Asteria, adalah wilayah kecil di pinggiran Kerajaan Therondia. Wilayah kecil itu adalah wilayah yang subur dan damai.
Calderon adalah salah satu keluarga bangsawan yang memerintah Asteria. Cirion Swan Calderon adalah nama kepala keluarga Calderon. Cirion adalah pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Dia memiliki rambut coklat terang, mata coklat, dan tubuh yang kuat. Dia sangat terampil dalam pertarungan pedang. Dia sering berkeliling di sekitar kota dengan mengenakan setelan bangsawan biru gelap favoritnya.
Cirion memiliki seorang istri yang sangat cantik, bernama Belarin Swan Calderon. Belarin berasal dari kalangan masyarakat biasa, namun dia juga sangat dicintai oleh rakyatnya. Wanita yang memiliki paras cantik dan baik hati, berambut coklat tua yang indah, dan memiliki mata biru seperti berlian yang menambah daya tariknya.
Cirion memiliki empat orang anak. Anak pertamanya bernama Lyra Swan Calderon, yang merupakan anak laki-laki kebanggaan Cirion dan Belarin. Lyra adalah laki-laki yang cerdas, memiliki rambut seperti ayahnya dan mata seperti Ibunya. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam berpedang dan pengetahuan alam. Dia merupakan penerus sejati ayahnya.
Aurelia, adik Lyra, adalah seorang prajurit wanita sejati. Kemampuannya dalam berpedang tak kalah hebat dengan kakaknya, namun ia selalu haus akan kemenangan. Meskipun berperilaku seperti laki-laki, rambut coklat tua dan mata birunya yang indah itu membuat daya tarik Aurelia meningkat.
Carina, si bungsu, adalah gadis ceria yang memiliki rambut seperti ayahnya dan mata seperti Ibunya. Ia selalu membawa keceriaan ke dalam keluarga. Ia mengidolakan Ibunya dan memiliki bakat merajut. Eluned, si bungsu laki-laki memiliki rambut seperti Ibunya dan mata seperti ayahnya. Ia lebih suka menghabiskan waktunya dengan buku di perpustakaan. Ia adalah anak yang pendiam namun cerdas.
"Hei! Kamu melihat ke mana sih?! Jangan mencoba memalingkan pandangan ya!" kata Aurelia dengan nada suara yang kesal.
"Ah, maaf adikku," kata Lyra dengan sedikit tertawa "Lagi pula, kenapa sih pagi-pagi seperti ini kamu mengajakku berduel?" sambung Lyra sambil menangkis pedang kayu yang dihunuskan oleh Aurelia.
"Aku tidak akan mau kalah terus dari kamu! Setidaknya satu kali saja aku harus bisa menang agar ayah ..." kata-kata Aurelia terhenti, raut wajah yang ditunjukkannya menandakan bahwa dia merasa sedih
"Ah, pokoknya aku harus menang darimu!" sambung Aurelia sambil berlari dan mencoba menghunuskan pedangnya ke arah Lyra.
Lyra menangkis pedang yang Aurelia hunuskan, memutar pedangnya, dan membuat pedang Aurelia lepas dari genggamannya dan terhempas jauh.
"Stop! Sudah cukup untuk hari ini. Aku ada urusan penting sekarang. Kita lanjutkan lain kali ya, adikku!" kata Lyra sambil berlari menuju halaman rumahnya.
"Jangan panggil aku adik! Aku juga punya nama, dasar kakak bodoh!" teriak Aurelia yang kesal. Karena kekesalan itu, Aurelia pun melampiaskan dengan mengajak prajurit yang ada di tempat latihan itu untuk berduel melawannya
"Ah sial, SIAL!" jerit Aurelia sambil mengambil pedang kayunya "Maju kalian semua! Akan aku luapkan semua kekesalanku ini" sambung Aurelia dengan raut wajah yang menakutkan. Prajurit yang ketakutan melihat wajah Aurelia langsung lari terbirit-birit.
Pagi itu ada hal yang membuat Lyra penasaran, sehingga ia tidak bisa fokus saat berduel dengan adiknya. Lyra kembali melihat ke langit dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
"Seperti ada yang mengawasiku dari atas saat aku sedang berduel dengan adikku. Tapi siapa ya?" Lyra merasa sedikit penasaran, tetapi ia tidak terlalu memikirkannya.
Karena, hari ini ia sibuk mempersiapkan diri untuk perjalanan ekspedisi ke hutan.
Seperti biasa Lyra selalu menyempatkan waktu untuk membaca di perpustakaan di rumahnya. Saat Lyra sedang sibuk membaca, tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing memasuki ruangan perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HORRIBLE SMILE (Complete)
FantasySekitar abad ke-16 sampai ke-17, merupakan abad dimana penyihir dan praktek ilmu hitam merajalela. Dari kematian tidak wajar, ritual, sampai pemujaan sesat selalu dikaitkan dengan ilmu sihir. Asteria adalah desa yang mempercayai adanya penyihir. The...