. Gitu aja marah. Ya maap sih kalau aku menyinggungmu."

Suasana kembali canggung selama beberapa menit. Kemudian lagi lagi Elara memecah keheningan dengan menawarkan sesuatu.

Elara: "Oh iya aku nemu lowongan kerja di hp ku nih. Coba lihat, siapa tahu kamu berminat."
Sera: "Mana? Hmmm, oow. Hei aku suka yang ini. Ini dimana? Kayaknya bagus nih kalau aku jadi kasir supermarket."
Elara: "Ooo yang ini. Okeh, besok kita kesana. Sekarang aku pengen istirahat dulu."

Keesoka harinya mereka berangkat pagi pagi ke Supermarket dekat rumah Elara, yaa perjalanan jalan kaki hanya 15 menitan. Sesampai di sana Elara memberitahu tips & trik supaya diterima wawancara kerja. Dan setelah Elara menunggu sekitar 30 menitan pun akhirnya ia diberitahu bahwa Sera diterima dan langsung bekerja di hari itu juga. Karena senang hati, Elara memberi selamat ke Sera dan pamit pergi untuk kuliah.

Pekerjaan Sera awalnya berjalan mulus. Hanya melayani pelanggan, scan barcode harga barang, menyusun barang, dan bahkan membersikan supermarket. Namun setelah beberapa jam ia melihat perampok yang berusaha mencuri barang pelanggan pria yang cukup tua. Karena mengingat pesan Elara yaitu tidak menggunakan sihir di tempat kerja untungnya Sera bisa bela diri. Dengan sigap Sera melayangkan beberapa jurus bela diri ke si perampok lalu ia kabur namun berhasil di hadang oleh Sera. Karena ada CCTV dan pihak boss pemilik supermarket melihat tindakan Sera, ia pun menaikkan gaji Sera yang awalnya 150 Solaris menjadi 250 Solaris (Solaris adalah mata uang negara PineHurst, negara tempat tinggal Elara dan Sera. 1 Solaris = Rp 10.000,00 rupiah). Tak hanya itu boss juga menambah jabatan Sera menjadi kasir sekaligus pihak keamanan supermarket.

Sepulang kerja dan saat sampai di rumah, Sera tak sabar ingin menceritan apa yang terjadi di tempat kerja nya pada Elara. Namun ternyata ia melihat sosok yang tak asing di matanya yang berdiri di depan pintu kos Elara.

Sera: "Siapa kamu?"
Kael: "Aku adalah Kael Stormride. Aku temannya Elara dan aku sedang mencari Elara ada dimana ya?"
Sera: "Kamu kaaan?..."

(Siapakah Kael Stormride sebenarnya? Kenapa Sera merasa tak asing dengan Kael? Pokoknya STAYYY TUUUNED!😆)

Whisper of Hiemalis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang