Keesokan harinya, Lyra mendatangi Ibunya yang sedang berada di ruang menjahit. Belarin sedang mengajari Carina menjahit sapu tangan.
"Selamat pagi, Ibu, Carina," sapa Lyra.
"Selamat pagi, Kak Lyra," jawab Carina.
"Selamat pagi, Lyra," jawab Belarin.
"Um, Ibu sebenarnya aku-" kata-kata Lyra terpotong.
"Ah, foto ya? Sebentar, Ibu carikan dulu," kata Belarin yang langsung bergegas mencarinya.
"Tidak usah terburu-buru, Ibu. Aku akan menunggu di sini," Lyra berjalan menghampiri Carina.
"Wah, bagus sekali, sepertinya kamu sudah bisa menandingi Ibu," kata Lyra kepada Carina.
Carina pun tersipu. "K-kak Lyra, mau sapu tangan yang aku buat ini tidak?" kata Carina kepada kakaknya.
"Kamu memberikan ini untukku? Tentu saja aku mau, ini akan menjadi sapu tangan keberuntunganku," kata Lyra sambil mengusap kepala Carina.
Carina pun merasa bahagia dan juga malu.
"Ini dia, ketemu! Ini Lyra fotonya. Walaupun sedikit rusak, tapi masih bisa dikenali," kata Ibunya sambil memperlihatkan fotonya.
Saat melihat foto tersebut, Lyra pun terkejut. Matanya terbelalak, mulutnya tidak bisa berkata-kata, tangannya gemetar.
"Mungkinkah, ini ..." kata Lyra dalam hati.
Lyra berpikir cukup lama, sambil memandangi foto tersebut "Ah, tapi sepertinya bukan."
Lyra menyerahkan foto itu kepada ibunya, "Aku tidak mengenal anak ini, tapi mungkin saat misi pencarian yang selanjutnya, aku bisa mengusahakan untuk mencarinya. Siapa tahu masih bisa ditemukan."
Belarin hanya mengangguk dan menyimpan kembali foto tersebut. Lyra pun meninggalkan ruang menjahit itu dan pergi ke tempat latihan berpedang.
Sementara itu, di tempat persembunyian Desmond, suasana mulai terasa mencekam. Sudah hampir sebulan mereka tidak mendapat kabar dari orang misterius yang pernah mereka temui itu. Ketidakpastian mulai menggerogoti semangat para anggota.
"Bos, apa kita sebenarnya dibohongi oleh orang itu? Sudah hampir sebulan kita tidak ada perkembangan apa pun," kata Peggy.
"Iya Bos, apa sebenarnya dia sudah bekerja sama dengan anjing kerajaan? Lalu, membocorkan informasi tentang kita?" kata Karl, salah satu anggota Desmond.
Clyden pun cemas, dia hanya mondar-mandir sambil menggigit jarinya. Tiba-tiba, pintu ruangan mereka terbuka dengan sendirinya, diiringi dengan asap tebal yang menutupi pandangan mereka.
"Tuan? Apakah itu Anda?" Tanya Clyden sambil mengusap-usap matanya.
"Aku memiliki tugas penting untuk kalian. Aku ingin kalian mencari informasi tentang keturunan Penyihir Circe," kata laki-laki tersebut.
"Tunggu dulu, dari awal kami tidak mengenal Tuan. Jadi, bisakah Anda mengenalkan diri Anda? Kami tidak ingin sembarangan menerima tugas dari orang yang mencurigakan," kata Clyden.
"Ah, kalian ingin melaporkan ke organisasi kalian ya?" tanya laki-laki tersebut.
Clyden pun terkejut. "A-ah, ti-tidak, bukan seperti itu maksudku. Bukankah perkenalan merupakan awal dari segalanya?" Kata Clyden mencari alasan.
"Terserah kalian saja. Aku adalah Sang Penyihir, yang biasa kalian sebut dengan Si Senyum Menakutkan. Jadi bagaimana? Kalian bisa menjalankan tugas ini apa tidak? Apa aku harus meminta izin organisasimu dulu?" tanya sang Penyihir.
"Pe-penyihir?! Ma-maafkan kami Tuan, kami telah lancang menggunakan nama Anda untuk kepentingan kami. Kami mohon, maafkan kami," kata Clyden sambil bersujud di hadapan sang penyihir.
![](https://img.wattpad.com/cover/369328547-288-k144578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HORRIBLE SMILE (Complete)
FantasiSekitar abad ke-16 sampai ke-17, merupakan abad dimana penyihir dan praktek ilmu hitam merajalela. Dari kematian tidak wajar, ritual, sampai pemujaan sesat selalu dikaitkan dengan ilmu sihir. Asteria adalah desa yang mempercayai adanya penyihir. The...