maaf error'

117 14 0
                                    

"OMO!?"

"Jadi pembunuh nya kamu mas?" Tanya Yoshi, Jihoon mengangguk mantap

"Kenapa Lo lakuin ini ji?" Junkyu ikut bertanya

"Sungchan adalah iblis yang ku anggap teman" Jihoon menghela nafas panjang

"Kalian inget pasien yang di tanganin sama han waktu itu?"

"Penjahat yang lu rawat itu ya?"

Jihoon mengangguk "ya betul sungchan yang membunuh nya agar kita tidak tau dalang di balik semua ini"

"Liat aja sendiri" Jihoon memberikan ponsel nya pada junkyu dan jaehyuk

Di situ terdapat video rekaman cctv di mana sungchan yang menyuntik kan sesuatu

Anak buah Jihoon berkata tidak ada hasil rekaman padahal di tempat itu banyak sekali sisitivi yang terpasang dan itu hanya Jihoon yang tau..

"Sial kenapa gue nangis iblis itu sih" gerutu jaehyuk pada diri nya sendiri

"Tau tuh mana sampe bengkak lagi hahaha" balas junkyu

"Lu juga nangis ye anyink" timpal jaehyuk yang tidak terima

"Oh yah chi kamu gak perlu cari tau siapa ssaem itu, karna sungchan yang mengirim kan orang-orang itu kesini"

"Beneran!? Kenapa gak bilang ke ochi kalo sungchan yang melakukan semua itu biar ochi aja yang bunuh dia"

"Kan kita lagi bercocok tanam semalam yang"

"Oh hehe Iyah"

"Ekhem, Abang kakak tolong di sini masih ada kami berdua" celetuk jaehyuk

"Ah iya maaf kalian pulang aja sekarang"

"Heeyy hajat kami kesini mau numpang makan masa pulang dengan perut kosong" kata junkyu

"Yee makin mbul tuh pipi" balas Yoshi

"Gapapa. kan Jihoon suka sama yang mbul bisa di mainin ntar sama dia" ucap junkyu mendapat pukulan cinta dari Jihoon

"Lu klo ngomong jangan suka yang aneh-aneh deh, kita tuh alpha ye njing"

"Yee santai lah park elsa gue berjanda kali" setelah membalas perkataan Jihoon. junkyu akhir nya ngacir ke dapur bersama jaehyuk

"Sabar-sabar orang sabar di sayang Yoshimura ensiti" Jihoon mengelus dada nya










"T-tidak, Tidak! sungchan masih hidup" Racau seorang laki-laki berparas cantik

"Putra ku masih hidup!! Dia tidak tiada!!"

"Baby tenang dia putra kita, dia sungchan" balas sang suami yang memeluk tubuh istri nya

"Tidak Daddy dia masih hidup!" Tunjuk Laki-laki itu pada mayat yang di ketahui itu adalah sungchan

"Hiks P-putra ku masih hidup Daddy" si cantik menangis keras di pelukan suami nya

"Park Jihoon! Kau telah merenggut nyawa dua putra ku!! Tunggu saja pembalasan ku!"

"CEPAT CARI KEDUA PUTRA JIHOON DAN BUNUH DIA!" Perintah si lelaki manis pada anak buah nya

"Baik nyonya!"

"Membunuh nya? Lalu bagaimana dengan haechan?"

"Aku tidak perduli dia anak nya haechan atau bukan Daddy yang pasti jihoon harus merasakan apa yang aku rasakan" ucap nya dengan nafas yang memburu

Jika sudah begini di suami tidak tau apa yang harus dia lakukan. mengikuti alur













Jihoon yang sedang bersantai di rumah nya sendiri... ah Iyah Jihoon sudah di rumah lama nya bersama jeongwoo

Lagi enak-enak minum kopi sambil baca koran tiba-tiba bel rumah nya berbunyi berkali-kali

Lagi enak-enak minum kopi sambil baca koran tiba-tiba bel rumah nya berbunyi berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Haish siapa sih yang datang sepagi ini!"

"Iyaa sebentar!" Jihoon membuka pintu rumah nya dan terkejut ternyata nya ada banyak wartawan di luar

"Iyaa sebentar!" Jihoon membuka pintu rumah nya dan terkejut ternyata nya ada banyak wartawan di luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat malam tuan Jihoon" sapa wartawan

"Iya selamat sore" jawab Jihoon

"Maaf saya lagi error' maksud nya selamat pagi"

"Ada perlu apa ya pagi-pagi kesini?"

"Saya mau mewawancarai anda tentang bagaimana sekertaris pribadi anda bisa meninggal tuan, tolong di jawab"

Wartawan menyodorkan sebuah mic pada Jihoon, mata Jihoon langsung berlinang air mata

"S-saya juga tidak tau bagaimana sungchan bisa meninggal, yang saya tau dia di bunuh hiks.."

"Saya sangat sedih ketika mendengar bahwa sungchan orang yang sudah saya anggap adik sendiri telah tiada" Jihoon memukul dadanya dramatis

"Jadi di manakah tempat terakhir tuan sungchan?" Tanya wartawan lain pada Jihoon

"Di surga (tentu saja di neraka)"

"Ah bukan maksud saya di manakah kuburan nya?"

"Tubuh sungchan tidak ada, polisi sudah mencari nya di TKP tapi tetap tidak menemukan nya"

"Baik terimakasih karna sudah meluangkan waktu anda untuk menjawab pertanyaan kami"

"Terimakasih tuan Jihoon"

"Sama-sama"

Semua wartawan itu akhirnya pergi dari pekarangan rumah Jihoon, Jihoon menutup pintu rumah nya lalu tertawa sambil mengusap air mata nya

"Dasar orang-orang bodoh percaya aja sama omongan gue"






TBC

28.4.2024

MAFIA || Jiyosh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang