Fajar mulai menyingsing, cahayanya menyinari wilayah kecil nan indah, Asteria. Ya, hari ini adalah Miracle Festival dimulai.
Suasana di kediaman Calderon pun sangat sibuk sekali. Mereka begitu antusias menyambut Miracle Festival.
"Abel! Abel!" Panggil Aurelia.
"Ya Putri Aurelia! Ini baju yang tuan putri inginkan," jawab Abel dengan nafasnya yang masih terengah-engah.
"Aku sudah tidak sabar ingin pergi ke kota sekarang!" kata Aurelia dengan gembira. "Abel, apa aku tampak aneh mengenakan baju seperti ini? Sebenarnya aku ingin memakai baju yang sama seperti milik kakak bodoh itu." sambung Aurelia sambil berlenggak-lenggok di depan cermin kamarnya.
"Anda tampak sangat cantik, tuan putri. Apakah rambutnya harus saya ikat? Atau biar terurai?" Tanya Abel sambil menyisir rambut Aurelia.
"Biarkan terurai saja. Ya! Begini saja. Sudah siap!" kata Aurelia sambil berdiri di depan cermin kamarnya.
"Kak Lyra!" Panggil Carina sambil membuka pintu kamar Lyra dengan paksa.
Carina mendapati Lyra yang masih tertidur pulas di tempat tidurnya.
"Kak Lyra! Ayo bangun, kita akan segera berangkat ke Festival. Ayo bangun, Kak!" Kata Carina sambil menggoyang-goyangkan tubuh Lyra.
Lyra sedikit membuka matanya, dia menatap Carina lama sambil menguap.
"Tumben sekali kamu membangunkanku," Lyra duduk dengan rambutnya yang masih acak-acakan, dia kembali menatap Carina. "Kenapa kamu berpakaian rapi seperti itu?"
"Kak, kamu tahu kan sekarang hari apa?" Kata Carina dengan memperlihatkan selebaran yang bertuliskan tentang Miracle Festival.
"Astaga! Aku lupa. Cepat Carina, bantu aku menyiapkan pakaianku!" Kata Lyra yang langsung melompat dari tempat tidurnya, dan menuju kamar mandi.
Carina pun tertawa melihat tingkah Lyra. "Ricky!" Panggil Carina.
Ricky datang membawa baju milik Lyra, dan membawakan pedang khusus Festival.
"Siap, Putri Carina" kata Ricky dengan tersenyum.
Lyra melihat ke arah Ricky dan Carina dengan wajah yang tampak lega.
"Kalian memang sangat bisa diandalkan. Ricky, bisakah kamu meletakkan bajuku di atas tempat tidur? Aku akan mandi sebentar," kata Lyra sambil masuk ke dalam kamar mandi.
"Siap, Tuan!" kata Ricky sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum.
Carina pun pergi dari kamar Lyra, dan pergi ke kamar Eluned.
"Kak El!" Teriak Carina. Pintu Eluned terkunci sehingga Carina tidak bisa masuk ke dalam.
"Berisik, Carina! Aku sebentar lagi selesai," kata Eluned.
Setelah menunggu cukup lama, keluarga Calderon pun akhirnya selesai bersiap-siap. Mereka berkumpul di halaman rumah.
Mereka berangkat menggunakan kereta kencana milik keluarga Calderon. Mereka tampak sangat mempesona dengan setelan khas seorang bangsawan.
Meskipun pedang yang dibawa oleh Lyra dan Eluned hanyalah pedang khusus Festival, yang memang bukan pedang asli. Namun, mereka tampak sangat berwibawa.
Sudah tradisi di Asteria, bahwa hanya Tuan penguasa wilayah saja yang boleh membawa pedang asli miliknya sendiri ke acara Festival.
Hal itu merupakan penanda bahwa pembawa pedang adalah pemilik wilayah tersebut.
Belarin dan kedua putrinya juga tampak anggun menggunakan gaun bangsawan. Gaun berwarna emas, berpadu dengan warna biru yang sangat memanjakan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HORRIBLE SMILE (Complete)
FantasySekitar abad ke-16 sampai ke-17, merupakan abad dimana penyihir dan praktek ilmu hitam merajalela. Dari kematian tidak wajar, ritual, sampai pemujaan sesat selalu dikaitkan dengan ilmu sihir. Asteria adalah desa yang mempercayai adanya penyihir. The...