"kita harus kabari bos" tanya seorang pengawal pada teman nya, mereka panik
"T-tapi Rio gue tidak mau mati sekarang"
"Tenang bos tidak sejahat itu, gue yakin kita berdua aman"
"Iya juga. yasudah cepat kasih tau"
Dengan takut Rio mengambil hp di saku nya dan menelfon Jihoon
"H-halo bos, s-saya ingin memberi tau sesuatu"
"Apa itu?"
Pengawal itu diam, lidah nya terasa kelu tidak bisa mengucap apa-apa tubuh nya keringat dingin
"Rio?"
"M-maaf kan saya bos saya tidak becus menjaga gudang senjata bos di Busan"
"Maksud nya?"
Rio menceritakan semua nya pada Jihoon flashback
Rio dan teman-teman nya yang sedang berjaga malam ini di kaget kan karna sebuah kaleng yang datang entah dari mana
"Eh kaleng apa ini?" Teman Rio ingin mengambil kaleng itu namun kaleng tersebut mengeluarkan asap
"Uhuk uhuk uhuk" teman Rio pingsan di tempat karna menghirup asap nya, semua yang berjaga di dalam gudang ikut pingsan
Rio dan beberapa teman nya yang berjaga di luar bergegas masuk lantaran mendengar suara keributan
Gudang mereka di bobol dan banyak orang berpakaian hitam mengambil senjata yang di pajang, tapi bukan rekan mereka
"Bunuh mereka!!" Teriak Rio lalu perkelahian di mulai, rekan-rekan Rio sudah mulai lelah akibat musuh yang terlalu banyak
Sedangkan mereka sedikit karna banyak yang pingsan, akhir nya Rio dan seongmin tidak bisa lagi melawan lalu memilih kabur ke dalam hutan
Mereka berdua di kejar oleh beberapa musuh. beruntung mereka selamat karna berkamuflase dengan pohon dan dedaunan di hutan
Di rasa sudah aman mereka kembali lagi dan ke gudang tersebut untuk melihat
"Rio apa yang harus kita lakukan? Semua senjata sudah di ambil tidak bersisa"
"Iya min kita harus kabari bos"
"Begitu bos" cerita Rio selesai, Jihoon yang mendengar itu seketika rahang nya mengeras
Udah capek-capek bikin semua itu sama Yoshi juga temen-temen nya malah di ambil orang lain
"Sial!"
"K-kita harus b-bagaimana bos?"
"Kalian obati pengawal yang terluka, jika tidak bisa tunggu Kevin biar dia yang atasi"
"Baik saya tutup telfon nya"
Setelah di tutup Jihoon langsung menelfon jaehyuk "jae cepat ke Busan, kabari junkyu juga agar ikut"
"Ada apa bang? Kok tiba-tiba? Ikut ikut?"
"Nanti juga tau sendiri, enggak gue di Seoul kalian aja yang periksa"
"assiap"
"emang ada apa yah? Kok tiba-tiba di suruh ke busan" Tanya nya pada diri sendiri,
Ia langsung saja berangkat dan menelfon junkyu namun tidak di angkat
"Nomer yang ada tuju tidak dapat di hubungi, coba beberapa saat lagi" kata operator
Jaehyuk mencoba lagi. Akhir nya telfonnya di angkat "bang, kata bang Jihoon kita harus ke busan"
"Buat apa?"
"Gak tau kata nya biar tau sendiri kata nya"
"Oh maaf jae gue gak bisa ikut"
"Kenapa bang?" Jaehyuk mengernyit heran
"Kepo. Gue lagi ada kerjaan di ichon-dong, dah yah gue tutup dulu"
"Bang bang"
Tut Tut Tut
"Yah di tutup bangke"
"Ck udah biar gue aja yang nyetir lelet amat Lo, nyetir sambil telponan bahaya tau" ucap seseorang di samping jaehyuk
"Hehe iya sih, tapi kamu bisa nyetir?"
"Bisa lah ege"
"Kalo capek gimana?"
"Gantian ntar"
"Oh oke" mereka berdua berganti tempat duduk jaehyuk di kursi penumpang depan
Baru aja orang di kursi kemudi tancap gas, nyawa jaehyuk sudah ingin melayang
"ASTAGHFIRULLAH PELAN-PELAN SA!" Teriak jaehyuk
"Kelamaan" jawab Asahi
"ASAHI!! NYAWA GUE KETINGGALAN DI BELAKANG!!!!"
Asahi menulikan pendengaran nya dan terus berkendara dengan kecepatan tinggi, jaehyuk pingsan
Niat nya ingin mengabari Jihoon bahwa Asahi ikut tapi tidak jadi karna dia pingsan duluan di mobil
Sepanjang perjalanan Asahi yang menyetir tapi juga di gantikan oleh jaehyuk
saat Asahi menggantikan jaehyuk lagi ada kejadian di mana Asahi menepi di pinggir jalan karna jaehyuk ingin muntah
Asahi menyetir lebih cepat saat baru berangkat
"Sa aku gak kuat, jangan cepet-cepet"
"Cemen Lo jae"
"Pas pulang biar gue yang nyetir yak?"
"Oke deh"
Mobil yang di tumpangi Asahi dan jaehyuk langsung tiba di Busan lebih tepat nya di gudang senjata
Dengan gagah dan berwibawa nya Asahi dan jaehyuk keluar secara bersamaan dari dalam mobil
Kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung jaehyuk dan Asahi menambah ketampanan mereka
Wajah mereka berdua seketika berubah serius padahal asli nya mah kagak
"Selamat pagi bos, bagaimana perjalanan bos Arthur dan bos Kevin?" sapa Rio
"pagi, hm baik tidak ada kendala" ucap jaehyuk
Asahi tersenyum miring mengingat kejadian jaehyuk tadi malam, yaa jaesahi tiba di Busan jam 7 pagi
"Apa yang terjadi Rio" tanya Asahi
"Bos tidak tau?"
"Tidak, kak Jihoon tidak memberi tau apapun"
"Saya akan memberi tau semua nya" Rio menjelaskan lagi kepada jaehyuk dan Asahi apa yang terjadi tadi malam
"APA!?" teriak jaehyuk dan reflek membuka kacamata hitam nya terus melotot ke arah Rio
Asahi juga kaget tapi tetap kalem, harus tetap stay cool padahal sebenarnya dia ingin kayang saat ini juga
"Betul bos, jika tidak percaya silahkan lihat ke dalam"
Jaesahi masuk ke dalam dan benar saja, gudang yang di isi banyak senjata sekarang ludes habis
TBC
20.05.2024
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA || Jiyosh
Random"kenapa kau masih hidup? Padahal aku sudah menyuruh dokter itu membunuh mu" - Jihoon "Mudah sekali untuk membohongi mu" - Yoshi Jangan berekspektasi Tinggi sama cerita ini:) sampul dan isi nya bisa saja beda cerita